Katalis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

97 B Bab 3 Laju Reaksi Gambar 3.12 Diagram energi aktivasi reaksi dengan atau tanpa katalis. Apa yang dapat kalian simpulkan dari Gambar 3.12? Pada gambar terlihat bahwa pada Š Jalur I A + B AB C Jalur ini merupakan jalur reaksi yang berjalan tanpa katalisator sehingga memerlukan energi aktivasi yang tinggi. Akibatnya reaksi berjalan lambat. Š Jalur II A + B XAB C Jalur ini dengan katalisator. Adanya katalisator mengakibatkan energi aktivasi rendah, sehingga reaksi berjalan cepat. Contohnya adalah reaksi penguraian H 2 O 2 . Larutan hidrogen peroksida H 2 O 2 dapat terurai menurut persamaan reaksi berikut. 2H 2 O 2 aq o 2H 2 Ol + O 2 g Pada suhu kamar, reaksi penguraian berjalan lambat jika ditambah mangan IV oksida reaksi dapat berjalan lebih cepat. Kalian dapat melakukan akitivitas berikut untuk lebih memahaminya. Laju reaksi 9 8 M Mari Belajar Kimia SMA-MA Kelas XI IPA JILID 2 Mempelajari pengaruh katalis terhadap laju reaksi Alat - rak tabung reaksi - kayu - tabung reaksi - neraca - gelas ukur Bahan - korek api - larutan H 2 O 2 0,5 M - serbuk MnO 2 Cara kerja 1. Masukkan 5 mL H 2 O 2 0,5 M ke dalam tabung reaksi berlabel A dan B. 2. Letakkan tabung reaksi di atas rak. 3. Tambahkan 0,5 g serbuk MnO 2 ke dalam tabung B. Goyang tabung B dan letakkan di atas rak. 4. Secara bersama-sama, bakar kayu dan masing-masing dimasukkan ke dalam tabung A dan B. Hasil pengamatan Buat dan lengkapi tabel di bawah ini pada buku kerja kalian. Evaluasi dan kesimpulan Kerjakan di buku kerja kalian. 1. Apakah terjadi reaksi pada tabung A dan B? 2. Tabung mana yang bereaksi lebih cepat? 3. Buat kesimpulan dari kegiatan kalian dan diskusikan dengan teman kalian. Pengamatan Tabung A …. Tabung B …. 99 B Bab 3 Laju Reaksi Dalam kehidupan sehari-hari kalian telah sering menerapkan prinsip laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Misal tujuan memotong daging besar menjadi potongan kecil-kecil adalah memperluas permukaan sentuh. Sehingga reaksi daging mentah menjadi empuk semakin cepat. Kadang-kadang untuk mempercepat proses empuknya daging ibu sering menambahkan pepaya muda ke dalam rebusan daging. Mengapa? Pepaya mengandung enzim papain. Enzim ini berfungsi sebagai katalis yang mempercepat proses empuknya daging. Di bidang industri, prinsip laju reaksi sudah banyak dipakai. Misal dalam pembuatan asam sulfat H 2 SO 4 digunakan katalis vanadium pentaoksida V 2 O 5 , proses pembuatan pupuk amoniak dengan katalis Vese Fe, proses pembentukan gas alam menjadi berbagai produk alkohol dengan menggunakan katalis zeolit yang telah diaktifkan, dan sebagainya. Selain itu, penerapan laju reaksi juga dapat digunakan pada industri kendaraan bermotor. Prinsip kerja dari mesin kendaraan bermotor, bensin dari tangki penyimpanan dialirkan ke ruang pembakaran melalui karburator. Bensin yang masuk ke ruang pembakaran sudah berupa gas yang memiliki ukuran partikel lebih kecil dibandingkan dalam bentuk cair. Dengan demikian, akan lebih mudah terbakar.

E. Penerapan Laju Reaksi dalam Kehidupan

Tahukah Kalian Tahukah Kalian ? ? Sumber: Dokumentasi Penerbit Pembakaran ruang bakar sebuah mesin terjadi melalui beberapa proses. Bahan bakar harus mengalami penguapan agar bisa bercampur dengan oksigen yang ada di udara. Sebagaimana diketahui bahwa proses penguapan ini adalah proses perubahan zat cair menjadi gas. 100 M Mari Belajar Kimia SMA-MA Kelas XI IPA JILID 2 Pada kenyataannya, sebuah zat memiliki titik didih tertentu agar terjadi penguapan. Misal air murni, dalam kondisi tekanan udara 1 atmosfir, titik didih air tersebut adalah 100 o C. Sedangkan titik didih methanol sekitar 69 o C. Itu menunjukkan bahwa setiap zat murni memiliki titik didih tertentu. Titik didih dipengaruhi oleh massa molekul yang menyusun zat tersebut. Jika massa molekul zat semakin besar, maka semakin tinggi titik didih zat tersebut. Akibatnya semakin sulit bereaksi dengan oksigen. Bahan bakar petroleum terdiri atas ratusan senyawa hidrokarbon dengan berat molekul berbeda-beda. Komposisi zat-zat penyusun bahan bakar petroleum akan menentukan berat jenis akhir dari bahan bakar tersebut. Misal semakin banyak persentase zat berat yang terkandung dalam bahan bakar, maka berat jenis bahan bakar akan menjadi tinggi atau bertambah berat. Sebaliknya, jika persentase zat berat penyusun sedikit, maka berat jenis atau densitas bahan bakar tersebut menjadi ringan. Titik didih bahan bakar tidak pada satu titik tunggal misalnya 180 o C, tetapi memiliki titik didih yang terdistribusi sesuai dengan titik didih zat-zat penyusun bahan bakar tersebut. Titik didih bahan bakar ADO Automotive Diesel Oil mulai terjadi pada suhu sekitar 150 o C, dan biasanya berakhir pada suhu sekitar 360 o C. Yang menjadi pertimbangan tentang mutu pembakaran adalah berapa besar kandungan zat-zat berat dalam bahan bakar. Sebab zat berat ini sulit menguap dan cenderung menjadi smoke atau jelaga yang tidak terbakar sempurna. Zat- zat berat ini menjadi unsur utama terjadinya carbon-residue yang bisa mengotori mesin dan menimbulkan erosi pada injektor bahan bakar. Oleh karena itu, dengan pertimbangan kualitas pembakaran, zat-zat berat ini dibatasi dalam kandungan bahan bakar mesin diesel. Namun dari sisi penjual bahan bakar, karena zat-zat berat tersebut murah harganya, maka ada kecenderungan produsen bahan bakar untuk mencampurkan zat-zat berat tersebut dalam bahan bakarnya. Sehingga terjadi mutu ADO yang kadang tidak sesuai dengan requirement untuk mesin mobil yang menuntut spesifikasi bahan bakar tinggi. Sumber: http:www.indoto.com