Tujuan, Klasifikasi dan Fungsi Ruang Terbuka Hijau
yang dimaksud tercermin dengan adanya: pertumbuhan aktifitas pemanfaatan sumberdaya alam akibat meningkatnya permintaan jumlah penduduk dan
kebutuhan per kapita dan adanya pergeseran kontribusi sektor pembangunan dari sektor pertanian dan pengolahan sumberdaya alam ke aktifitas sektor sekunder
manufaktur dan tersier jasa Hardjowigeno,1994. Doxiadis
.
1988 menjelaskan perubahan penggunaan dan penutup lahan merupakan gejala normal sesuai dengan proses perkembangan dan pengembangan
kota. Terdapat dua tipe dasar pengembangan kota, yaitu pertumbuhan dan transformasi. Pertumbuhan mencakup semua jenis penggunaan lahan, termasuk di
dalamnya jenis penggunaan yang sama sekali baru dan perluasan penggunaan lahan, sedangkan transformasi adalah perubahan secara terus menerus pada bagian-
bagian pemanfaatan lahan di perkotaan dan perdesaan untuk meningkatkan nilai dan tingkat efisiensi bagi penggunanya.
Perubahan penggunaan lahan dapat mengacu pada dua hal yang berbeda, yaitu pada penggunaan lahan sebelumnya atau rencana tata ruang yang ada.
Perubahan yang mengacu pada penggunaan lahan sebelumnya adalah suatu penggunaan baru atas lahan yang berbeda dengan penggunaan lahan yang
sebelumnya. Perubahan yang mengacu pada rencana tata ruang adalah penggunaan baru atas tanah lahan yang tidak sesuai dengan yang ditentukan
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah yang telah disahkan Permendagri No. 4 thn 1996.
Proses alih fungsi lahan dapat dipandang sebagai pergeseran - pergeseran dinamika alokasi dan distribusi sumberdaya menuju keseimbangan
baru yang lebih optimal. Namun seringkali terjadi berbagai distorsi yang menyebabkan alokasi pemanfaatan lahan berlangsung menjadi tidak efisien.
Proses alih fungsi lahan pada umumnya didahului oleh adanya proses alih penguasaan lahan. Dalam kenyataanya, di balik proses alih fungsi lahan
umumnya terdapat proses memburuknya struktur penguasaan sumberdaya lahan.