27
kepada bagian penempatan tenaga kerja untuk menempatkan tenaga kerja tersebut pada posisi yang tepat;
5. Atas pelaksanaan fungsi dalam penempatan tenaga kerja, bagian penempatan
tenaga kerja melaporkanmempertanggungjawabkan segala kegiatannya kepada manajer tenaga kerja yang merupakan pihak yang mendelegasikan
kekuasaanatasan langsung kepada bagian penempatan tenaga kerja. Dalam mekanisme kerja tersebut, bagian seleksi tenaga kerja sangat
bergantung pada fungsi manajer tenaga kerja sebelumnya. Demikian juga bagian penempatan tenaga kerja, sangat bergantung pada fungsi manajer tenaga kerja
selanjutnya.
2.1.3 Pelatihan
2.1.3.1 Pengertian Pelatihan
Pelatihan merupakan kegiatan yang sangat penting baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan. Berikut ini beberapa pengertian yang dikemukakan
para ahli. Menurut Sofyandi 2008:113, pelatihan merupakan suatu program yang
diharapkan dapat memberikan rangsanganstimulus kepada seseorang untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan tertentu dan memperoleh
pengetahuan umum dan pemahaman terhadap keseluruhan lingkungan kerja dan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
28
Menurut Dessler 2009:126, pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru atau karyawan yang ada sekarang, keterampilan dasar yang mereka
butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Sedangkan, menurut Rivai, dkk 2014:163, pelatihan adalah suatu
kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja di masa mendatang. Dari pengertian para ahli diatas, maka penyusun menyimpulkan bahwa
pelatihan adalah suatu program yang diselenggarakan perusahaan dalam kurun waktu relatif singkat untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keahlian,
dan keterampilan para karyawannya dalam mengerjakan pekerjaan mereka secara lebih efektif dan efisien.
2.1.3.2 Tujuan dan Manfaat Pelatihan
Sofyandi 2008:114 mengatakan tujuan diadakannya pelatihan yang diselenggarakan perusahaan terhadap karyawan dikarenakan perusahaan
menginginkan adanya perubahan dalam prestasi kerja karyawan sehingga dapat
sesuai dengan tujuan perusahaan. Yusuf dalam Sunyoto, 2012:140 mengemukakan tujuan dari pelatihan tenaga kerja, antara lain:
1. Memperbaiki kinerja. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan kinerja dan
produktivitas dari karyawan akan semakin meningkat dikarenakan peningkatan keterampilan dan pengetahuan.
2. Memutakhirkan keahlian para karyawan. Melalui pelatihan memastikan
bahwa karyawan dapat secara efektif dalam menggunakan teknologi-teknologi terbaru.
Universitas Sumatera Utara
29
3. Mengurangi waktu belajar. Diharapkan dengan pelatihan akan mengurangi
waktu belajar atau proses adaptasi dari karyawan baru maupun karyawan lama pada posisi yang baru.
4. Memecahkan permasalahan operasional. Serangkaian pelatihan dalam
berbagai bidang yang diberikan oleh perusahaan akan membantu karyawan dalam memecahkan masalah organisasional dan melaksanakan pekerjaan
secara efektif. 5.
Promosi karyawan. Salah satu cara untuk menarik, menahan, dan memotivasi karyawan adalah melalui program pengembangan karier yang sistematik.
6. Orientasi karyawan terhadap organisasi. Hal ini sebagai upaya untuk
memberikan kesamaan visi dan misi perusahaan di antara sesama karyawan sehingga memiliki pandangan yang sama terhadap organisasi dan pekerjaan.
7. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi. Pelatihan dan pengembangan
dapat memainkan peran ganda dengan menyediakan aktivitas yang menghasilkan efektivitas organisasional yang lebih besar dan meningkatkan
pertumbuhan pribadi bagi semua karyawan di dalam perusahaan. Yusuf dalam Sunyoto, 2012:141 menyatakan manfaat pelatihan tenaga
kerja, antara lain: 1.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas. 2.
Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan agar mencapai standar kinerja yang dapat diterima.
3. Menciptakan loyalitas dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
4. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan SDM.
Universitas Sumatera Utara
30
5. Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja.
6. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
2.1.3.3 Metode Pelatihan