Khusus untuk kasus kawasan perkotaan, siklus hidrologis akan mengalami perubahan dan modifikasi. Diagram perubahan dapat dilihat pada Gambar 6 untuk
kasus pre-urban dan urban. Pada kondisi pre-urban air tanah masih mencapai 50 tetapi bila kawasan telah dibuka menjadi urban air tanah hanyalah 32 dari total.
Gambar 6. Perubahan Hidrologis yang Disebabkan Pembangunan Kota Hough, 1989
2.3.3 Konservasi Air Tanah
Arsyad 2006 menyatakan bahwa konservasi air dapat dilakukan melalui cara-cara yang dapat mengendalikan evaporasi, transpirasi dan aliran permukaan.
Meskipun demikian, konservasi air sulit dilakukan, karena air merupakan komponen yang dinamik dari ekosistem.
Menurut Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan DTLGKP 2001, pemantauan atas penyelenggaraan konservasi pada suatu
cekungan air tanah dilakukan secara rutin sehingga akan diketahui kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan pengelolaan air tanah. Kegiatan
pemantauan dilakukan dengan cara memantau perubahan kedudukan muka air tanah. memantau perubahan kualitas air tanah, memantau pengambilan dan
penggunaan air tanah. memantau sumber potensi pencemaran air tanah serta memantau perubahan lingkungan air tanah dan lingkungan sekitarnya. Menyadari
bahwa peran air tanah sebagai pemasok kebutuhan air di berbagai bidang kegiatan menjadi sangat penting, serta teramati dampak-dampak negatif yang timbul akibat
pengambilan air tanah maka untuk mengantisipasi hal tersebut, upaya konservasi air tanah merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan. Pendayagunaan air tanah
ditujukan untuk memanfaatkan air tanah secara optimal. efisien dan berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kegiatan ini dilakukan dengan
mempertimbangkan konservasi air tanah yang menjamin rasa keadilan antar generasi, perencanaan pengelolaan air tanah di suatu cekungan air tanah
keterpaduan penggunaan antar sumber air baku, menerapkan prinsip hemat air dan melibatkan peran masyarakat DTLGKP, 2001.
Hehanusa, et al. 1994 menyatakan, untuk menambah persediaan air di suatu daerah bisa diupayakan antara lain melalui lima kegiatan, yaitu : 1
rekayasa teknologi yang menambah sumber air permukaan, 2 melakukan riset untuk mendapatkan sumber air artesis, 3 menyimpan kelebihan air di musim
hujan untuk dimanfaatkan di musim kemarau, 4 rekayasa teknologi yang mengubah kualitas air dari air kurang baik menjadi lebih layak, dan 5
menyalurkan air dari suatu daerah aliran sungai melintasi batas daerah aliran sungai ke daerah lainnya bisa dilakukan dengan konstruksi saluran, terowongan, pemipaan,
atau bentuk saluran lainnya. Pada daerah hutan kota sistem perakaran tanaman dan serasah yang
berubah menjadi humus akan memperbesar jumlah pori tanah, karena humus bersifat lebih higroskopis dengan kemampuan menyerap air yang besar sehingga
kadar air tanah hutan akan meningkat Bernatzky, 1978. Daerah hulu yang berfungsi sebagai daerah resapan air, hendaknya ditanami dengan tanaman yang
mempunyai daya evapotranspirasi yang rendah. Selain itu, sistem perakaran dan serasahnya dapat meningkatkan porositas tanah, sehingga air hujan banyak yang
masuk ke dalam tanah sebagai air infiltrasi dan hanya sedikit yang menjadi air limpasan. Jika hujan lebat terjadi, maka air hujan akan turun masuk meresap ke