Tanda Orientasi Komponen atau Kelengkapan Peta

12 Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII peta. Agar pesan yang disampaikan pembuat peta dapat diterima dengan mudah dan benar oleh para penggunanya, tentunya peta harus hendak nya mudah dimengerti, komunikatif, dan tidak membingungkan. Pemuatan simbol pada peta dimaksudkan agar informasi yang disampai kan tidak membingungkan. Oleh karena itu, simbol-simbol dalam peta harus memenuhi berbagai persyaratan sehingga dapat menginfor masi kan hal-hal yang digambarkan dengan tepat. Beberapa syarat tersebut antara lain: a sederhana; b mudah dimengerti tidak membingungkan; c bersifat umum. Berbagai jenis bentuk simbol banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti terdapat dalam berbagai jenis marka jalan, peta, atlas, maupun globe. Ada kalanya simbol yang meng- gambarkan ketampakan muka bumi yang sama, memiliki bentuk yang berbeda antara peta yang satu dengan lainnya. Dari berbagai macam jenis simbol tersebut, dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk, sifat, dan fungsinya. a Berdasarkan Bentuknya Berdasarkan bentuknya, simbol peta dapat dibedakan menjadi enam kategori, yaitu sebagai berikut. 1 Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti simbol kota, gunung, pertambangan, titik trianggulasi titik ketinggian, dan tempat dari permukaan laut. 2 Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis yang bersifat kualitatif, seperti sungai, batas wilayah, dan jalan. 3 Simbol wilayah area, digunakan untuk menunjukkan ketampakan wilayah, seperti rawa, hutan, dan padang pasir. 4 Simbol aliran, untuk menyatakan alur dan gerak suatu fenomena. 5 Simbol batang, digunakan untuk menyatakan harga suatu fenomena dibandingkan dengan harga fenomena yang lain. 6 Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas dalam bentuk rasio dan persentase. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan isi volume, semakin besar bola menunjukkan volumenya semakin besar dan sebaliknya semakin kecil bola, berarti volumenya semakin kecil. b Berdasarkan Sifatnya Berdasarkan sifatnya, simbol dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu sebagai berikut. 1 Simbol Kualitatif Simbol kualitatif digunakan untuk membedakan persebaran fenomena dan atau benda yang digambarkan, seperti untuk menggambarkan penyebaran jenis hutan, jenis tanah, penduduk, dan fasilitas pendidikan. Simbol kualitatif hanya membedakan penyebaran jenisnya tanpa ukuran yang tegas. Gambar 1.15 Simbol Peta Beberapa simbol area yang dimodifikasi sesuai dengan wilayah yang ditampakkannya. Daerah Batu Gamping Daerah Rawa Daerah Batu Pasir Kawasan Batuan Sedimen Kawasan Gurun Daerah Perbukitan Sumber: Dokumentasi Penerbit 1. Utara peta 2. Utara magnetik 3. Utara sesungguhnya 4. UTM Universal Transfer Mercator Z oom Sumber: Dokumentasi Penerbit Gambar 1.14 Simbol Peta Beberapa simbol yang biasa digunakan dalam peta. Batas Negara Batas Propinsi Ibu Kota Negara Ibu Kota Propinsi Kota Besar Dataran Tinggi Dataran Rendah Laut Dangkal Gunungapi Keterampilan Dasar Peta dan Pemetaan 13 100 orangkm 2 50–99 orangkm 2 6–49 orangkm 2 1–5 orangkm 2 Sumber: Dokumentasi Penerbit 5000 meter dpl 1.800–5.000 m dpl 150–1.800 m dpl 0–150 m dpl Tanah Humus Tanah Andosol Tanah Margalit Tanah Regosol Tanah Latosol Sumber: Dokumentasi Penerbit Gambar 1.16 Simbol Kualitatif Penggunaan simbol kualitatif untuk menunjukkan perbedaan jenis tanah. Gambar 1.17 Simbol Kuantitatif Penggunaan simbol kuantitatif yang menggambarkan perubahan kuantitatif nilai. 2 Simbol Kuantitatif Simbol kuantitatif digunakan untuk membedakan atau menyatakan jumlah. Pada simbol-simbol yang bersifat kuantitatif, biasanya terdapat gradasi, baik dalam bentuk arsiran maupun warna. Adanya gradasi arsiran dari rapat sampai renggang ataupun warna dari warna gelap sampai renggang, menggambarkan perubahan kuantitas atau interval nilai dari nilai yang tertinggi sampai terendah. c Berdasarkan Lokasi dan Fungsinya Berdasarkan lokasinya, kita mengenal simbol-simbol di wilayah daratan, antara lain gunung, kota, dataran rendah, rel kereta api, dan jalan raya. Simbol perairan, misalnya danau, sungai, laut, dan rawa. Adapun contoh simbol berdasarkan fungsinya, antara lain simbol budaya, seperti candi, keraton, dan taman buatan manusia. 2 Warna Pemakaian warna pada suatu peta tentu akan memberikan makna tersendiri bagi pembuat dan juga para penggunanya. Tidak ada peraturan yang baku mengenai penggunaan warna dalam peta. Jadi, penggunaan warna adalah bebas, sesuai dengan maksud atau tujuan si pembuat peta, dan kebiasaan umum. Meskipun bebas, tetap saja harus diperhatikan unsur-unsur kesesuaian dan kemenarikan. Beberapa contoh penggunaan warna yang umum dalam peta, antara lain sebagai berikut. a Laut, danau, dan sungai digunakan warna biru. b Temperatur suhu digunakan warna merah atau cokelat. c Curah hujan digunakan warna biru atau hijau. d Daerah pegunungan tinggi atau dataran tinggi 2000–3000 meter digunakan warna cokelat tua. e Dataran rendah pantai ketinggian 0–200 meter dari permukaan laut digunakan warna hijau. Dilihat dari sifatnya, warna pada peta dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu yang bersifat kualitatif dan yang bersifat kuantitatif. Ada lima warna pokok yang umumnya digunakan pada peta topografi, yaitu sebagai berikut. 1. Hitam, digunakan untuk detail planimetris, detail penghunian, lettering, tumbuhan karang dan tapal batas. 2. Biru, digunakan untuk unsur hidrografi air termasuk nama unsur tersebut seperti sungai, danau, dan laut. 3. Hijau, umumnya digunakan untuk memberi tanda pada bentuk tumbuhan vegetasi. 4. Cokelat, digunakan untuk kontur atau jalan raya. 5. Merah, digunakan untuk memperlihatkan jalan raya, terutama untuk jalan yang penting dan untuk bentuk gedung-gedung. Sumber: Kartografi,1989 Geografia 14 Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII

g. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta

Salah satu kelengkapan yang harus ada dan dapat menunjukkan baik tidaknya sebuah peta adalah pencantuman sumber dan tahun pembuatan peta. Sumber data yang akan digunakan dalam peta dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu survei langsung ke lapangan data primer atau menggunakan data-data yang telah ada sebelumnya data sekunder. Pencantuman sumber kutipan data yang dipakai dalam peta dapat menunjukkan: 1 pengakuan pembuat peta akan validitas data yang telah dihasilkan oleh si pembuat data atau pengumpul data; 2 legalisasi peta yang dihasilkan. Di dalam pengambilan data yang akan digunakan untuk isi peta, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pembuat peta, yaitu sebagai berikut. 1 Relevansi data terhadap peta yang akan dihasilkan. 2 Sumber data yang akurat. 3 Aktualisasi data terhadap peta. Penggunaan sumber data yang cepat dan akurat bukan saja hasilnya akan baik, tetapi lebih dari itu memberi kepastian kepada penggunaan peta mengenai keabsahan data tersebut. Semakin lengkap, akurat, dan benar data yang tercantum dalam sebuah peta, berarti peta akan semakin banyak diakses oleh berbagai pihak dibanding dengan peta lainnya. Selain sumber peta, titik perhatian juga terfokus pada tahun pembuatan peta. Dengan pencantuman tahun pembuatan peta, para pengguna peta dapat dengan mudah mengkaji berbagai kecen- derungan perubahan fenomen dari waktu ke waktu. Contoh instansi pemerintah di negara Indonesia yang memiliki kewenangan dalam membuat dan mempublikasikan peta, antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Bakosurtanal, Direktorat Topografi Angkatan Darat, dan Laboratorium Kartografi Museum Geologi. Umumnya kita mengenal peta sebagai gambar rupa muka bumi pada suatu bidang datar atau selembar kertas dengan ukuran yang lebih kecil atau diskalakan. Bentuk rupa bumi yang digambarkan dalam sebuah peta meliputi unsur-unsur alamiah dan unsur-unsur buatan manusia. Kemajuan teknologi komputer secara nyata telah mampu memperluas wahana dan wawasan kita mengenai peta. B Teknik Dasar Pembuatan Peta dan Pemetaan Sumber: Peta Rupabumi Digital Indonesia 1:25.000 Lembar 1209-311 BANDUNG Gambar 1.18 Bakosurtanal Bakosurtanal merupakan salah satu lembaga yang memproduksi peta topografi di Indonesia. Biography Gerardus Mercator 1512-1594 Ia menciptakan proyeksi Mercator, jenis proyeksi yang dibuat khusus untuk keperluan navigasi. Peta pertamanya dibuat tahun 1537 dan pada 1541, ia menyelesaikan pembuatan globe teresterial. Gerardus Mercator 1512-1594 He is associated with the Mercator projection, a type of map designed especially for use in navigation. He produced his first map in 1537, and in 1541 he completed a terrestrial globe. Sumber: www.sulinet.hu dan Microsoft ® Encarta ® 2006. © 1993-2005 Microsoft Corporation Contoh DICETAK DAN DITERBITKAN OLEH: BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL BAKOSURTANAL JL. RAYA JAKARTA-BOGOR KM. 46 TLP:021 8752062 FAX: 62-21-8752064 TLX : 48035 BAKOSTIA CIBINONG 16911 - BOGOR Keterampilan Dasar Peta dan Pemetaan 15 Penggambaran rupa bumi dapat diperoleh dengan melakukan berbagai pengukuran di antara titik-titik di permukaan bumi. Pengukuran tersebut meliputi besaran-besaran arah, sudut, jarak, dan ketinggian. Apabila data besaran-besaran itu diperoleh dari hasil pengukuran langsung di lapangan, pemetaan dilakukan dengan cara teristris . Akan tetapi, jika cara pengukuran sebagian dari pengukuran tidak langsung, seperti cara fotogrametris dan penginderaan jauh dikatakan sebagai pemetaan cara ekstrateristris.

1. Prinsip Dasar Pembuatan Peta

Kartografi adalah seni pembuatan peta. Tujuannya mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil ukuran berbagai pola atau unsur permukaan bumi dan menyatakan unsur-unsur tersebut dengan skala tertentu. Sebagai sebuah sistem komunikasi, kartografi memuat berbagai unsur yang saling memengaruhi antara satu unsur dan unsur lainnya. Unsur-unsur tersebut dapat dibagankan sebagai berikut. Dewasa ini selembar peta tidak hanya dikenali sebagai gambar pada lembar kertas, tetapi bentuk penyajiannya pun sudah mulai beralih ke dalam bentuk data digital yang di dalamnya telah terpadu antara gambar, citra, dan teks. Peta yang terkelola dalam mode digital, memiliki keuntungan penyajian dan penggunaan secara konvensional peta hasil cetakan hardcopy dan keluwesan, kemudahan penyimpanan, pengelolaan, pengolahan, analisis, dan penyajiannya secara interaktif bahkan real time pada media komputer softcopy. Peta 1.4 Peta Digital Kepadatan Penduduk Negara India Peta berbentuk digital memiliki berbagai keuntungan dibandingkan dengan peta yang dihasilkan secara konvensional. Persebaran Penduduk India orangmil 2 26 130 260 520 10 50 100 200 Sumber: http:www.lib.utexas.edu Maksud dan tujuan otomatisasi kartografi di dalam pembuatan peta, secara garis besarnya adalah sebagai berikut. 1. Mempercepat pembuatan peta. 2. Membuat bank data kartografi. 3. Memperbaiki kualitas peta. 4. Mengurangi biaya. 5. Mengurangi tenaga manusia. 6. Dapat dipakai untuk menghitung analisis statistik dan proyeksi peta. Sumber: Kartografi,1987 Geografia