Penginderaan Jauh
43
Gambar 2.8 Foto Hasil Sensor Fotografik
a Foto udara b Foto satelit
Sumber: Penginderaan Jauh Jilid 1,1998
Sumber: http:www.library.mun dan http:www.batan.go.id
Kemampuan sensor untuk merekam gambar terkecil disebut
resolusi spasial . Semakin kecil objek yang dapat direkam oleh suatu
sensor, semakin baik kualitas sensor tersebut dan semakin baik pula resolusi spasial dari citra.
Jika memerhatikan proses perekamannya, sensor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1 Sensor Fotografi
Pada sensor fotografi proses perekamannya berlangsung secara kimiawi. Tenaga elektromagnetik diterima dan direkam pada emulsi
fi lm yang jika diproses akan menghasilkan citra. Jika pemotretan
dilakukan dari pesawat udara atau wahana lainnya, citranya disebut foto udara
. Jika pemotretannya dilaku kan melalui antariksa, citranya
disebut citra orbital atau foto satelit.
1. Resolusi spasial
2. Foto udara
3. Foto satelit
Z
oom
a b
Biru Hijau
Merah Inframerah IM
IM Pantulan IM Fotografik
IM termal Gelombang mikro
Radar Ka
K Ku
X C
S L
P
Radio 0,4–0,5 m
0,5–0,6 m 0,6–0,7 m
0,7–1,000 m 0,7–3 m
0,7–0,9 m 3–5 m
0,3–300 cm 0,3–300 cm
0,8–1,1 cm 1,1–1,7 cm
1,7–2,4 cm 2,4–3,8 cm
3,8–7,5 cm
7,5–15 cm 15–30 cm
30–100 cm Jendela atmosfer terpisah oleh
saluran absorpsi Film khusus dapat merekam hingga
panjang gelombang hampir 1,2 m Jendela-jendela atmosfer dalam
spektrum ini Gelombang panjang yang mampu
menembus awan, citra dapat dibuat dengan cara pasif dan aktif
Penginderaan jauh sistem aktif yang paling banyak digunakan
yang paling banyak digunakan
Tidak digunakan dalam penginderaan jauh
1 2
3
44
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII
2 Sensor Elektrik
Sensor elektrik menggunakan tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik. Alat penerima dan perekamannya berupa pita magnetik atau
detektor lainnya. Sinyal elektrik yang direkam pada pita magnetik, kemudian diproses menjadi data visual maupun menjadi data digital
yang siap diolah dengan menggunakan komputer.
Proses perubahan data digital menjadi citra dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.
a Memotret data yang direkam dengan pita magnetik yang diwujudkan secara visual pada layar monitor.
b Menggunakan fi
lm perekam khusus, hasil akhirnya dinamakan
citra penginderaan jauh .
d. Perolehan Data
Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan interpretasi secara visual dan dapat pula dengan cara digital, yaitu
dengan menggunakan alat bantu komputer. Citra udara pada umumnya ditafsirkan secara manual, sedangkan data hasil penginderaan jauh secara
elektronik dapat ditafsirkan secara manual maupun secara digital.
e. Pengguna Data
Pengguna user merupakan komponen penting dalam penginderaan jauh karena pengguna data ini dapat menentukan
diterima atau tidaknya hasil penginderaan jauh tersebut. Data yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh merupakan
data yang sangat penting bahkan mungkin termasuk dalam kategori sangat rahasia untuk kepentingan orang banyak.
Di negara-negara maju, data hasil penginderaan jauh dijadikan sebagai rahasia negara sehingga tidak sembarang pengguna yang
dapat mengakses dan menggunakannya.
3. Penentuan Skala Citra Udara
Jumlah gambaran yang dapat disajikan pada suatu foto udara salah satu faktornya bergantung pada skala foto. Skala dapat
dinyatakan sebagai padanan jarak, pecahan representatif, atau perbandingan. Sebagai contoh, jika jarak citra udara 1 mm mewakili
50 meter di lapangan, skala citra udara dapat ditulis 1 mm = 50 m padanan unit atau 150.000 pecahan representatif atau 1:50.000
perbandingan.
Sama halnya dengan skala pada peta, penyebutan skala
pada foto juga dikenal adanya skala besar dan skala kecil. Foto yang berskala besar adalah foto yang memiliki skala 1:10.000
Karena foto ini menunjukkan ketampakan medan yang ukurannya lebih besar dan relatif dapat diperinci. Bandingkan dengan foto udara
berskala 1:50.000 menampilkan isi seluruh kota akan menunjukkan ketampakan yang ukurannya lebih kecil dan kurang rinci.
Gambar 2.9 Perbaikan Citra Satelit IKONOS
Data-data yang terdapat dalam sebuah citra satelit di dalamnya mengandung
berbagai informasi yang termasuk klasifikasi rahasia bergantung pada jenis
dan peruntukan citra satelit tersebut.
Sumber: http:www.leo.lehigh.edu
Tabel 2.3 Wahana, Sensor, dan Detektor Sistem
Penginderaan Jauh Wahana
Fotografik Thermal
Gelombang Mikro dan Radar
Satelit
Sensor Detektor
Balon udara Pesawat udara
Pesawat udara Pesawat udara
Satelit Satelit
Kamera Scanner
Scanner Scanner
Film Pita magnetik
Pita magnetik Pita magnetik
No.
1. 2.
3. 4.
Kepekaan sensor tidak sama. Sensor fotografik hanya peka terhadap
spektrum tampak 0,4 m–0,7 m dan perluasannya,
yaitu spektrum ultraviolet dekat 0,3 m–0,7 m dan spektrum
inframerah dekat 0,4 m–0,7 m. Sensor elektronik
lebih besar kepekaannya, yakni meliputi spektrum tampak
dan perluasannya, spektrum inframerah termal, dan spektrum
gelombang mikro.
Sumber: Penginderaan Jauh Jilid 1, 1998
Geografia
Penginderaan Jauh
45
Gambar 2.10 Skala Foto Udara Tegak di Daerah Datar
b’ o’
a’
b o
a f
f film negatif
1 stasiun pemotretan cetak positif
H’ tinggi di atas medan
H tinggi terbang
Medan h elevasi medan
datum elevasi medan
sumbu optik B
O A
Sumber: Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1999
Pengetahuan lebih lanjut mengenai ilmu geografi dan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari dapat Anda temukan pada website berikut ini.
http:www.lapan.go.id
Jelajah Internet
Cara yang paling mudah untuk menentukan apakah sebuah foto udara termasuk ke dalam skala besar atau skala kecil adalah
Anda harus mengingat bahwa objek yang sama tampak lebih kecil pada foto udara yang skalanya lebih kecil dibandingkan foto yang
skalanya lebih besar.
Metode yang cepat untuk menentukan skala foto adalah mengukur jarak di foto dan di lapangan antara dua titik yang dikenal.
Syaratnya dua titik tersebut harus dapat diidentifikasi di dalam foto dan pada peta. Skala S dihitung sebagai perbandingan jarak di citra
d dan jarak di lapangan D.
Contoh:
Dua perpotongan sungai yang tampak pada foto udara dapat diidentifikasi pada peta topografi skala 1:50.000. Diketahui bahwa
jarak antara dua titik perpotongan sungai = 30 mm pada peta dan jarak 76 mm pada peta. Tentukan:
a berapakah skala citra udara tersebut? b berapakah panjang dari sebuah bantaran sungai yang jaraknya
23,9 mm pada citra udara?
Jawab: a Jarak di lapangan antara dua perpotongan sungai ditentukan
dari skala peta yaitu: dengan perbandingan langsung, skala citra udara adalah:
b Panjang bantaran sungai di lapangan adalah:
Skala ialah fungsi dari panjang fokus kamera f yang digunakan untuk mendapatkan foto dan tinggi terbang di atas objek H’. Skala
citra udara dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut.