Lama Menderita Penyakit “Kena Aji” Racun

ketika berada dalam tubuh manusia. Jenis aji keras, proses yang terjadi berlangsung cepat dalam waktu yang singkat. Sehingga tubuh cepat merasakan lemas, bahkan dalam hitungan jam atau hari saja, penderita dalam langsung meninggal. Sedangkan jenis aji ringan, prosesnya berlangsung lama dengan beberapa tahap seperti merusak sistem pencernaan bahkan merusak sistem peredaran darah dalam tubuh. Dengan begitu gejala yang dirasakanpun juga bertahap mulai dari gejala ringan sampai ke gejala yang berat. Seperti gejala ngantuk yang berlebihan yang lama kelamaan menyebabkan rasa malas sehingga tidak produktifitas, emosi yang tidakstabil, berat badan turun, badan terasa meriang panas dingin, nyeri pada tulang dan persendian, batuk dan lama kelamaan batuk darah dan meninggal. Namun begitu, kedua jenis “aji” racun ini sama-sama berdampak pada kesehatan penderitanya.

6.2. Lama Menderita Penyakit “Kena Aji” Racun

Seperti yang telah diuraikan dalam penjelasan setiap informan yang pernah menderita penyakit “kena aji” racun ini, bahwa secara keseluruhan informan tidak mengetahui dengan pasti kapan ia “kena aji” racun tersebut. Mereka hanya mengetahui bila telah muncul gejala seperti ngantuk yang berlebihan, rasa malas, emosi yang tidak stabil, berat badan turun, badan terasa meriang panas dingin, nyeri pada tulang dan persendian, batuk dan lama kelamaan batuk darah. Lama tiap-tiap informan menderita penyakit “kena aji” racun tidak ada yang sama perkiraan waktunya, ada yang kurang lebih selama 2 bulan, 10 bulan, 1 tahun, 3½ tahun bahkan ada yang sampai 4 tahun. Hal ini disebabkan oleh cepat atau tidaknya informan Universitas Sumatera Utara datang ke pelayanan kesehatan untuk berobat baik ke pengobatan tradisional ataupun ke pengobatan medis moderen seperti Puskesmas, praktek dokter, ataupun rumah sakit. Sesuai dengan penjelasan Tua Sambo mengenai lama seseorang menderita penyakit “kena aji” racun ini yaitu sebagai berikut : “. . . sesuai dengan bahannya yaitu miang buluh tadi, itu kena kepada kelenjar itu sama dengan kalo kita membeli daging yang masih banyak kelenjar-kelenjar yang masih lengket di daging itu kemudian jatuh ke pasir. Susah kan ngilangkannya? Begitulah dia tu, makanya gak bisa ilang. Bila dipanjangkan umurnya sama Allah itu mau sampe 20 tahun batuk-batuk aja. Makanya sewaktu dia udah terasa maka cepat-cepat lah kau nak cari orang tua, biar gak tambah parah. ” Berdasarkan penjelasa Tua Sambo tersebut, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pengobatan akan penyakit ini harus cepat dilakukan karena apabila tidak maka akan memperburuk kondisi penderitanya. Penyakit “kena aji” racun ini pun antara jenis ringan dan jenis berat memiliki perbedaan terhadap lama waktu menderitanya. Jika jenis aji ringan waktu menderitanya lebih lama karena bermula dari gejala yang ringan terlebih dahulu, lain halnya dengan jenis aji keras yang cuma dalam hitungan jam hari penderitanya dapat langsung meninggal. Seperti penjelasan Ibu Hj. Saijem berikut ini yang menceritakan tentang seorang warga kampung seberang “Desa Pancang Dua” yang mana penderitanya hanya dalam hitungan langkah langsung meninggal. Seperti dalam uraian penjelasan berikut ini : . . . “itu si polan nama almarhum sudah tidak diingat lagi oleh Ibu Hj.Saijem yang dimana itu? Di Desa Pancang Dua, yang kerja jadi asisten lapangan di PT. Nafasindo. Katanya dia “kena aji” dukun disitu yang bilang, memang iya sih katanya udah sering ganti asistennya tu. Ada yang sakit- sakitan, banyaklah yang jadinya buat gak betah kerja disitu. Ntah karena anggota kerjanya yang gak senang atau karena masyarakat sekitar, gak da yang tau itu.” Universitas Sumatera Utara Dari kejadian berikut yang diceritakan kembali oleh Ibu Hj.Saijem, bahwa pada dasarnya kedua jenis aji ini berbeda dalam hal proses dan pengaruh pada tubuh. Penderita dalam cerita tersebut “kena aji” racun dengan jenis keras, makanya hanya dalam hitungan jam hari bahkan hanya dalam hitungan beberapa langkah saja pengaruhnya langsung tampak dan menyebabkan penderita langsung meninggal.

6.3. Dampak Penyakit “Kena Aji” Racun

Dokumen yang terkait

Motivasi Mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan Untuk Melanjutkan Pendidikan ke Tingkat Sarjana Keperawatan

0 46 61

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 9 175

PERUBAHAN MAKNA DAN SIMBOL DI DALAMUPACARA ADAT BEGAHAN KHITANAN PADA MASYARAKAT BOANG DI DESA SILATONGKECAMATAN SIMPANG KANAN KABUPATEN ACEH SINGKIL.

0 1 26

Undangan PK Jalan Lipat Kajang

0 0 1

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

1 1 15

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 2

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 7

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 1 31

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 3

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 57