Karakteristik Wilayah Perdesaan Pola Keruangan Desa B. Pola Keruangan Kota

Kondisi Spasial serta Interaksi Desa dan Kota 99 Secara khusus, beberapa karakteristik sosial masyarakat desa menurut Soerjono Soekanto 1982 antara lain sebagai berikut. a. Warga masyarakat perdesaan memiliki hubungan kekerabatan yang kuat karena umumnya berasal dari satu keturunan. Oleh karena itu, biasanya dalam satu wilayah perdesaan, antara sesama warga masyarakatnya masih memiliki hubungan keluarga atau saudara. b. Corak kehidupan nya bersifat gemeinschaft, yaitu diikat oleh sistem kekeluargaan yang kuat. Selain itu, penduduk desa merupakan masyarakat yang bersifat face to face group artinya antarsesama warga saling mengenal. c. Sebagian besar penduduk bekerja pada sektor agraris pertanian, perkebunan, peternakan, maupun perikanan. d. Cara bertani masih relatif sederhana atau tradisional sehingga sebagian besar hasilnya masih diperuntukkan bagi kebutuhan hidup sehari-hari subsistence farming. e. Sifat gotong royong masih cukup tampak dalam kehidupan sehari-hari penduduk desa. f. Golongan tetua kampung atau ketua adat masih memegang peranan penting dan memiliki kharisma besar di masyarakat sehingga dalam musyawarah atau proses pengambilan keputusan, orang-orang tersebut sering kali dimintai saran atau petuah. g. Pada umumnya sebagian masyarakat masih memegang norma- norma agama yang cukup kuat. Seiring dengan perjalanan waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi, tentu saja saat ini banyak desa yang telah mengalami perubahan. Komunikasi dengan wilayah kota pun mulai tampak terjalin, dan penduduk desa makin menyadari bahwa komunikasi dengan perkotaan itu sangat penting. Masyarakat desa membutuhkan suplai dari kota dan kota pun sesungguhnya membutuhkan suplai dari desa. Hubungan antara desa dan kota diwujudkan dalam beberapa bentuk kegiatan tukar-menukar per- dagangan setiap komoditas. Sumber: www.a11.ugm Gambar 4.4 Gotong Royong Gotong royong merupakan salah satu ciri masyarakat desa. Interpretasi Individu 1.1 Interaksi antara desa dan kota dalam berbagai bidang kehidupan dapat mengakibatkan terjadinya akulturasi dan asimilasi budaya. Terangkan apa yang dimaksud dengan akulturasi dan asimilasi budaya tersebut. Kerjakan dalam buku tugas dan kumpulkan hasilnya kepada guru Anda untuk dinilai. 100 Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII

3. Pola Persebaran dan Permukiman Desa dalam Kaitan dengan Bentang Alam

Bentuk persebaran desa yang terdapat di permukaan bumi berbeda satu sama lain. Hal ini sangat bergantung pada keadaan alamiah wilayahnya. Sebagai contoh, bentuk desa yang terletak di wilayah pegunungan tentunya sangat berbeda dibandingkan dengan di kawasan pantai. Pola persebaran ini berkaitan erat dengan kondisi tata ruang di desa itu sendiri. Ciri-ciri pola tata ruang di perdesaan antara lain sebagai berikut. a. Tempat untuk memberi kehidupan kepada manusia cukup luas. b. Wilayah perdesaan dekat dengan areal pertanian. c. Di daerah subur, pola penyebarannya cenderung mengelompok. d. Pola penyebaran desa di daerah kurang subur cenderung memencar. e. Perdesaan umumnya dekat dengan sumber air. f. Perdesaan terlihat hijau karena banyak tanaman pertanian. g. Daerah perdesaan umumnya berlokasi di daerah pedalaman. h. Masyarakatnya berhubungan erat dengan kondisi alam yang berpengaruh terhadap tata kehidupan desa. i. Kondisi alam yang berpengaruh erat dengan masyarakat perdesaan antara lain tanah, tata air, iklim, dan hujan. j. Udara perdesaan masih segar karena belum terkena polusi. Beberapa contoh pola persebaran dan permukiman desa antara lain sebagai berikut. a. Pola desa mengikuti bentuk alur sungai, dengan tujuan memudahkan transportasi dan mencari air. Gambar 4.5 Permukiman di Tepi Sungai Tipe permukiman mengikuti bentuk alur sungai banyak terdapat di Indonesia. Sumber: www.tropical.island.de b. Pola desa mengikuti bentuk tepi pantai, dengan tujuan memudahkan dalam mencari ikan dan hasil laut lainnya. c. Pola desa berkelompok di daerah pertanian, dengan tujuan me mudah kan perjalanan ke tegalan atau sawah, baik untuk mengolah ataupun mengawasi areal pertanian. d. Pola desa terpencar-pencar, biasanya dikarenakan keadaan alam yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan mencari tempat yang dekat dengan air, tanah yang subur, kaya mineral, iklim yang cocok, dan daerah yang aman. Daldjoeni 1987 mengemukakan bahwa ditinjau dari pola tata guna lahannya, ada empat bentuk perdesaan yang banyak dijumpai di Indonesia. Keempat bentuk desa tersebut adalah sebagai berikut. Analisislah oleh Anda, mengapa bentuk persebaran desa di permukaan bumi berbeda- beda, faktor-faktor apakah yang memengaruhinya? Tulis jawaban Anda dalam buku tugas dan kumpulkan hasilnya kepada guru untuk dinilai. Barometer Kondisi Spasial serta Interaksi Desa dan Kota 101 Gambar 4.6 Bentuk Desa Linear Mengikuti Jalan Bentuk ini banyak terdapat di daerah dataran rendah. Sumber: Geografi Kota dan Desa, 1987 Keterangan 1. Arah pe ngem bang an 2. Jalan tembus 3. Daerah industri kecil 4. Lahan pertanian Gambar 4.7 Bentuk Desa Memanjang Mengikuti Garis Pantai Bentuk desa ini terjadi karena aktivitas manusia yang mencari ikan dan hasil laut lainnya. Keterangan 1. Arah pengembangan permukiman penduduk 2. Daerah kawasan industri kecil 3. Daerah permukiman penduduk

c. Bentuk desa terpusat. Bentuk desa semacam ini banyak dijumpai

di wilayah pegunungan. Wilayah pegunungan biasanya dihuni oleh penduduk yang berasal dari keturunan yang sama sehingga antara sesama warga masih merupakan saudara atau kerabat. Sumber: Geografi Kota dan Desa, 1987

a. Bentuk desa linear atau memanjang mengikuti jalur jalan raya atau alur sungai

. Pola semacam ini dapat dijumpai di daerah dataran, terutama dataran rendah. Tujuan utama bentuk desa yang linear atau memanjang adalah mendekati prasarana trans- portasi jalan atau alur sungai sehingga memudahkan mobilitas manusia, barang, dan jasa. Jalur Jalan Laut 3 2 2 2 1 1

d. Bentuk desa yang mengelilingi fasilitas tertentu. Bentuk

semacam ini banyak dijumpai di wilayah dataran rendah dan memiliki fasilitas umum yang banyak dimanfaatkan oleh penduduk setempat, seperti mata air, danau, waduk, dan fasilitas-fasilitas lainnya.

b. Bentuk desa yang memanjang mengikuti garis pantai.

Gambar 4.8 Bentuk Desa Terpusat Bentuk desa ini banyak terdapat di wilayah pegunungan. Keterangan 1. Daerah permukiman pen duduk 2. Daerah pengembangan permukiman penduduk 3. Daerah kawasan industri kecil Sumber: Geografi Kota dan Desa, 1987 1 3 3 2 2 1. Bentuk desa linear 2. Bentuk desa memanjang mengikuti garis pantai 3. Bentuk desa terpusat 4. Bentuk desa mengelilingi fasilitas tertentu Z oom