Efektif atau tidaknya suatu sistem medis untuk menyembuhkan penyakit yang diderita manusia, semua memang sangat tergantung kepada kepercayaan masing-
masing. Jika penderita lebih percaya kepada sistem medis tradisional, maka itulah yang lebih efektif untuk kesembuhannya, selain itu penggunaan peralatan kesehatan
dan ilmu pengetahun yang memadai juga menjadi faktor penting dalam mencari kesembuhan.
Penyakit dalam padangan budaya adalah pengakuan sosial bahwa sesorang itu tidak bisa menjalankan peran normalnya secara wajar, dan bahwa harus dilakukan
sesuatu terhadap situasi tewrsebut. Semua sistem medis memiki segi-segi pencegahan dan pengobatan. Sistem medis memiliki fungsi yaitu :
1. Memberikan rasional bagi pengobatan.
2. Suatu sistem teori penyakit menjelaskan “mengapa” suatu teori penyakit
serangkaian menjalankan peran kuat dalam memberi sanksi dan dorongan norma-norma budaya sosial dan moral.
2.1.2. Ethnomedicine
Ethnomedicine mengacu pada studi tentang praktek medis tradisional yang berkaitan dengan interpretasi budaya kesehatan, penyakit dan juga alamat proses
kesehatan-mencari dan praktek-praktek penyembuhan. Praktek ethnomedicine adalah sistem multi-disiplin yang kompleks yang merupakan penggunaan tanaman,
spiritualitas dan lingkungan alam dan telah menjadi sumber penyembuhan bagi orang-orang selama ribuan tahun.
Universitas Sumatera Utara
Aspek spiritual dari kesehatan dan penyakit telah menjadi komponen integral dari praktek ethnomedicinal selama berabad-abad, suatu dimensi diabaikan oleh
praktisi biomedis, karena kesulitan yang terlibat dalam memvalidasi keberhasilan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dan eksperimen. Sistem Ethnomedical sistem
obat primitif atau obat tradisional memiliki dua kategori etiologi penyakit universal - alam dan non-alam supernatural. Dengan demikian, penyakit ini diduga berasal dari
kekuatan alam atau kondisi seperti dingin, panas dan mungkin oleh ketidakseimbangan dalam unsur-unsur dasar tubuh.
Ethnomedicine merupakan istilah kontenporer untuk kelompok pengethuan luas yang berasal dari rasa ingin tahu dan metode-metode penelitian yang digunakan
untuk menambah pengetahuan itu, menarik minat ahli-ahli antropologi ,baik dari alasan teoritis maupun alasan pratek.
Selain itu pada masyarakat terdapat dua konsep etiologi penyebab sakit yang dianut yaitu naturalistic dan personalistik Foster, 1986.
1. Konsep Naturalistic yaitu seseorang menderita sakit akibat pengaruh
lingkungan, makanan salah makan, kebiasaan hidup, ketidakseimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin
dan penyakit bawaan. 2.
Konsep Personalistic yaitu menganggap munculnya penyakit disebabkan oleh intervensi suatu agent aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia hantu,
roh, leluhur atau roh jahat, atau makhluk manusia tukang sihir, tukang tenung.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Penyakit Nonmedis