20
2.1.2.2 Tujuan Penempatan Pegawai
Salah satu tujuan organisasi dalam menempatkan pegawainya secara tepat adalah agar pegawai tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam
melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Fadilah, dkk dalam Sastrohadiwiryo, 2005 mengungkapkan bahwa “maksud dan tujuan dari
penempatan pegawai adalah untuk menempatkan pegawai sebagai unsur pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan, dan
keahliannya. Tujuan ini harus didukung oleh prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman.”
Rivai 2014:154 juga mengatakan bahwa tujuan dari penempatan yaitu untuk memastikan bahwa para karyawan baru yang telah selesai menjalankan
program orientasi harus segera mendapatkan tempat pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan keahlian yang dimilikinya. Penempatan karyawan berarti
mengalokasikan para karyawan pada posisi kerja tertentu, hal ini khusus terjadi pada karyawan baru. Kepada para karyawan lama yang telah menduduki jabatan
atau pekerjaan termasuk sasaran fungsi penempatan karyawan dalam arti mempertahankan pada posisinya atau memindahkan pada fungsi yang lain.
Universitas Sumatera Utara
21
2.1.2.3
Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan dalam Penempatan
Sebelum menempatkan tenaga kerja di tempat mereka harus bekerja, perlu dipertimbangkan beberapa faktor, berikut ini beberapa faktor yang
dipertimbangkan dalam menempatkan karyawan Suwatno, 2009:129: 1.
Pendidikan Pendidikan yang harus dimiliki oleh seorang karyawan, pendidikan minimum
yang disyaratkan meliputi: a.
Pendidikan yang disyaratkan. b.
Pendidikan alternatif, seperti pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti.
2. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja pada pekerjaan yang sejenis hendaknya menjadi pertimbangan dalam rangka penempatan tenaga kerja. Pengalaman seorang
karyawan yang dapat menjadi pertimbangan untuk penempatan tenaga kerja, adalah:
a. Pengalaman kerja sebelumnya.
b. Lamanya masa kerja sebelumnya.
3. KeahlianKeterampilan Kerja
Kecakapan atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan yang harus diperoleh dalam praktek, keterampilan kerja ini dapat dikelompokan menjadi
3 tiga kategori yaitu: a.
Keterampilan mental, yaitu berkaitan dengan tingkat kecerdasan, seperti menganalisa data, membuat keputusan dan lainlain.
Universitas Sumatera Utara
22
b. Keterampilan fisik, yaitu tingkat kemampuan karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya, seperti produktivitas dalam bekerja yang tinggi.
c. Keterampilan sosial, seperti kemampuan berkomunikasi dengan baik,
mempengaruhi orang lain, menawarkan barang atau jasa dan lain-lain. 4.
Pengetahuan Kerja Pengetahuan yang yang harus dimiliki oleh seorang karyawan dengan wajar
yaitu pengetahuan kerja ini sebelum ditempatkan dan yang baru diperoleh pada waktu karyawan tersebut bekerja dalam pekerjaan tersebut.
Menurut Sastrohadiwiryo 2005:162 dalam melakukan penempatan karyawan hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Kesesuaian kemampuan akademis, merupakan kesesuaian latar belakang
pendidikan karyawan sesuai dengan bidang pekerjaan yang dimilikinya serta kesesuaian dengan pelatihan yang pernah diikuti.
2. Kesesuaian pengalaman, merupakan kesesuaian pengalaman yang dimiliki
karyawan sebelumnya serta lamanya masa kerja sebelumnya. 3.
Kesesuaian karakteristik individu, merupakan kesesuaian antara riwayat kesehatan fisik dan mental, sifat kepribadian, serta kesesuaian dengan usia
pegawai. 4.
Kesesuaian keterampilan, keterampilan kerja dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu:
a. Keterampilan mental, seperti menganalisa data, membuat keputusan dan
lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
23
b. Keterampilan sosial, seperti mempengaruhi orang lain, berkomunikasi dan
lain-lain.
2.1.2.4 Cara Penempatan