commit to user 15
2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Struktural Dengan Teknik
Make A Match
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Toeti Sukamto dan Udin Saripudin Winataputera dalam Anton Sukarno 2006: 1440, model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasi pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi
perancang, pembelajar dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan belajar mengajar. Senada dengan pendapat tersebut, Arends dalam Trianto 2007: 4
mengemukakan, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model
pembelajaran kooperatif berasal dari kata
cooperative
yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai
satu kelompok atau satu tim. Menurut Slavin dalam Isjoni 2010: 22, “In
cooperative learning methods, students work together in four member teams to
master material initially presented by the theacher”, dalam pembelajaran kooperatif siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat orang,
secara kolaboratif sehingga dapat merangsang peserta siswa lebih bergairah dalam belajar. Selaras dengan pendapat tersebut, menurut Johnson dalam Isjoni dan Mohd.
Arif Ismail 2008: 150, pembelajaran kooperatif mengandung arti bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif siswa mencari hasil
yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompok. Anita Lie dalam Isjoni dan Mohd. Arif Ismail 2008: 150 menyebut
pembelajaran kooperatif dengan istilah pembelajaran gotong-royong, yaitu kelompok pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan
siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Senada dengan pendapat Anita Lie, Sugiyanto 2009: 37 berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
commit to user 16
Menurut Johnson Johnson dalam Isjoni dan Mohd. Arif Ismail 2008: 152 pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok-
kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai pada pengalaman belajar yang berkelompok, sama dengan pengalaman individu maupun pengalaman
kelompok. Senada dengan pendapat tersebut, Sunal dan Hans dalam Isjoni 2010: 15 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan
atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberikan dorongan pada siswa agar bekerja sama selama pembelajaran.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara membentuk berkelompok-kelompok kecil,
dalam proses pembelajaran anggota kelompok bekerja sama dengan anggota kelompok yang lain dalam tugas-tugas yang terstruktur sehingga setiap siswa
mendapatkan pengalaman yang sama. Hal ini didasarkan pada manusia yang memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta masa depan yang berbeda-
beda. Dengan perbedaan itulah manusia dapat saling asah, asih dan asuh atau dengan kata lain saling mencerdaskan.
b. Elemen Pembelajaran Kooperatif