123
kesesuaian dalam penempatan tanaga kerja tersebut dapat mempengaruhi kesalahan-kesalahan saat bekerja yang mungkin terjadi yang disebabkan oleh
pekerjanya.
4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pelatihan X
3
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pelatihan X
3
No 1
STSS 2
3 4
5 6
7 SSS
Total Rata-
rata F F F
F F
F F
F
1 6 4,3 19 13,8 46 33,3 53 38,4 14 10,1 138 100
5,36 2
10 7,2
38 27,5 63 45,7 27 19,6 138 100 5,78
3 1
0,7 27 19,6 57 41,3 53 38,4 138 100
6,17 4
4 2,9 19 13,8 46 33,3 62 44,9 7
5,1 138 100
5,36 5
1 0,7 0 5
3,6 32 23,2 73 52,9 27 19,6 138 100
5,86 6
9 6,5 26 18,8 35 25,4 46 33,3 22 15,9 138 100 5,33
7 1 0,7
8 5,8
39 28,3 69 50,0 21 15,2 138 100 5,73
8 5 3,6
8 5,8
44 31,9 64 46,4 17 12,3 138 100 5,58
9 2 1,4 14 10,1 54 39,1 61 44,2
7 5,1
138 100 5,41
10 18 13,0 52 37,7 58 42,0 10
7,2 138 100
5,43
Total Rata-rata 5,60
Sumber: Hasil Pengolahan data primer kuesioner, data diolah 2016.
Berdasarkan data pada Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa: 1.
Pada pernyataan “saya selalu merasa antusias selama mengikuti program pelatihan”, sebagian besar responden sebanyak 53 orang setuju dengan
pernyataan tersebut, dapat dilihat dari tingkat kehadiran peserta pelatihan yang selalu tinggi, tingkat antusias peserta dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan, dan seringnya peserta beromunikasi dengan insturktur perihal pelatihan yang diselenggarakan. Sementara, 6 orang menyatakan kurang
setuju dengan pernyataan tersebut karena tidak jarang pelatihan diselenggarakan di luar negeri atau luar kota dan kerap kali memakan waktu
Universitas Sumatera Utara
124
yang cukup lama sehingga peserta cenderung merasa lelah karena terlalu lamanya pelatihan.
2. Pada pernyataan “saya selalu aktif pada sesi tanya-jawab selama proses
pelatihan”, sebagian besar responden sebanyak 63 orang setuju dengan pernyataan tersebut karena penyelenggaraan pelatihan biasanya dibuat
senyaman mungkin sehingga peserta sangat antusias dan tidak sungkan bertanya kepada instruktur pelatihan ketika mereka tidak memahami
materinya. Sementara, 1 orang menyatakan netral pada pernyataan tersebut yang berarti bahwa hampir seluruh paramedis cukup antusias ketika mengikuti
program pelatihan. 3.
Pada pernyataan “saya dapat mengkuti program pelatihan karena kemampuan instruktur yang sangat baik dalam menyampaikan materi”, sebagian besar
responden sebanyak 57 orang setuju dengan pernyataan tersebut, dapat dilihat dari hampir seluruh peserta pelatihan dapat mengikuti program pelatihan
dengan baik karena instruktur yang memberikan pelatihan adalah orang-orang yang memang sudah berkompeten di bidangnya, misalnya pelatihan yang
diselenggarakan oleh pihak rumah sakit biasanya Kepala Departemen atau Direktur yang menjadi instrukturnya. Sementara, 1 orang menjawab netral
pada pernyataan tersebut yang berarti bahwa pelatihan cukup bisa diikuti karena kamampuan instruktur yang sangat baik dalam menyampaikan materi.
4. Pada pernyataan “isi materi yang disampaikan selama program pelatihan
sudah sesuai dengan kebutuhan saya”, sebagian besar responden sebanyak 62 orang setuju dengan pernyataan tersebut, dapat dilihat dari contohnya bagian
Universitas Sumatera Utara
125
keperawatan pasti membutuhkan pelatihan manajemen bidang keperawatan, pelatihan manajemen keperawatan maternitas, pelatihan manajemen asuhan
keperawatan anak, dll. Sementara, 4 orang menyatakan kurang setuju karena terkadang materi yang disampaikan sudah diketahui oleh peserta sebelum
mengikuti pelatihan. 5.
Pada pernyataan “saya akan mengalami perubahan perilaku setelah mengikuti pelatihan”, sebagian besar responden sebanyak 73 orang setuju dengan
pernyataan tersebut, dapat dilihat dari adanya perubahan seperti lebih semangatnya paramedis dalam bekerja, lebih mampu mengontrol emosi saat
menghadapi masalah. Sementara, 1 orang menyatakan tidak setuju dengan penyataan tersebut karena perubahan perilaku sangat sulit terlihat dan sulit
untuk dinilai. 6.
Pada pernyataan “setelah program pelatihan, saya lebih mampu menghilangkan kesalahan saat bekerja”, sebagian besar responden sebanyak
46 orang setuju dengan pernyataan tersebut, dapat dilihat dari semakin berkurangnya kesalahan yang disebabkan oleh paramedis setelah mengikuti
pelatihan seperti kesalahan yang bersifat emosional atau kesalahan saat pemasangan infus pada anak-anak. Sementara, 9 orang menyatakan kurang
setuju pada pernyataan tersebut karena tingkat kesalahan yang terjadi di rumah sakit lebih sulit dikurangi sehingga membutuhkan pelatihan-pelatihan lebih
lanjut lagi. 7.
Pada pernyataan “saya tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengalami perubahan positif setelah pelatihan”, sebagian besar responden sebanyak 69
Universitas Sumatera Utara
126
orang setuju dengan pernyataan tersebut, dapat dilihat dari semakin menurunnya kesalahan saat bekerja di rumah sakit tersebut dari sejak awal
berdiri sampai sekarang yang hampir jarang sekali terjadi kesalahan yang disebabkan oleh paramedisnya. Sementara, 1 orang menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut karena tingkat kemampuan seseorang dalam mengalami perubahan berbeda-beda, terkadang untuk pekerjaan tertentu
membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mengalami perubahan. 8.
Pada pernyataan “saya mengalami peningkatan pengetahuan, kemampuan, dan sikap setelah pelatihan”, sebagian besar responden sebanyak 64 orang setuju
dengan pernyataan tersebut, dapat dilihat dari semakin berkembangnya pengetahuan paramedis tentang perkembangan ilmu medis dan cara
mengontrol tingkat emosi, peningkatan kemampuan juga terjadi secara emosional dan peningkatan sikap juga terlihat dari perilaku paramedis yang
lebih baik setelah pelatihan. Sementara, 5 orang menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut karena mereka terkadang mengalami kesulitan
dalam mengukur tingkat perkembangan pengetahuan, kemampuan, dan sikap mereka setelah pelatihan.
9. Pada pernyataan “pola pikir atau mind set saya lebih berkembang setelah
mengikuti pelatihan”, sebagian besar responden sebanyak 61 orang setuju dengan pernyataan tersebut, dapat dilihat dari wawasan mereka yang semakin
berkembang setelah mengikuti pelatihan sehingga pekerjaan mereka dapat terselesaikan lebih efektif dan efisien. Sementara, 2 orang menyatakan kurang
setuju dengan pernyataan tersebut karena mereka merasa bahwa pola pikir
Universitas Sumatera Utara
127
atau mind set mereka dapat berkembang tidak hanya didapat dari mengikuti pelatihan tetapi bisa juga dari pengalaman dalam bekerja.
10. Pada pernyataan “hasil kerja saya mengalami peningkatan setelah pelatihan”,
sebagian besar responden sebanyak 58 orang setuju dengan pernyataan tersebut, dapat dilihat dari semakin berkurangnya kesalahan-kesalahan kerja
yang pernah terjadi dan semakin meningkatnya hasil kerja mereka dilihat dari semakin bertambahnya jumlah pasien. Sementara, 18 orang menyatakan netral
pada pernyataan tersebut yang berarti bahwa setidaknya selalu ada peningkatan hasil kerja setelah pelatihan.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel pelatihan. Agar lebih mempermudah penilaian dari rata-rata
tersebut, maka perlu dibuat interval. Dalam penelitian ini, banyak kelas interval sebesar 7 tujuh. Rumus yang digunakan menurut Sudjana 2000:47 adalah
sebagai berikut: Panjang Kelas Interval =
������� ������ ����� ��������
Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah : Panjang Kelas Interval =
7 −1
7
= 0,85 Maka kriteria dari penilaian adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
128
Tabel 4.10 Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Pelatihan
X
3
Nilai Keterangan
1,00 - 1,85 Sangat Rendah Sekali
1,86 – 2,71 Sangat Rendah
2,72 – 3,57 Rendah
3,58 – 4,43 Sedang
4,44 – 5,29 Tinggi
5,30 – 6,14 Sangat Tinggi
6,15 – 7,00 Sangat Tinggi Sekali
Sumber : Sudjana 2000:47, data diolah 2016.
Dari hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden mengenai seleksi sebesar 5,60 yang artinya bahwa semua paramedis
RSIA. Stella Maris menganggap pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan memiliki manfaat yang sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari tingginya rata-rata
yang diperoleh pada keaktifan peserta pelatihan pada sesi tanya-jawab selama pelatihan. Dimana hampir seluruh peserta selalu aktif selama pelatihan karena
program pelatihan dibuat senyaman dan semenarik mungkin. Bahkan, pelatihan juga kerap kali diselenggarakan di luar kota atau di luar negeri agar paramedis
lebih bersemangat dalam mengikuti pelatihan, sehingga mereka akan mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan yang diselenggarakan baik untuk
pekerjaannya maupun untuk kehidupannya sehari-hari. Kemudian, kemampuan instruktur pelatihan dalam menyampaikan materi juga sangat baik dan
memperoleh rata-rata yang sangat tinggi, dimana pelatihan biasanya dilakukan di luar perusahaan dan di dalam perusahaan. Apabila pelatihan dilakukan di luar
perusahaan biasanya di lakukan di luar kota atau luar negeri dengan instruktur dari pihak penyelenggara yang sangat berkompeten di bidangnya, sementara pelatihan
yang dilakukan di dalam perusahaan biasanya Kepala Departemen atau Direktur
Universitas Sumatera Utara
129
yang menjadi instruktur pelatihan. Perolehan rata-rata yang cukup tinggi juga didapat dari adanya perubahan perilaku setelah pelatihan. Dimana, setelah
program pelatihan peserta lebih bersemangat dalam bekerja, mereka juga lebih mampu mengontrol emosinya saat menghadapi masalah sehingga kesalahan-
kesalahan yang mungkin terjadi disebabkan karena pengendalian perilaku yang kurang baik dapat diminimalkan sebaik mungkin. Terakhir, perolehan rata-rata
yang cukup tinggi juga didapat dari peserta pelatihan yang tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengalami perubahan positif setelah pelatihan. Dimana,
rumah sakit tersebut masih tergolong cukup baru namun kesalahan-kesalahan saat bekerja sudah sangat jarang terjadi. Hal itu disebabkan karena paramedis yang
terus mengalami perubahan positif setelah mengikuti pelatihan, peserta juga biasanya cenderung mudah mengaplikasikan apa yang mereka dapat dari pelatihan
ke dalam pekerjaan mereka karena mereka dapat mengikuti pelatihan dengan sangat baik. Maka dapat diartikan bahwa, banyak dari elemen pelatihan yang
sangat membantu paramedis dalam meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan mereka dan
menurunkan kesalahan-kesalahan kerja yang pernah terjadi sedemikian rupa.
Universitas Sumatera Utara
130
4.2.2.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Human Error Y