252
M Mari Belajar Kimia SMA-MA Kelas XI IPA JILID 2
negatif katode sedangkan partikel koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke kutub positif anode. Pergerakan
partikel koloid dalam medan listrik disebut eelektroforesis. Fenomena elektroforesis ini digunakan untuk menentukan
muatan listrik dari partikel koloid.
5. Koagulasi
Partikel-partikel koloid bersifat stabil dengan adanya muatan listrik. Jika muatan hilang, maka partikel-partikel koloid dapat saling
bergabung membentuk suatu gumpalan flocculant. Dengan adanya
gaya gravitasi, maka gumpalan itu akan mengendap. Proses penggumpalan dan pengendapan partikel koloid disebut k
koagulasi. Bagaimana proses koagulasi dapat terjadi? Seperti yang telah
dikemukakan sebelumnya, proses koagulasi dapat terjadi apabila muatan-muatan partikel koloid hilang. Untuk menghilangkan
muatan pertikel-partikel koloid itu dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mekanik atau kimiawi. Cara mekanik dapat
dilakukan dengan pendinginan, pemanasan atau pengubahan tekanan, sedangkan cara kimiawi dapat dilakukan dengan
penambahan koloid lain yang berbeda muatan atau elektrolit. Contoh-contoh proses koagulasi.
a. Jika sol FeOH
3
yang bermuatan positif ditambah sol As
2
S
3
yang bermuatan negatif, maka akan terjadi koagulasi.
b. Sol belerang dan sol perak halida dapat mengalami koagulasi jika dididihkan.
c. Proses penjernihan air dapat dilakukan dengan menambahkan
tawas pada air. d. Saat bagian dari tubuh kita mengalami luka maka ion Fe
3+
atau Al
3+
segera menetralkan partikel albuminoid yang dikandung darah, sehingga terjadi penggumpalan yang menutup luka.
Jelaskan apa yang terjadi jika sol FeOH
3
ditambah elektrolit NaCl.
Gambar 10.6
Penambahan koloid dengan
muatan yang berbeda akan
mengakibatkan terjadinya
koagulasi.
Contoh
253
B Bab 10 Sistem Koloid
6. Koloid pelindung
Berdasarkan afinitas atau gaya tarik-menarik atau daya adsorpsi antara fase terdispersi terhadap medium pendispersinya,
koloid dibedakan menjadi 2 yaitu k koloid liofil dan koloid liofob.
Koloid liofil merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas besar atau mudah menarik medium
pendispersinya. Contoh sabun, detergen, dan kanji. Sedangkan koloid liofob merupakan koloid yang fase terdispersinya
mempunyai afinitas kecil atau menolak medium pendispersinya. Contoh dispersi emas, belerang dalam air, dan FeOH
3
. Jika medium pendispersinya air, maka istilah yang digunakan adalah koloid
hidrofil dan koloid hidrofob. Perbedaan sifat-sifat koloid liofil sol liofil dan koloid liofob sol liofob dapat dilihat pada Tabel 10.2.
Tabel 10.2 Perbedaan sifat-sifat sol liofil dan sol liofob.
Di dalam air, tawas akan terhidrolisis
menjadi AlOH
3
yang merupakan koloid. Koloid ini
dapat mengadsorpsi zat
pencemar dalam air serta dapat
menggumpalkan lumpur.
Jawab Sol FeOH
3
merupakan koloid positif. Jika ditambah larutan NaCl, maka yang berperan mengkoagulasi sol FeOH
3
adalah ion negatif, yaitu Cl
–
. Jika kemolaran ion Cl
–
semakin besar, maka terjadi proses koagulasi semakin cepat.
Sumber: Fokus, SPM, Kimia, Hong Nguan Eng, dkk
Sifat Sol liofil
Sol liofob
Pembuatan Dapat dibuat langsung dengan
cara mencampurkan fasa terdispersi dengan medium
pendispersinya Tidak dapat dibuat langsung
dengan mencampurkan fasa terdispersi dengan medium
pendispersinya
Muatan partikel Bermuatan kecil atau sama
sekali tidak bermuatan Bermuatan positif atau negatif
Adsorpsi medium pendispersi
Mengadsorpsi medium pendispersinya
Tidak mengadsorpsi medium pendispersinya
Viskositas kekentalan Lebih besar daripada medium
pendispersinya Hampir sama dengan medium
pendispersinya
Koagulasi penggumpalan Tidak mudah menggumpal