Bilangan kuantum Teori Atom Bohr
8
M Mari Belajar Kimia SMA-MA Kelas XI IPA JILID 2
atau lebih bilangan kuantum azimuth l juga menyatakan tingkat
energi. Untuk kulit yang sama, energi subkulit akan meningkat dengan bertambahnya nilai
l. Jadi, subkulit s memiliki tingkat energi yang terendah, diikuti subkulit
p, d, f, dan seterusnya. Tabel 1.2 Subkulit pada bilangan kuantum azimuth
l.
c. Bilangan kuantum magnetik m
Bilangan kuantum magnetik m membagi bilangan kuantum
azimut menjadi orbital-orbital. Jumlah bilangan kuantum magnetik
m untuk setiap bilangan kuantum azimut l dimulai dari
m = –l sampai m = +l . Tabel 1.3 Hubungan bilangan kuantum utama
n, bilangan kuantum azimuth
l, dan bilangan kuantum magnetik
m.
K ulit ke Orbita l
Bilangan K uantum A zimuth
l
1 K 1s
2 L 2s , 2p
0,1 3 M
3s , 3p , 3d 0, 1 , 2
4 N 4s , 4p , 4p , 4 f
0, 1 , 2, 3 D st
D st D st
Bilangan Kuantum
Uta ma n
Bilangan Kuantum
Azimuth l
Bila ngan Kuantum Magnetik
m Jumla h
Orbital
1 K 0 1s
1 0 2s
1 1 2p
–1, 0, +1 3
0 3s 1
1 3p –1, 0, +1
3 2 3d
–2, –1, 0, +1, +2 5
0 4s 1
1 4p –1, 0, +1
3 2 4d
–2, –1, 0, +1, +2 5
3 4f –3, –2, –1, 0, +1, +2, +3
7 2 L
3 M
4 N
Sumber: General Chemistry, Hill J. W, Petrucci R. H, Mc Creary T. W, dan Perry S. S
Sumber: General Chemistry, Hill J. W, Petrucci R. H, Mc Creary T. W, dan Perry S. S
9
B Bab 1 Struktur Atom dan Bentuk Molekul
Apa yang dapat kalian simpulkan dari Tabel 1.3? Dari Tabel 1.3 terlihat subkulit
s mempunyai 1 orbital, subkulit p mempunyai 3 orbital, subkulit
d mempunyai 5 orbital, dan subkulit f mempunyai 7 orbital.
d. Bilangan kuantum spin s Bilangan kuantum spin
s menunjukkan arah putaran atau spin atau rotasi sebuah elektron pada sumbunya. Arah rotasi
elektron bisa searah jarum jam clockwise atau berlawanan arah
dengan jarum jam anticlockwise. Oleh karena itu diberi nilai ±
1 2
. Arah rotasi yang searah jarum jam diberi notasi +
1 2
atau simbol n . Sedangkan yang berlawanan arah dengan jarum jam diberi
notasi –
1 2
atau p . Bilangan kuantum spin merupakan dasar
pengisian elektron dalam orbital.
Elektron-elektron yang ada dalam atom tidak mungkin berada dalam keadaan yang sama persis antara satu atom
dengan atom lain. Keberadaan elektron dalam atom bersifat khas. Prinsip ini dikemukakan oleh
Wolfgang Pauli, 1925 dikenal Pauli. Pauli mengusulkan postulat bahwa sebuah elektron dapat berada
dalam dua kemungkinan keadaan yang ditandai dengan bilangan kuantum spin +
1 2
atau –
1 2
, atau dengan kata lain setiap orbital hanya dapat ditempati oleh maksimal dua elektron
dengan spin yang berbeda.