Refleksi Deskripsi Permasalahan Penelitian

commit to user 65 6. Guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 7. Guru mengarahkan langkah pembelajaran kooperatif tipe struktural dengan teknik make a match pada siswa dengan sangat baik. 8. Guru membimbing siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe struktural dengan teknik make a match dengan baik sangat baik. 9. Guru memberikan tes akhir dengan baik. 10. Guru mengevaluasi hasil belajar siswa dengan baik. 11. Guru mampu memberikan balikan dengan sangat baik pada siswa. 12. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pembelajaran dengan sangat baik. Dari hasil pengamatan dan hasil yang diperoleh siswa pada siklus II pertemuan ke 1dan ke 2 dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika yang dilaksanakan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe struktural dengan teknik make a match dapat mencapai target yang diharapkan.

d. Refleksi

Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe struktural dengan teknik make a match pada siklus II dapat diuraikan sebagai berikut ini. Pertemuan 1 Pada pertemuan ini, siswa aktif memperhatikan penjelasan guru, aktivitas siswa dengan pasangannya sangat baik. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan jelas, pemberian motivasi juga tepat, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran dengan baik. Hasil yang diperoleh siswa juga menunjukkan peningkatan.. yaitu dengan rerata kelas 76,21 dan siswa yang berhasil mencapai KKM sebanyak 10 siswa atau 71,42 dari jumlah siswa. Data nilai kemampuan materi pecahan siswa pada pertemuan 1 siklus II lampiran 25 dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini. commit to user 66 Tabel 8. Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Materi Pecahan Siswa Pada Pertemuan 1 Siklus II No Interval nilai Frekuensi fi Nilai Tengah xi fi x xi Prosentase 1 50 – 60 4 55 220 28,57 2 61 – 71 2 66 132 14,29 3 72 – 82 2 77 154 14,29 4 83 – 93 3 88 264 21,43 5 94 – 104 3 99 297 21,43 Jumlah 14 1067 100 Rerata 76,21 Dari tabel 8 mengenai kemampuan materi pecahan siswa pada pertemuan 1 siklus II di atas dapat disajikan dengan grafik pada gambar 7 dibawah ini. Gambar 7. Grafik Nilai Kemampuan Materi Pecahan Siswa Pada Pertemuan 1 Siklus II Dari tabel 8 dan gambar 7 di atas dapat diketahui bahwa setelah melaksanakan pertemuan 1 pada siklus II, siswa yang mendapatkan nilai antara 50 – 60 sebanyak empat siswa atau 28,57, siswa yang mendapat nilai antara 61-71 sebanyak dua siswa atau 14,29, siswa yang mendapat nilai antara 72-82 juga dua orang siswa atau 14,29, siswa yang mendapat nilai 83-93 tiga siswa atau 21,43, dan tiga siswa atau 21,43 mendapat nilai antara 94-104. 49,5 60,5 71,5 82,5 93,5 104,5 commit to user 67 Pertemuan 2 Pada pertemuan 2 siklus II, siswa mampu bekerjasama dengan pasangannya dengan baik, guru menyampaikan materi pelajaran dengan jelas, pemberian motivasi juga tepat, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran dengan baik. Setelah dilakukan evaluasi pembelajaran, diperoleh nilai rerata kelas 82,64 dan 12 siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM 70 lampiran 26. Hal ini dapat dilihat pada tabel 9 tentang data nilai kemampuan materi pecahan siswa berikut ini. Tabel 9. Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Materi Pecahan Siswa Pada Pertemuan 2 Siklus II No Interval nilai Frekuensi fi Nilai Tengah xi fi x xi Prosentase 1 60 – 68 2 64 128 14,28 2 69 – 77 3 73 219 21,43 3 78 – 86 3 82 146 21,43 4 87 – 95 4 91 364 28,57 5 96 – 104 2 100 200 14,29 Jumlah 14 1157 100 Rata-rata 82,64 Dari Tabel 9 tentang kemampuan materi pecahan di atas, dapat disajikan dalam grafik 8 di bawah ini. Gambar 8. Grafik Nilai Kemampuan Materi Pecahan Siswa Pada Pertemuan 2 Siklus II 59,5 68,5 77,5 86,5 95,5 104,5 commit to user 68 Dari tabel 9 dan grafik pada gambar 8, dapat diketahui bahwa setelah melaksanakan pertemuan 2 siklus II, siswa yang mendapatkan nilai antara 60-68 sebanyak dua siswa atau 14,28 , tiga siswa atau 21,43 mendapatkan nilai antara 69-77, tiga siswa atau 21,43 mendapatkan nilai antara 78-86, empat siswa atau 28,57 mendapatkan nilai antara 87-95 dan dua siswa mendapatkan nilai antara 96- 104 . Dengan demikian diketahui bahwa hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 2 siklus II, telah menunjukkan hasil yang signifikan. Keberhasilan ini secara umum dikatakan baik, karena dipengaruhi oleh semangat siswa, keaktifan siswa, kerjasama siswa dengan pasangannya baik sehingga kemampuan materi pecahan siswa meningkat. Penerapan model pembelajararan kooperatif tipe struktural dengan teknik make a match dalam pembelajaran matematika pada materi pecahan dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD N Jetis 04 Sukoharjo Tahun Pelajaran 20102011. Secara jelasnya dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini. Tabel 10. Data Perkembangan Kemampuan Materi Pecahan Siswa Kelas V SD N Jetis 04 Sukoharjo Tahun Pelajaran 20102011 Pada Siklus II No Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah Nilai Rata- rata Kriteria 1 80 80 160 80 Tuntas 2 90 90 180 90 Tuntas 3 80 70 150 75 Tuntas 4 100 90 190 95 Tuntas 5 60 80 140 70 Tuntas 6 100 90 190 95 Tuntas 7 90 60 150 75 Tuntas 8 100 100 200 100 Tuntas 9 60 70 130 65 Tidak tuntas 10 70 85 155 77,5 Tuntas 11 50 60 110 55 Tidak tuntas 12 90 90 180 90 Tuntas 13 55 70 125 62,5 Tidak tuntas 14 70 100 170 85 Tuntas Jumlah 1095 1135 2230 1120 Rata-rata 76,21 82,64 81,64 Prosentase 71,42 85,71 78,57 commit to user 69 Berdasarkan hasil yang dicapai siswa kelas V SD N Jetis 04 Sukoharjo Tahun Pelajaran 20102011 di atas, maka pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK dianggap cukup sehingga penelitian diakhiri pada siklus II.

D. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Bertolak dari hasil observasi dan analisis data yang ada, dapat diketahui bahwa adanya peningkatan kemampuan materi pecahan siswa dalam pelajaran matematika siswa kelas V SD N Jetis 04 Sukoharjo Tahun Pelajaran 20102011. Peningkatan kemampuan tersebut dapat dilihat dari membandingkan antara kemampuan materi pecahan sebelum tindakan, setelah tindakan siklus I, dan setelah tindakan siklus II pada tabel 11 di bawah ini. Tabel 11. Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Materi Pecahan Siswa Kelas V SD N Jetis 04 Sukoharjo pada Kondisi Awal No Interval Frekuensi fi Nilai Tengah xi fi x xi Prosentase 1 15 – 31 3 23 69 21,43 2 32 – 48 3 40 120 28,57 3 49 – 65 6 57 342 35,71 4 66 – 82 1 74 74 7,14 5 83 – 99 1 91 91 7,14 Jumlah 14 696 100 Rerata 49,71 Jika ditunjukkan dalam bentuk grafik akan terlihat seperti pada gambar 9 di bawah ini.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MANGKUKUSUMAN

11 133 334

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH SISWA KELAS V SD NEGERI PLUMBON 01 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 157

PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGRECO 05 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011

0 2 205

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KONSEP ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH.

0 1 38

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH.

0 0 7

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA PELAJARAN IPA KELAS IV SD SURYODININGRATAN 1.

0 0 173