commit to user 21
h. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Teknik
Make A Match
Menurut Isjoni 2009: 34, pembelajaran kooperatif teknik
make a match
adalah teknik pembelajaran yang dikembangkan oleh Loma Curran. Yaitu dalam pembelajaran siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu topik dalam
suasana pembelajaran yang menyenangkan. Seiring dengan pendapat tersebut, Agus Suprijono 2010: 120 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif teknik
make a match
adalah suatu pembelajaran yang di dalamnya terdapat kegiatan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban mengenai materi pelajaran.
Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif teknik
make a match
adalah suatu pembelajaran yang di dalamnya terdapat kegiatan siswa mencari pasangan dari kartu soal atau kartu jawaban
mengenai suatu materi pelajaran dalam suasana yang menyenangkan.
i. Langkah Pembelajaran Kooperatif Teknik
Make A Match
Menurut Hanafiah dan Cucu Suhana 2009: 46 langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah sebagai berikut ini.
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya
kartu jawaban. 2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
3. Setiap siswa memikirkan jawaban atas soal dari kartu yang dipegang. 4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya soal jawaban. 5. Setiap siswa yang dapat menjodohkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
6. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.
7. Pembahasan dan kesimpulan. Sedangkan menurut Tarmizi http:tarmizi.wordpress.com, 14 Desember
2010 langkah pembelajaran dengan
make a match
adalah sebagai berikut ini:
commit to user 22
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu
jawaban. 2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soaljawaban.
3. Tiap siswa memikirkan jawabansoal dari kartu yang dipegang. 4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya:
pemegang kartu yang bertuliskan nama tumbuhan dalam bahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama tumbuhan dalam bahasa latin ilmiah.
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya tidak dapat
menemukan kartu soal atau kartu jawaban akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.
7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok.
9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.
Kedua pendapat tersebut pada dasarnya memiliki langkah yang sama, hanya saja pendapat dari Tarmizi menggunakan hukuman bagi siswa yang melewati batas
waktu dalam mencari pasangan dari soal atau jawabannya. Seiring dengan kedua pendapat tersebut di atas, menurut Agus Suprijono
2010:120, langkah pembelajaran dengan teknik
make a match
adalah sebagai berikut ini:
1. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok, yaitu kelompok soal dan kelompok jawaban.
2. Setiap siswa diberi satu kartu soal kartu jawaban yang telah disiapkan guru. 3. Setiap siswa diharapkan mampu menemukan pasangan dari kartu yang
didapatnya. 4. Siswa yang telah menemukan pasangan, duduk berdekatan.
commit to user 23
5. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, setiap pasangan membacakan dengan keras soal yang diperoleh pada teman-temannya
yang lainnya. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya. 6. Akhir pembelajaran dilakukan klarifikasi dan kesimpulan.
Dalam penelitian ini, langkah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif teknik
make a match
yang digunakan sebagai berikut ini: 1. Guru membagi jumlah siswa menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama
sebagai kelompok soal dan kelompok kedua sebagai kelompok jawaban. 2. Guru membagikan kartu soal pada tiap-tiap siswa di kelompok 1 kelompok soal,
dan membagikan kartu jawaban pada kelompok kedua kelompok jawaban. 3. Masing-masing siswa segera mencari pasangan dari kartu yang didapatnya.
4. Setelah berhasil menemukan pasangan dari kartunya, siswa melapor pada guru. 5. Siswa beserta pasangannya berdiskusi mengenai penyelesaian dari soal yang
didapat dari kartu soal sehingga diketemukan kartu jawaban pada pasangannya tersebut.
6. Siswa beserta pasangannya secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
7. Siswa yang berhasil menemukan pasangan dari kartu yang didapatnya dan dapat mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik mendapatkan poin
reward
dari guru.
8. Guru beserta siswa membuat kesimpulan dari pelajaran.
j. Keunggulan dan Kelemahan Teknik