Kenapa Bisa t Drs. Amir Purba, MA, Ph.D

Pengalaman Tua Sambo yang pernah hampir terkena “aji” racun tersebut menjelaskan bahwa siapapun itu dapat menjadi beresiko untuk terkena. Walaupun dia seorang pengobat yang sudah ahli dan mengetahui “aji” racun tersebut secara menyeluruh, apalagi orang yang tidak tahu apapun mengenai hal ini pastilah ia dengan mudah dapat terkena “aji” racun.

5.5. Kenapa Bisa t

erkena Penyakit “Aji” Racun “Aji” racun yang dipercayai oleh masyarakat Aceh Singkil sebagai sebuah dzat yang apabila ada pada tubuh manusia baik secara sengaja ataupun tidak, maka akan berdampak pada kesehatan si penderitanya. Namun yang menjadi pertanyaannya yaitu mengapa seseorang tersebut bisa terkena penyakit “aji” racun? Sebenarnya hal ini dari dulu sampai sekarang masih menjadi suatu hal yang masih misteri. Ada yang beranggapan bahwa orang yang “kena aji” racun karena memang diberikan dengan sengaja oleh orang lain dengan alasan yang tidak dapat diketahui. Jika dipertanyakan kepada dukun yang bisa mengobati penyakit ini, biasanya orang yang memberikan “aji” karena ada rasa sakit hati, perasaan iri dengan orang lain, atau bahkan karena merasa sudah menjadi suatu kewajiban. Memberikan “aji” racun kepada orang lain yang dikarenakan oleh suatu kewajiban, hal ini menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi peneliti untuk mencari tahu penjelasannya. Sehingga pada akhirnya peneliti mendapatkan penjelasan yang selengkapnya dari Tua Sambo yang merupakan seorang pengobat penyakit “kena aji” Universitas Sumatera Utara racun yang berasal dari Etnis Batak Pak-pak, berikut keterangan yang disampaikan oleh Tua Sambo : “. . . aji itu kan ramuannya emang sengaja dibuat dari bahan-bahan seperti yang saya sebutkan tadi kayak dari janin yang digoreng, getah kayu rengas, trus miang buluh atau bambu. Tapi selain ramuan itu juga ada unsur ghaib yaitu jin yang dimasukkan ke dalam ramuan. Gunanya untuk supaya aji tadi dalam tubuh jadi lengket dan ditahan oleh itu tadi jinnya. Kalo berbicara mengenai jin itu kan sebenarnya ada disebutkan dalam al- qur‟an. Yangmana disebutkan yang masih punya ruh artinya yang masih bisa disuruh itu seperti bambu, ya itu ada ruh nya itu. Itu kalau kita upah-upah kita bilang turun kau bambu, itu pelan-pelan akan turun seperti menunduk itu. Bila dikaji ini akan dalam jadinya, sebenarnya dalam hidup kita ini ada ruh yang kesasar sewaktu Allah ta‟ala menciptakan Adam, ada sebuah tongkat yang mana tongkat itu berasal dari tanah. Kemudian Allah meminta malaikat Jibril “wahai Jibril bawalah tongkat ini, hembuskan pada tongkat itu mulai dari ujung tapi ada 1 syaratnya jangan kau buka di jalan. Kalau kau buka di jalan akan terjadi hal-hal yang tidak dapat kamu inginkan dikelak kemudian hari. Dan kamu lah yang bertanggung jawab. Karena tidak ada terasa apa-apa, maka dibukalah oleh Jibril tongkat itu tadi dan terbanglah sesuatu dari tongkat itu. Nah, itulah dia ruh tadi, melayang-layang gak tau mau kemana, setiap yang berongga diisinya seperti batang bambu itu tadi. Terus kata Jibril “ya Allah ya Robbi, tongkat yang saya bawa tidak mau bergerak atau apa, ada yang terbang di tengah jalan. Trus Allah berseru saya tau kau buka tongkat itu tadi di jalan, maka kau harus mempertanggung jawabkannya kelak nanti. Nah itulah nak, ruh tadi itu jin yang terbang melayang-layang yang sering dipuja-puja itu. Jin itu bisa kita suruh-suruh sekalipun jin Islam, karena sewaktu kita mendapatkannya kita sudah ada janji yaitu sampai kapanpun aku akan mengikuti jejakmu. Kalo gak jin itu gak akan mau ikut dengan kita. Itu makanya berat kajian tentang itu.” “Aji” racun yang bersifat mistik atau ghaib ini ternyata memilik unsur kesepakatan antara manusia dan jin. Sehingga dengan begitu sifatnya mejadi suatu keharusan bagi yang mempunyainya untuk membuangnya dengan cara memberikan dikenakan kepada orang lain. Jika hal ini tidak dilakukan maka orang tersebutlah yang akan menjadi tumbalnya yaitu dia yang nantinya akan merasakan sakit dari “aji” racun tersebut. Seperti menurut penjelasan Udin Lembong berikut ini : Universitas Sumatera Utara . . . “sebenarnya kalau kita bilang, aji tu sama kayak hantunya itu. Dia sampai kapanpun gak akan hilang. Namanya juga ghaib, hanya orang-orang tertentu yang bisa liat dan merasakannya. Dia pun harus dibuang itu, kalo gak dikenakkan ke orang lain maka dia sendiri yang kena.” Jadi dengan begitu, kita tidak dapat mengetahui kapan kita akan dikenakan “aji” racun oleh orang lain karena mengingat proses pembuatan ramuannya yang panjang dan dengan bahan yang beragam. Seperti yang diungkapkan oleh Tua Sambo yaitu sebagai berikut : . . . “kalo udah gitu cara mengenakkannya langsung ke makanan minuman seperti kopi, jadi karena semua bahannya sudah menjadi halus seperti kopi dan itulah yang tidak tau kita dan terminum. Biasanya makanan minuman yang diberi racun itu gak yang warnanya bening atau jernih, kalo gitu kan agak nampak dia.” Dengan halusnya bahan yang diracik untuk dijadikan sebuah “aji” racun, sehingga hal ini akan menyulitkan orang lain untuk mengenali makanan atau minuman yang telah mengandung unsur “aji” racun. Apalagi bila “aji” racun tersebut dicampurkan ke dalam makanan minuman yang bentuknya sudah tidak bening lagi seperti kopi, nasi goreng, dan makanan lainnya. Universitas Sumatera Utara BAB 6 TANDA-TANDA GEJALA PENYAKIT Secara umum menurut penjelasan informan, penyakit “kena aji” racun memiliki beberapa tanda-tanda gejala yang khas. Sehingga bab ini menjelaskan pengalaman informan mengenai tanda- tanda gejala penyakit “kena aji” racun, lama informan menderita penyakit ini, dampak dari penyakit, cara mencegah supaya tidak terkena “aji” racun, serta bagaimana persepsi dari tenaga kesehatan sendiri sehubungan dengan gejala pada penyakit “kena aji” racun pada masyarakat Lipat Kajang.

6.1. Tanda-

Dokumen yang terkait

Motivasi Mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan Untuk Melanjutkan Pendidikan ke Tingkat Sarjana Keperawatan

0 46 61

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 9 175

PERUBAHAN MAKNA DAN SIMBOL DI DALAMUPACARA ADAT BEGAHAN KHITANAN PADA MASYARAKAT BOANG DI DESA SILATONGKECAMATAN SIMPANG KANAN KABUPATEN ACEH SINGKIL.

0 1 26

Undangan PK Jalan Lipat Kajang

0 0 1

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

1 1 15

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 2

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 7

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 1 31

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 3

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 57