commit to user 30
matematika. Sedangkan pada penelitian ini, variabel Y yang digunakan adalah kemampuan materi pecahan dalam matematika.
C. Kerangka Berpikir
Dalam pembelajaran matematika pada materi pecahan, guru lebih mendominasi dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional ceramah, sehingga komunikasi pembelajaran hanya satu arah yaitu dari guru ke siswa saja. Kualitas proses pembelajaran matematika dalam kemampuan
materi pecahan siswa rendah dan kemampuan materi pecahan siswa rendah. Bertolak dari keadaan ini, maka dilakukan tindakan dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe struktural dengan teknik
make a match
pada pembelajaran matematika selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan,
yaitu planning perencanaan, acting tindakan, observing pengamatan, dan reflecting refleksi. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe struktural dengan
teknik
make a match
dalam pembelajaran matematika materi pecahan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan yaitu siswa belajar tanpa
beban karena siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep materi pecahan dalam suasana yang menyenangkan. Selain itu, model pembelajaran ini
mampu memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang ada di tangan mereka, proses pembelajaran lebih menarik
dan nampak siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran, dan keaktifan siswa tampak sekali pada saat mencari pasangan kartunya masing-masing.
Dengan demikian diduga penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe struktural dengan teknik
make a match
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dalam kemampuan materi pecahan serta meningkatnya kemampuan
materi pecahan dalam matematika. Berdasarkan uraian di atas, maka alur kerangka berpikir dapat digambarkan pada gambar 1 berikut ini.
commit to user 31
Gambar.1 :Bagan Kerangka Berpikir
Siklus II: Materi
pembelajaran dengan bilangan
yang lebih kompleks
Siklus I: Materi
pembelajaran dengan bilangan
sederhana
Kondisi Awal
Dalam pembelajaran
guru menggunakan
model pembelajaran
konvensional
1. Kemampuan materi pecahan
siswa rendah.
2. Kualitas proses pembelajaran
matematika dalam kemampuan
materi pecahan rendah.
Tindakan Dalam
pembelajaran guru telah
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe
struktural dengan teknik
make a match
Hasil Akhir
1. Diduga kemampuan materi pecahan siswa
meningkat.
2. Diduga kualitas proses pembelajaran
matematika dalam kemampuan materi
pecahan meningkat.
commit to user 32
D. Hipotesis