Alat Dasar Interpretasi Citra Udara

Penginderaan Jauh 53 Interpretasi citra udara merupakan kegiatan mengkaji citra udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi dan memaknai objek. Secara sederhana interpretasi sering pula diartikan penafsiran. Orang yang melakukan interpretasi dinamakan interpreter. Proses interpretasi foto udara secara khusus meliputi pengamatan stereoskopik untuk menampilkan pandangan tiga dimensi dari suatu medan. Efek pengamatan ini timbul karena dua mata secara terus menerus memerhatikan ketampakan permukaan bumi dari dua arah pandangan. Apabila terdapat dua buah objek yang berbeda jaraknya, mata kita akan mengamati objek tersebut dengan cara yang berbeda. Perbedaaan pandangan tersebut, kemudian disatukan oleh otak sehingga menghasilkan kesan kedalaman dan memberikan kesan tiga dimensi. Gambar 2.20 dapat Anda pergunakan untuk melatih pengamatan stereoskopik Anda. Pergunakan Tabel 2.5 sebagai alat evaluasi kemampuan pengamatan stereoskopik. Gambar 2.20 Uji Pengamatan Stereoskopik Sumber: Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998 Perlengkapan interpretasi foto udara biasanya bertindak satu di antara tiga tujuan pokok, yaitu pengamatan foto, pengukuran ketampakan pada foto, dan memindahkan hasil interpretasi ke dalam peta dasar. Sumber: Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998 Geografika Tabel 2.5 Uji Ketampakan Stereoskopik Sesuai Gambar 2.20 Bagian 1 Di dalam lingkaran yang ditandai angka 1 hingga 8 ialah objek yang berbeda ketinggiannya. Objek 1 merupakan objek yang paling tinggi, kemudian tuliskan urutan kesan kedalaman objek yang ada di dalamnya. Kemungkinan ada beberapa objek yang sama ketinggiannya. Dalam hal ini, tuliskan nomor yang sama untuk objek yang memiliki ketinggian yang sama. Cincin 1 Cincin 6 • bujur sangkar 2 • lingkaran kiri bawah • cincin pembatas 1 • lingkaran kanan bawah • segitiga 3 • lingkaran kanan atas • titik 4 • lingkaran kiri atas • cincin pembatas Cincin 7 Cincin 3 • bendera hitam dengan bola • bujur sangkar • lingkaran tipis • cincin pembatas • lingkaran hitam • silang • anak panah • lingkaran kiri bawah • menara dengan tanda silang • lingkaran tengah atas • garis silang kembar • segitiga kembar • persegi empat hitam 54 Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII Sumber: Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998

Bagian 2 Tunjukkan ketinggian relatif cincin 1 sampai dengan cincin 8.

paling tinggi paling rendah Bagian 3 Gambarkan profil untuk mengenali ketinggian relatif huruf-huruf dalam kata prufung- stafel dan stereoskopisches sehen. PRUFUNGSTAFEL STEREOSKOPISCHES SEHEN Tabel 2.6 Jawaban Uji Ketampakan Stereoskopik Bagian 1 Cincin 1 Cincin 6 • bujur sangkar 2 • lingkaran kiri bawah 4 • cincin pembatas 1 • lingkaran kanan bawah 5 • segitiga 3 • lingkaran kanan atas 3 • titik 4 • lingkaran kiri atas 1 • cincin pembatas 2 Cincin 7 Cincin 3 • bendera hitam dengan bola 5 • bujur sangkar 4 • lingkaran tipis 1 • cincin pembatas 2 • lingkaran hitam 4 • silang 3 • anak panah 2 • lingkaran kiri bawah 1 • menara dengan tanda silang 7 • lingkaran tengah atas 5 • garis silang kembar 2 • segitiga kembar 3 • persegi empat hitam 6

Bagian 2 Tunjukkan ketinggian relatif cincin 1 sampai dengan cincin 8.

7 6 5 1 4 2 A 3 a 8 paling tinggi paling rendah Bagian 3 PRUFUNGSTAFEL STEREOSKOPISCHES SEHEN Sumber: Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998 Interpretasi Individu 2.1 Dalam menginterpretasi foto udara sangatlah diperlukan kecermatan mata untuk melihat berbagai ketampakan dalam foto udara sedetail mungkin. Sebelum memulai ke arah interpretasi foto udara yang sebenarnya, ujilah terlebih dahulu pandangan stereoskopik Anda melalui Gambar 2.20 dan Tabel 2.5 sebagai panduannya. Minta tolonglah kepada teman Anda untuk menjumlahkan hasil pengujian tersebut. Bandingkan hasilnya dengan teman sekelas Anda. Tulislah dalam buku tugas, kemudian kumpulkan hasilnya kepada guru Anda. Orang yang memiliki penglihatan yang lemah pada salah satu matanya, mungkin tidak akan dapat melihat dalam suatu keadaan stereo. Bagi Anda yang kurang bisa menafsirkan sebuah bentuk ke dalam bentuk tiga dimensi terutama foto udara, Anda akan memerlukan sebuah alat pembantu yang disebut stereoskop. Kunjungi perpustakaan sekolah Anda. Kumpulkan sumber referensi mengenai interpretasi citra udara. Apakah yang Anda ketahui mengenai interpretasi citra udara dan kegunaanya dalam kehidupan manusia. Tulis jawaban pada buku tugas Anda. Barometer Citra dirgantara airbone image, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan wahana yang beroperasi di udara atau dirgantara. Sebagai contoh citra inframerah thermal, citra radar, dan citra MMS yang dibuat dari udara. Citra satelit spaceborn image, yaitu citra yang dibuat badan antariksa atau angkasa luar. Sumber: Penginderaan Jauh Jilid 1, 1998 Geografika Penginderaan Jauh 55 Gambar 2.21 Stereoskop Lensa a Stereoskop lensa sederhana. b Stereoskop lensa dengan pembesaran 2x Model CB-1 Abrams. Sumber: Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998 a b

a. Stereoskop

Stereoskop yang ada dan sering dipergunakan untuk inter- pretasi foto udara menggunakan lensa atau paduan lensa, cermin, dan prisma. 1 Stereoskop Lensa Stereoskop lensa seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.21a dan Gambar 2.21b relatif mudah dibawa dan harganya pun tidaklah mahal. Sebagian besar instrumen dalam stereoskop cermin bentuk- nya kecil dan kaki-kaki penyangganya pun dapat dilipat. Jarak lensa biasanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan interpreter antara 45–75 mm. Stereoskop pada Gambar 2.21a memiliki pembesaran 2x tetapi pembesarannya dapat diperbesar 2–4x dengan menggunakan stereoskop pada Gambar 2.21b. Keterbatasan stereoskop lensa yang kecil ini adalah foto udara yang diamati harus diletakkan tepat di bawah lensa yang saling menutupi di bawah stereoskop. 2 Stereoskop Cermin Stereoskop cermin merupakan perpaduan antara lensa prisma dan lensa cermin untuk memisahkan garis penglihatan dari setiap mata pengamat. Stereoskop yang ditunjukkan pada Gambar 2.22a memiliki jarak antara dua sayap cermin yang jauh lebih besar daripada jarak pengamatan. Untuk menghasilkan pembesaran 2–4x, dapat digunakan binokuler pada lensa pengamatan. Akan tetapi, cakupan daerah yang dapat diamati menjadi berkurang. Stereoskop cermin penyiam pada Gambar 2.22b dapat digunakan dengan pembesaran 1,5 atau 4,5 kali dan dibuat sedemikian rupa. Stereoskop ini dapat digerakkan di seluruh daerah tampilan citra udara stereo tanpa memindahkan citra udara atau stereoskop yang dipergunakan. Gambar 2.22 Stereoskop Cermin a Stereoskop cermin, Model N-2 Zeiss dengan alat pengukuran stereomikrometer. b Stereoskop cermin penyiam. Stereoskop penyiaman Old Delft. Sumber: Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998 a b