Sistem Informasi Geografik TINJAUAN PUSTAKA

Hedwig et al. 2007 dalam penelitiannya tentang integrasi dari multi- skala model spasial dinamis dari proses sosial-ekonomi dan fisik untuk manajemen DAS didasarkan pada kesulitan campur tangan perencana, pembuat kebijakan dan teknisi dalam sistem manusia-alam yang kompleks. PSS Policy Support Systems MedAction mencakup proses sosial-ekonomi dan fisik yang secara kuat digabungkan. Hal ini diimplementasikan dengan kerangka aplikasi GEONAMICA dan dimaksudkan untuk mendukung perencanaan dan pengambilan kebijakan di bidang degradasi tanah, penggurunan, pengelolaan air dan pertanian yang berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan beberapa wawasan dalam model individu, pencapaian model integrasi, serta penggunaan aktual dari PSS MedAction. Hasil penelitian ini juga berpendapat bahwa aspek teknis dan ilmiah sistem pendukung kebijakan PSS bukan satu- satunya elemen yang menentukan dalam praktek penggunaannya. Penelitian analisis spasial nilai kenyamanan dari ruang terbuka hijau oleh Cho et al. 2008 bertujuan untuk menentukan variasi spasial dalam nilai kenyamanan bagi kuantitas dan kualitas ruang terbuka hijau di industri perumahan. Variabel yang berhubungan dengan ukuran, kedekatan, konfigurasi spasial, dan komposisi jenis ruang terbuka adalah faktor dari dalam pada model global dan lokal dalam kerangka hedonic price. Bukti empiris menunjukkan bahwa kenyamanan dari variasi fitur ruang terbuka berdasarkan pada tingkat urbanisasi. Singkatnya, hutan cemara, bermacam-macam landskap dengan hutan di beberapa tempat, hutan alam, hutan buatan lebih dihargai di daerah pedesaan. Sebaliknya, hutan gugur dan hutan campuran , kawasan hutan, hutan buatan yang sering dipangkas lebih dihargai di daerah perkotaan. Nilai kenyamanan dari berbagai variasi spasial berbeda antar daerah metropolitan, kebutuhan pengelolaan penggunaan lahan untuk lokasi spesifik sesuai karakteristik lokal. Penelitian Craig 2008 tentang menilai ruang hijau perkotaan dengan alternatif hipotetis dan status quo menggunakan pendekatan untuk menentukan apakah ruang hijau dapat dinilai berdasarkan constituent characteristics dan jika demikian, karakteristik apa yang disukai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi bervariasi tergantung apakah ruang hijau yang dimaksud adalah sebuah taman kecil atau taman kota yang lebih besar. Alternatif dasar tujuan taman termasuk dalam analisis ini, hasilnya pengaruh collinearity dan ketersediaan ruang hijau yang sebenarnya relevan dalam tujuan. Pendekatan A mixed logit digunakan untuk menunjukkan efek dari nilai-nilai yang mendasari preferensi. Tulisan Seth et al. 2008 tentang penilaian manfaat hutan kota dengan pendekatan hedonic tata ruang adalah mengukur manfaat dari hutan kota dengan memeriksa dampaknya pada harga perumahan. Sebuah Sistem Informasi Geografis digunakan untuk mengembangkan ukuran dari hutan kota, the Normalised Difference Vegetation Index, dari citra satelit dan untuk membangun variabel lain dari berbagai sumber serta memperhitungkan spasial model harga hedonik perumahan untuk daerah IndianapolisCounty Marion. Hasil model menunjukkan bahwa vegetasi hijau di sekitar properti memiliki efek positif yang signifikan pada harga perumahan. Temuan ini menunjukkan bahwa pemilik properti yang memiliki ruang terbuka hijau, setidaknya sebagian, mereka mau membayar lebih untuk hidup di lingkungan yang lebih hijau dengan vegetasi yang lebih padat. Temuan ini juga menunjukkan bahwa tindakan masyarakat untuk mempertahankan dan meningkatkan hutan kota dapat dibenarkan.