Cara Mencegah tidak T

nampak karena begitu halusnya, dah lengket dia tu. Ya cuman kalo nampak ya dia agak gelap gitu ajalah karena selain dia lengket dia juga ditahan oleh itu tadi jinnya.” Ternyata sesuai dengan penjelasan Tua Sambo tersebut, penyakit “kena aji” racun ini tidak hanya merusak tubuh oleh karena ramuannya saja akan tetapi juga ada unsur mistik yang dapat menyebabkan tubuh menjadi bertambah sakit. Dilihat dari ramuannya memang menggunakan jenis bahan-bahan yang termasuk ke dalam dzat yang cukup berbahaya, selain itu juga terdapat unsur mistik di dalamnya yang nantinya bertujuan untuk memperparah kondisi kesehatan penderitanya.

6.4. Cara Mencegah tidak T

erkena “Aji” Racun Penyakit “kena aji” racun ini memang merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu sebab itu seluruh masyarakat seharusnya melakukan banyak upaya untuk mencegah supaya tidak terkena “aji” racun ini. Beberapa informan dan beberapa masyarakat yang peneliti wawancarai, pada umumnya tidak mengetahui cara untuk mencegah supaya tidak terkena “aji” racun, menurut mereka hanya dengan tidak makan dan minum diluar saja merupakan salah satu cara untuk mencegah hal tersebut. Hanya sedikit dari mereka yang mengetahui cara untuk mencegahnya yaitu dengan beberapa cara berikut ini diantaranya yaitu : 1. Meletakkan lidah di langit-langit mulut dan diputar-putar sambil membaca bismillahirahmanirrahim. Universitas Sumatera Utara 2. Bila makanan minuman tersebut panas, letakkan tangan dibawah gelas piring tersebut dan dirasakan apakah tetap panas atau tidak. Jika tidak panas maka berarti makanan minuman tersebut telah mengandung “aji” racun. 3. Makanan minuman yang mau dimakan diminum diputar-putar berlawanan arah sebanyak 3 kali. Dari beberapa cara tersebut diatas, peneliti juga ada diberikan penjelasan serta cara mencegah supay a tidak terkena “aji” racun tersebut oleh Tua Sambo, yaitu sebagai berikut : . . . “kita kan selalu berdoa kepada Allah nak. Itu sebenarnya mudah aja nak, kalo kita dimana aja berada gak usah takut mau minta perlindungan sama siapa. Setiap kita mau makan ditempat yang belum kita kenal atau kita datangi, baca bismillahirahmanirrahim kalau kita ada merasa ragu atau jijik, itu disini bulu kuduk biasanya akan berdiri itu atau merinding itu tanda- tandanya ada. Maka bacalah Bismillahirahmanirrahim Kafsahu Lamsahu Maddahu Yaumad Yaumad Yaumad Surat Al-Ikhlas 3X maka akan hancur itu nak, diletakkan dalam gelas maka gelasnya pecah.” “Pertanyaannya kenapa bisa pecah? karena dia paksa dzat yang panas ke dzat yang dingin kan. Saya gak mau, saya serahkan kepada All ah “panas dia ya Allah maka panaskan lah”. Tapi dia karena udah kena mistik yang dingin, mau kemana dia ibaratnya benturan awan panas dan awan dingin? Guntur kan yang terjadi? Ya seperti itulah kalau diibaratkan makanya pecah jadinya.” “Bagaimana supaya mencegah tidak sampai menderita gejala “kena aji” racun ini Tua? pertanyaan peneliti.” “O kalo itu begini nak, kalo kita merasa udah kena segera julurkan lidah dan digosokkan ke langit-langit. Karena langit-langit ini adalah salah satu milik Allah yang paling disayangi. Kalau ujung lidahmu kau julurkan ke langit- langit udah gak geli lagi, cepatlah nak kau cari orang tua. Kalau sama dokter, sampai matipun dokter itu kau minta obat gak akan sembuh. Kenapa lidah kita julurkan? karena setiap kita mengucapkan kalimat “la illaha illallah” bengkok itu ke atas lidah kita kan? mengapa coba bengkok ke atas? karena ada langit-langit. Di bumi ini pun ada langit ada laut, kenapa ada laut? gak usah kita makan garam selama 1 minggu air kencing tetap asin, trus coba kalau gak minum selama 1 minggu, tetap kamu berkeringat dan mengeluarkan air dari dalam tubuh.” Universitas Sumatera Utara Penjelasan mengenai cara mencegah supaya tidak terkena “aji” racun yang disampaikan oleh Tua Sambo yaitu lebih kepada pendekatan agama. Yang mana dengan meyakini kebesaran Allah melalui kuasanya maka siapapun dapat terhindar dan dapat mencegah dirinya untuk tidak terkena “aji” racun yang dengan sengaja atau tidak diberikan oleh orang lain. Bila dikaitkan dengan kesehatan medis moderen sehubungan dengan upaya pence gahan penyakit “kena aji” racun ini, maka pemberian informasi dan pendampingan dengan berbagai pihak juga perlu dilakukan. Misalnya dengan mengajak masyarakat setempat, puskesmas, dinas kesehatan, bahkan dengan pengobat tradisionalnya untuk berdiskusi tentang upaya yang akan dilakukan sehubungan dengan upaya pencegahan penyakit. Sehingga dengan begitu upaya pencegahan dapat dilakukan dengan maksimal. Menurut Leavell dan Clark 1953 yang dikutip pada Notoatmodjo 2003, terdapat 5 tingkat pencegahan penyakit five level of prevention dalam pelayanan kesehatan yang sesuai dengan pemanfaatannya yaitu sebagai berikut : 1. Promosi kesehatan health promotion 2. Perlindungan khusus specific protection 3. Diagnosis dini dan pengobatan segera early diagnosis prompt treatment 4. Pembatasan cacat disability limitation 5. Rehabilitasi rehabilitation Dengan begitu pencegahan penyakit “kena aji” racun, selain adanya pencegahan berdasarkan atas persepsi dan keyakinan masyarakat setempat, dalam Universitas Sumatera Utara bidang pelayanan kesehatan juga dapat dilakukan upaya pencegahannya. Seperti dengan melakukan promosi kesehatan. Promosi kesehatan yang dapat dilakukan yaitu misalnya dengan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai konsep timbulnya penyakit, memerikan informasi tentang pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta melakukan penyuluhan di bidang kesehatan lingkungan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah timbulnya penyakit serta faktor- faktor yang dapat memperparah kondisi kesehatan. Sesuai dengan Paradigma Hidup Sehat oleh H.L Blum terdapat 4 empat faktor yang akan mempengaruhi kesehatan manusia, salah satu diantaranya adalah faktor lingkungan Notoatmodjo, 2003. Faktor lingkungan inipun merupakan faktor utama yang akan menentukan derajat kesehatan seseorang bahkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dari observasi peneliti terhadap lingkungan pemukiman dan perumahan masyarakat serta perilaku kesehatan masyarakat setempat yang masih jauh dari upaya-upaya kesehatan. Berikut adalah gambar-gambar lingkungan pemukiman dan rumah tempat tinggal masyarakat Lipat Kajang. Universitas Sumatera Utara Gambar 6.2. Lingkungan Rumah; Tampak Dari Depan Gambar 6.3. Lingkungan Sekitar Rumah Masyarakat Universitas Sumatera Utara Gambar 6.4. Kondisi dalam Rumah; Tampak Gelap Dari beberapa gambar tersebut di atas, yang memaparkan tentang gambar lingkungan sekitar rumah masyarakat Desa Lipat Kajang terlihat bahwa lingkungannya kurang bersih dan sehat. Banyak tumpukan sampah, kayu yang tidak dipakai, hewan yang mati tidak langsung dikubur, padahal terdapat juga masyarakat yang berjualan di rumahnya. Selain itu hampir semua rumah dengan jendela tertutup, mengakibatkan rumah gelap dan lembab, tidak terdapat ventilasi untuk pertukaran udara. Rumah masyarakat Lipat Kajang hampir rata-rata berada di sekitar pinggiran sungai, Hal ini disebabkan pada dulunya satu-satunya jalur lintas yaitu hanya lewat Universitas Sumatera Utara sungai tidak ada jalan darat. Untuk menuju arah medan dari Singkil harus melalui Sungai Alas Aceh Tenggara atau Kuta Cane setelah itu baru kemudian menggunakan jalur darat menuju Karo terus ke Medan. Oleh karena itu banyak masyarakat yang memilih pemukiman tempat tinggal di daerah tersebut. Sungai ini sering mengalami kebanjiran apabila cuaca buruk dan selalu hujan terus menerus. Bentuk rumah masyarakat, hampir secara keseluruhan di desain rumah panggung. Apabila terjadi banjir, rumah mereka tidak terlalu banyak kemasukan air. Bila tidak banjir, biasanya masyarakat ini menjadikan kolong bawah rumah mereka sebagai tempat beternak ayam. Untuk dapat mudah dipahami, kondisi lingkungan sekitar baik di dalam rumah maupun di luar rumah yang ada di Desa Lipat Kajang, peneliti tampilkan dalam bentuk tabel di bawah ini yaitu : Universitas Sumatera Utara Tabel 6.8. Kondisi Lingkungan Rumah Masyarakat Desa Lipat Kajang Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil No. Bagian Keadaan 1. Lingkungan Pemukiman Pemukiman padat dan kumuh atau tidak bersih 2. Pencahayaan Cahaya kurang masuk dalam rumah sehingga rumah gelap dan lembab 3. Ventilasi Ventilasi rumah tidak mencukupi bahkan ada rumah yang tidak mempunyai ventilasi sehingga pertukaran udara tidak maksimal 4. Jendela dan pintu Rumah memiliki jendela dan pintu, tapi jarang dibuka 5. Rumah Kurang bersih perilaku yang telah menjadi kebiasaan di antaranya; masak dalam rumah sehingga banyak asap di dalam rumah dan jendela tidak dibuka. Malam hari anak buang air kecil dalam rumah karena tidak ada kamar mandi dan WC. Keadaan rumah berantakan, pakaian sering ditumpuk di sudut rumah. Setelah banjir kemudian panas maka debu akan masuk ke dalam rumah dari bawah rumah sementara pintu serta jendela rumah jarang dibuka. Dengan kondisi lingkungan yang seperti ini, maka akan mempermudah terjadinya penyakit pada masyarakat. Keadaan lingkungan pemukiman yang kumuh, rumah yang lembab, gelap, rumah dan kamar tanpa ventilasi, akan mempermudah terjadinya penularan suatu penyakit salah satu contohnya adalah penyakit TB paru. Apabila seseorang dalam rumah tersebut menderita penyakit TB paru, maka dengan kondisi lingkungan yang seperti ini akan mempermudah terjadinya penularan kepada anggota keluarga yang lainnya. Karena pada dasarnya anggota keluarga merupakan orang yang paling dekat dan sering berinteraksi dengan penderita. Selain itu kondisi rumah yang jaraknya sangat berdekatan juga akan mempermudah penularan penyakit Universitas Sumatera Utara TB paru ini, yang mana penularannya melalui percikan sputum atau infeksi melalui debu. Kejadian penyakit maupun gangguan kesehatan pada manusia, tidak terlepas dari peran faktor lingkungan. Mekanisme terjadinya penyakit melibatkan berbagai faktor antara lain : penyebab penyakit agen, induk semang hospes, dan lingkungan environment yang dikenal dengan penyebab majemuk suatu penyakit multiple causation of disease sebagai lawan dari penyebab tunggal single causation of disease. Hubungan interaktif antara manusia serta perilakunya dengan komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya penyakit, juga dikenal sebagai proses kejadian penyakit. Sedangkan proses kejadian penyakit satu dengan yang lain masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri Achmadi, 2008. Upaya-upaya promosi kesehatan ini juga dapat sekaligus memberikan perlindungan khusus specific protection baik kepada orang yang sehat agar tidak sakit, dan orang yang sakit agar sakitnya tidak bertambah parah. Beberapa contoh perilaku yang dapat dilakukan sehubungan dengan hal ini misalnya dengan mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat. Menjaga kebersihan tangan, menutup mulut bila batuk, menjaga daya tahan tubuh agar tidak tertular penyakit, dan sebagainya. Upaya diagnosis dini dan pengobatan segera early diagnosis prompt treatment dapat dilakukan apabila sudah merasakan tanda-tanda gejala sakit pada tubuh maka hendaknya langsung diperiksakan ke pelayanan kesehatan agar dapat dilakukan pengobatan dengan segera. Serta perlunya dilakukan pemeriksaan kepada orang-orang yang beresiko tertular penyakit bila telah didapatkan satu orang Universitas Sumatera Utara penderita termasuk juga yang terkena penyakit “kena aji” racun, agar tidak memperparah kondisi kesehatannya. Selain itu untuk mengurangi masalah kesehatan akibat penyakit-penyakit lingkungan adalah dengan merencanakan dan melaksanakan suatu manajemen penyakit yang berbasis lingkungan yang dapat dilakukan melalui manajemen kasus case management dan manajemen kesehatan masyarakat public health management Achmadi, 2008. 1. Manajemen Kasus Case Management Merupakan bagian penting dari manajemen penyakit infeksi baru maupun penyakit infeksi lama yang muncul kembali, penerapan teknik dan kemampuan diagnosis, pemeriksaan laboratorium, pengobatan, perawatan dan rehabilitasi serta pencegahan agar tidak menular kepada orang lain. Manajemen kasus yang berhasil, merupakan upaya pencegahan yang efektif agar penyakit tidak menyebar, dan tidak menjadi sumber penularan. Survailans kasus, yang dilakukan dengan baik, sampai menimbulkan ”aksi‟, merupakan salah satu item penting yang perlu dilakukan. Surveilans terpadu adalah kegiatan pengumpulan data, baik faktor risiko maupun kejadian penyakit yang dilakukan secara simultan, sistematik, periodik, berkesinambungan dan terencana, yang diikuti oleh analisis data untuk mendapatkan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan manajemen. 2. Manajemen Kesehatan Masyarakat Public Health Management. Manajemen penyakit berbasis lingkungan tidak bisa dilaksanakan secara sendiri, oleh sebab itu kemitraan atau kerjasama dengan berbagai pihak adalah salah Universitas Sumatera Utara satu kunci utama untukpencegahan dan penanggulangan penyakit. Tindakan-tindakan pencegahan penyakit khususnya penyakit infeksi lainnya yaitu sebagai berikut : 1. Cuci tangan. 2. Memakai perlengkapan pelindung seperti masker. 3. Menggunakan asepsis atau teknik aseptic yaitu semua usaha yang dilakukan dalam mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang mungkin akan menyebabkan infeksi. 4. Memproses alat bekas pakai. 5. Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan serta pembuangan sampah secara benar, dan sebagainya.

6.5. Tanda Gejala Penyakit “Kena Aji” Racun Menurut Tenaga kesehatan

Dokumen yang terkait

Motivasi Mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan Untuk Melanjutkan Pendidikan ke Tingkat Sarjana Keperawatan

0 46 61

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 9 175

PERUBAHAN MAKNA DAN SIMBOL DI DALAMUPACARA ADAT BEGAHAN KHITANAN PADA MASYARAKAT BOANG DI DESA SILATONGKECAMATAN SIMPANG KANAN KABUPATEN ACEH SINGKIL.

0 1 26

Undangan PK Jalan Lipat Kajang

0 0 1

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

1 1 15

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 2

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 7

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 1 31

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 3

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 57