Kegiatan Yang Dijalankan Program Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam UED-SP .1 Deskripsi Program

dalam satu keluarga. Jika salah satu pihak baik suami maupun istri telah meminjam, pihak satunya tidak boleh mengajukan pinjaman dalam waktu yang bersamaan. Dalam pelaksanaan program UED-SP selain keterlibatan pengurus dan anggota, kesuksesan program ini juga dipengaruhi oleh partisipasi pemerintahan desa karena kedudukan lembaga UED-SP itu sendiri sebagai lembaga milik desa. Selain dengan aparat pemerintahan, stake holder yang juga berperan dalam kegiatan UED-SP adalah pihak BPD, instansi pemerintah, BUMN dan juga pihak swasta. Akan tetapi UED-SP Desa Koto Teluk belum membentuk jaringan kerja dengan para stake holder yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan UED -SP.

5.1.3. Kegiatan Yang Dijalankan

Kegiatan utama yang dilakukan oleh UED-SP adalah kegiatan simpan pinjam bagi kegiatan usaha ekonomis produktif bagi anggotanya. Bantuan modal ini dapat digunakan oleh anggotanya untuk mengembangkan usaha yang telah ada atau membuka usaha baru yang mempunyai potensi untuk dikembangkan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, UED-SP mempunyai kecenderungan untuk memberikan bantuan modal kepada anggotanya yang telah mempunyai usaha saja. Sedangkan bagi anggota yang akan membuka usaha baru, pengurus UED-SP cenderung untuk menolak bantuan pinjaman yang diajukan. Hal ini karena pengurus UED-SP lebih berorientasi pada pengembalian pinjaman saja. Ada kekhawatiran yang berlebihan dari pengurus UED-SP akan keberhasilan usaha yang sifatnya baru. 1. Bidang Pertanian Walaupun tidak secara khusus berusaha untuk mengembangkan bidang pertanian, UED-SP ju ga memberikan pinjaman modal usaha bagi para petani. Pada umumnya bantuan modal tersebut dipergunakan para petani untuk membeli pupuk dan festisida maupun sebagai upah tenaga kerja. Para petani sering mengeluhkan besarnya bunga pinjaman yang harus dibayarkan yaitu sebesar 10 persen. Jangka waktu pinjaman terutama bagi pinjaman individual yang hanya satu bulan juga menjadi kendala karena pertanian padi sawah relatif membutuhkan waktu yang lebih lama guna mendapatkan hasilnya. 2. Bidang Peternakan Potensi pengembangan peternakan di Desa Koto Teluk cukup terbuka terutama peternakan sapi dan ayam ras petelur. Akan tetapi potensi ini belum bisa dimanfaatkan karena adanya keterbatasan modal. Karena modal usaha yang diberikan oleh UED-SP relatif kecil, maka usaha dib idang peternakan yang dikembangkan oleh anggota UED-SP juga relatif kecil dan lebih bersifat usaha sampingan. Usaha peternakan yang dikembangkan oleh anggota UED- SP adalah peternakan ayam kampung dan peternakan itik juga memanfaatkan lahan pekarangan yang kosong. 3. Bidang Perdagangan Di samping mengembangkan usaha warungan dan pedagang telur keliling seperti halnya UP2K, UED-SP juga memberikan bantuan modal usaha bagi anggotanya yang berprofesi sebagai pedagang kelontong yang berkeliling ke daerah-daerah terpencil. Selain itu UED-SP juga memberikan bantuan modal usaha bagi para pengumpul dedak yang merupakan pakan bagi peternakan ayam negeri yang banyak di Kecamatan Hamparan Rawang. 4. Bidang Kerajinan Bidang kerajinan yang coba dikembangkan oleh UED-SP adalah kerajinan anyaman pandan duri. Hasil-hasil dari kerajinan anyaman ini berupa alat-alat kebutuhan rumah tangga seperti tikar dan bakul. Selama ini pemasaran hasil kerajinan anyaman ini masih sebatas kecamatan saja. Dan pembuatannya karena adanya pesanan dari konsumen dan belum diproduksi secara besar- besaran. Disamping masalah area pemasaran yang masih terbatas, ketrampilan para pengrajin dalam mengembangkan bidang kerajinan ini juga masih rendah. Hal ini menyebabkan produk-produk yang dihasilkan terkesan monoton dan tidak inovatif.

5.1.4. Evaluasi Umum