R. Bintarto Perkembangan dan Kemampuan Masyarakat untuk Mengelola Potensi Desa

108 Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII Gambar 4.15 Gedung-Gedung Tinggi di Kota Kota dicirikan oleh gedung-gedung tinggi yang sangat berdekatan. Sumber: www.engr.uiuc.edu

c. Burkhard Hofmeister

Kota adalah suatu pemusatan keruangan dari tempat tinggal dan tempat kerja manusia. Kegiatan utamanya bergerak di sektor sekunder industri dan perdagangan dan tersier jasa dan pelayanan masyarakat, pembagian kerja yang khusus, pertumbuhan pen- duduknya sebagian besar disebabkan tambahan kaum pendatang, serta mampu melayani kebutuhan barang dan jasa bagi wilayah yang jauh letaknya.

2. Ciri-Ciri Kehidupan Kota

Sebagai suatu kawasan atau region, wilayah perkotaan memiliki ciri-ciri, baik dari segi pola tata guna lahan, kondisi fisik, maupun sosial budaya masyarakatnya. Secara umum, ciri-ciri kehidupan kota antara lain sebagai berikut. a. Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial, karena adanya keterbukaan terhadap pengaruh dari luar. b. Masyarakat kota bersifat gesellschaft patembayan, di mana kepentingan individu lebih menonjol, sedangkan solidaritas dan kegotongroyongan semakin lemah. c. Adanya pelapisan sosial ekonomi, seperti perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan. d. Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial antar- warganya. e. Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi, dan kondisi kehidupan. Sistem pembagian kerja di kota sangat jelas menurut keterampilan dan keahlian masing-masing. f. Warga kota umumnya sangat menghargai waktu. g. Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomis.

b. Grunfeld

Kota merupakan suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih besar daripada kepadatan wilayah nasional, dengan struktur mata pencarian nonagraris, dan sistem penggunaan tanah yang beraneka ragam, serta ditutupi oleh gedung-gedung tinggi yang lokasinya sangat berdekatan. Kondisi Spasial serta Interaksi Desa dan Kota 109 h. Terdapat keteraturan kehidupan sosial sebagai pendukung kehidupan hukum. i. Masyarakat kota lebih mengenal hukum negara dibanding hukum adat. 3. Keterkaitan antara Kota dan Lokasi Pusat Kegiatan, Tata Ruang, Sistem Pengangkutan, dan Perhubungan Kota yang telah berkembang maju akan memiliki peranan yang lebih luas. Peranan itu antara lain sebagai berikut. a. Pusat permukiman penduduk. b. Sebagai pusat kegiatan ekonomi, meliputi: 1 pusat sirkulasi modal dan keuangan; 2 pusat kegiatan transportasi; 3 pusat kegiatan konsumsi dan produksi; 4 pusat kegiatan pemasaran dan perdagangan; 5 pusat perindustrian. Sumber: Tempo, 31 Juli-6 Agustus 2006 Gambar 4.16 Promosi Mobil Perdagangan mobil merupakan salah satu ciri kegiatan ekonomi di kota. c. Pusat kegiatan sosial budaya, antara lain: 1 pusat kegiatan kesenian; 2 pusat pendidikan; 3 pusat fasilitas-fasilitas masyarakat yang lain, seperti kesehatan, lembaga-lembaga sosial, dan keahlian. d. Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan. Penduduk perkotaan di dunia antara tahun 1920 sampai dengan 1980 telah bertambah lima kali lipat, dari 360 juta menjadi 1.807 juta orang. Menurut perkiraan PBB, tahun 2000 penduduk perkotaan akan bertambah 78 persen sehingga mencapai 3.208 juta orang. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan yang amat pesat jika dibandingkan dengan penduduk perdesaan yang diperkirakan hanya bertambah sekitar 19 persen pada tahun 2000.

4. Struktur Penggunaan Lahan Kota

Ciri-ciri pola tata ruang di perkotaan antara lain sebagai berikut. a. Tempat untuk memberi kehidupan kepada kelompok orang kurang luas. b. Pola kehidupan daerah kota tidak bergantung pada tingkat kesuburan tanah. c. Komunitas perkotaan lebih besar dibandingkan di desa. d. Lokasi kota tidak terpengaruh oleh kesuburan tanah.