Latar Belakang Masalah PENINGKATAN KEMAMPUAN MATERI PECAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUKTURAL DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SD N JETIS 04 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010 2011

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sebagaimana yang tercantum pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Pengajaran ditujukan untuk mengembangkan sumber daya manusia berkualitas sebagai generasi penerus bangsa. Ada banyak faktor pendukung untuk keberhasilan suatu proses pendidikan, misalnya kurikulum yang solit, tenaga pendidik yang profesional, sarana pendidikan yang lengkap, suasana belajar yang tenang, tingkat intelegensi siswa yang diatas rata- rata dan lain-lain http:www.psb-psma.org. Guru sebagai tenaga pendidik harus menguasai prinsip-prinsip pembelajaran supaya tujuan dari pembelajaran dapat dicapai, mulai dari perencanaan pembelajaran sampai evaluasi. Dalam perencanaan yang baik, guru harus pandai memilih dan menentukan model, teknik serta metode yang sesuai dengan karakteristik pelajaran. Ketepatan pemilihan model, teknik serta metode yang digunakan, akan membawa dampak positif terhadap kualitas pembelajaran, terutama untuk pelajaran yang dirasa sulit bagi siswa seperti mata pelajaran matematika. Selama ini matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit yang harus dipelajari oleh setiap siswa, karena matematika adalah sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari- hari. Oleh karena itu, kesulitan belajar matematika harus diatasi sedini mungkin, jika tidak siswa akan mengalami berbagai masalah karena hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai. commit to user 2 Dewasa ini, guru dituntut lebih kreatif dan inovatif untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara maksimal dan turut berpartisipasinya siswa dalam pembelajaran adalah satu dari berbagai aspek yang dituntut dalam suatu pembelajaran. Walaupun demikian, tidak jarang masih dijumpai guru yang masih mempertahankan cara lama dalam pembelajarannya, yaitu dengan tetap setia pada model pembelajaran konvensional atau ceramah. Misalnya pada mata pelajaran matematika, biasanya guru menjelaskan materi secara panjang lebar dan siswa hanya mendengarkannya. Jadi, pembelajaran hanya terjadi satu arah saja yaitu dari guru ke siswa. Padahal banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan pada mata pelajaran matematika di antaranya dengan model pembelajaran kontekstual, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kuantum, model pembelajaran terpadu, dan model pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning. Fenomena mendarahdagingnya model pembelajaran konvensional ceramah juga terjadi di SD N Jetis 04 Sukoharjo. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru kelas V SD N Jetis 04 Sukoharjo mengenai pembelajaran matematika di SD tersebut terutama materi pecahan, ternyata kemampuan materi pecahan para siswa rendah. Dari 14 siswa di kelas tersebut, hanya seorang siswa yang mampu mencapai KKM 70 dan rerata kelas hanya mencapai 49,71. Untuk identifikasi lebih lanjut, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa SD tersebut mengenai pembelajaran matematika yang diajarkan guru selama ini. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa para siswa kurang termotivasi mengikuti pembelajaran menulis karena pembelajaran yang diberikan guru selama ini masih bersifat konvensional dan berjalan secara monoton tanpa ada variasi metode dan teknik pembelajaran yang diberikan. Menurut mereka, metode dan teknik pembelajaran yang digunakan guru selama ini kurang inovatif karena dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan metode ceramah saja, sedangkan siswa disuruh mengerjakan soal yang terdapat dalam buku teks yang dimiliki guru atau lembar kerja siswa LKS. Oleh sebab itulah, pembelajaran menulis di kelas selama ini dirasakan membosankan atau menjenuhkan. commit to user 3 Dari hasil ulangan dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 70 ke atas hanya berjumlah 1 orang, sedangkan sisanya sebanyak 13 siswa mendapat nilai 50 ke bawah. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah nilai 15. Berdasarkan hal ini dapat diketahui bahwa siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar hanya seorang siswa sedangkan yang lain sebanyak 13 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini dapat memperkuat bukti bahwa kemampuan materi pecahan siswa masih rendah. Rendahnya kemampuan materi pecahan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran, kurangnya penggunaan media pembelajaran, rendahnya kreatifitas guru untuk menciptakan inovasi-inovasi penggunaan model-model pembelajaran, tidak tepatnya pemilihan metode pembelajaran, lingkungan sekolah yang kurang kondusif, teknik penilaian yang tidak tepat, soal tes yang kurang valid serta keadaan jasmani dan rohani siswa yang kurang mendukung. Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diungkapkan di atas terkait dengan rendahnya kemampuan materi pecahan siswa, peneliti bersama guru berdiskusi untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran materi pecahan dalam matematika pada siswa kelas V SD N Jetis 04 Sukoharjo. Dari diskusi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan materi pecahan siswa, yakni guru harus menerapkan teknik pembelajaran yang berbeda dari teknik sebelumnya. Lebih lanjut, guru dan peneliti menemukan satu tindakan dari penjabaran teknik pembelajaran yang sebelumnya telah dibicarakan. Penerapan tindakan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan materi pecahan siswa. Tindakan yang dimaksud adalah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe struktural dengan teknik make a match . Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe struktural dengan teknik make a match ini, pembelajaran akan lebih menyenangkan dan siswa lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran, sehingga siswa akan lebih memahami materi pelajaran, lebih aktif dalam pembelajaran sehingga kemampuan materi pecahan dan kualitas pembelajaran matematika akan meningkat juga. Hal ini karena model pembelajaran kooperatif tipe struktural dengan teknik make a match bersifat seperti permainan sehingga siswa tidak akan merasa terbebani dalam commit to user 4 pembelajaran seperti pembelajaran-pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian, model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai alternatif guna meningkatkan kemampuan materi pecahan, khususnya pada siswa kelas V SD N Jetis 04 Sukoharjo. Dan dalam penelitian ini penulis menetapkan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN MATERI PECAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUKTURAL DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SD N JETIS 04 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 20102011 ” sebagai judul dalam penelitian ini. Agar penelitian ini terarah pada masalah yang diteliti, maka penelitian ini peneliti membatasi pada tiga aspek, yaitu: masalah yang diteliti adalah kemampuan materi pecahan dalam matematika, model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe struktural dengan teknik make a match , dan siswa yang diteliti adalah siswa kelas V SD N Jetis 04 Sukoharjo Tahun Pelajaran 20102011 berjumlah 14 siswa.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MANGKUKUSUMAN

11 133 334

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH SISWA KELAS V SD NEGERI PLUMBON 01 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 157

PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGRECO 05 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011

0 2 205

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KONSEP ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH.

0 1 38

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH.

0 0 7

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA PELAJARAN IPA KELAS IV SD SURYODININGRATAN 1.

0 0 173