Saran Staf Piutang Kartu Kredit Kartu Debit

168 5. Berdasarkan Uji Koefisien Determinasi R² pengaruh antara seleksi, penempatan, dan pelatihan terhadap human error memiliki hubungan yang erat sebesar 0,643 artinya variabel seleksi, penempatan, dan pelatihan mampu menjelaskan 64,3 terhadap variabel human error dan sisanya 35,7 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil yang peneliti temukan adalah sebagai berikut: 1. Kontribusi proses seleksi terhadap kemungkinan terjadinya human error cukup tinggi, maka dari itu pihak rumah sakit perlu berhati-hati dalam menyeleksi para pelamarnya dengan cara harus selalu memastikan bahwa paramedis yang diterima bekerja sudah memenuhi semua persyaratan yang ditentukan oleh rumah sakit, baik persyaratan umum yang berupa umur, jenis kelamin, pendidikan, dan keadaan fisik maupun persyaratan khusus yaitu keahlian, pengalaman, keterampilan, penampilan, kemampuan dalam mengendalikan emosi, dan karakter individu. Terutama pada persyaratan umur, jenis kelamin, dan keterampilan yang memiliki nilai rata-rata cukup rendah maka dari itu pihak rumah sakit perlu memberikan perhatian yang lebih lagi terhadap persyaratan-persyaratan tersebut agar tindakan pencegahan atau pengurangan terhadap human error dapat lebih efektif lagi terlaksana melalui proses seleksi tersebut. Universitas Sumatera Utara 169 2. Walalupun penempatan tidak memberikan kontribusi apapun terhadap human error namun proses penempatan tetap harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit yang meliputi persyaratan pendidikan, pengalaman kerja, keahlianketerampilan kerja, dan kesesuaian karakteristik individu agar kedepannya mekanisme pekerjaan dapat tetap berjalan dengan baik. Terutama rumah sakit harus lebih memperhatikan beberapa persyaratan yang memiliki rata-rata cukup rendah dibandikan dengan keseluruhan rata-rata, seperti kesesuaian pendidikan dan pelatihan, pengalaman dan lamanya masa kerja sebelumnya, kemampuan berkomunikasi, riwayat kesehatan, dan kepribadian paramedis. Hal tersebut dikarenakan, dengan adanya perhatian yang lebih pada persyaratan- persyaratan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan rata-rata persyaratan yang kemudian dapat memberikan pengaruh terhadap human error paramedis. 3. Pelatihan memiliki kontribusi paling besar atau memiliki pengaruh paling dominan dalam menurunkan human error, maka dari itu diharapkan pihak rumah sakit terus menyelanggarakan pelatihan-pelatihan yang bermanfaat bagi paramedisnya bahkan meningkatkan intensitas penyelenggaraan pelatihan secara rutin setiap perioedenya demi menurunkan atau meniadakan kesalahan- kesalahan kerja yang mungkin terjadi akibat dari kurangnya pengetahuan, kemampuan, keahlian, dan keterampilan paramedisnya. Pada perolehan rata- rata antusiasme dalam mengikuti pelatihan, isi materi pelatihan, kemampuan menghilangkan kesalahan, peningkatan pengetahuan, kemampuan, dan sikap, berkembangnya pola pikir, dan peningkatan hasil kerja, dimana rata-rata Universitas Sumatera Utara 170 jawaban responden yang diperoleh cukup rendah maka dari itu rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan semenarik mungkin dengan metode- metode pelatihan yang dibuat seinovatif mungkin, seperti membuat metode Quick Quiz yaitu mengadakan kuis dadakan mengenai materi pelatihan, atau bisa juga dengan Crossword Quiz yaitu kuis teka-teki silang yang diisi tergantung dari tingkat pendidikan peserta dan kerumitan teka-teki, untuk lebih menarik minat peserta berikanlah hadiah kepada orang pertama yang jawabannya benar semua. Kemudian, penyampaian isi materi pelatihan juga harus relevan dengan kebutuhan peserta pelatihan sehingga tujuan dari penyelenggaraan pelatihan dapat tercapai. Terakhir, pemilihan instruktur pelatihan juga sangat berpengaruh terhadap human error, maka dari itu pihak rumah sakit harus memilih instrukur yang benar-benar berkompeten, memiliki pengalaman yang cukup banyak menjadi seorang instruktur, dan memiliki kemampuan berkomunikasi dan penyampaian materi yang baik sehingga dapat diterima oleh peserta pelatihan. 4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneruskan dan mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang melalui penelitian yang lebih mendalam dengan menambahkan variabel-variabel lain seperti stress kerja, lingkungan kerja, beban mental, ketidakmampuan karyawan, ketidakharmonisan sosial, motivasi, dan sebagainya yang memiliki pengaruh terhadap human error untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal mengenai pengaruh seleksi, penempatan, dan pelatihan terhadap human error paramedis. Universitas Sumatera Utara 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Seleksi