Keterampilan Dasar Peta dan Pemetaan
5
4 Menunjukkan ketinggian tempat atau sudut elevasi berbagai wilayah dan objek geografi lainnya.
5 Mengumpulkan dan menyeleksi data atau informasi dari suatu daerah dan menyajikannya secara grafis dan nongrafis di atas peta
sehingga dapat dijadikan salah satu dasar pertimbangan dalam perencanaan pembangunan suatu wilayah atau kawasan.
Peta digunakan manusia melakukan penjelajahan dan penelitian
ke berbagai wilayah di muka bumi. Perjalanan tersebut menghasilkan gambaran sebuah wilayah walaupun masih dalam bentuk yang sangat
sederhana, yaitu dalam bentuk sketsa. Jadi, peta itu setua dengan kebudayaan aksara.
Claudius Ptolomaeus , pada abad ke-2 87–150 M mengemukakan
mengenai pentingnya peta dalam kehidupan manusia. Kumpulan dari peta karya Claudius Ptolomaeus dibukukan dan diberi nama Atlas
Ptolomaeus .
Seiring dengan perkembangan zaman dan pola pemikiran manusia, pembuatan peta mengenai berbagai wilayah di muka Bumi
pun mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Cabang ilmu geografi yang secara khusus mengkaji mengenai
seluk beluk peta dinamakan Kartografi, sedangkan orang yang ahli dalam ilmu perpetaan dinamakan Kartografer atau Kartograf.
Di dalam pengertian yang sempit, istilah kartografi berarti ilmu membuat peta, sedangkan dalam arti luas kartografi merupakan suatu
seni, ilmu dan teknik pembuatan peta yang di dalamnya melibatkan ilmu geodesi, fotogrametri, kompilasi, dan reproduksi peta. Tujuan
dari kartografi antara lain mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil ukuran berbagai pola atau grafis dengan skala tertentu sehingga
unsur-unsur tersebut dapat terlihat dengan jelas, mudah dimengerti atau dipahami oleh para pengguna.
2. Proyeksi Peta
Bumi yang menyerupai sebuah bola ternyata memperlihatkan bentuk permukaan yang tidak rata dan beraturan. Ada bagian
muka Bumi yang merupakan dataran, bagian yang tinggi seperti punggungan, perbukitan, kubah, dan pegunungan, serta bagian
yang yang rendah, seperti lembah, cekungan depresi, palung, dan sebagainya.
Bentuk muka Bumi yang tidak beraturan mengakibatkan timbulnya kesulitan dalam perhitungan hasil pengukuran langsung
di lapangan untuk digambarkan pada bidang datar sebagai sebuah peta. Untuk itu, kita memerlukan bidang lain yang teratur yang
mendekati bentuk muka Bumi yang sebenarnya. Bidang tersebut dinamakan Elipsoida. Bidang ellipsoida dengan skala, jarak, dan luas
tertentu dianggap sebagai bentuk matematis dari muka Bumi dan dijadikan dasar dalam proyeksi peta.
Proyeksi peta adalah suatu sistem yang memberikan hubungan
antara posisi titik-titik di bumi dan di peta. Di dalam sebuah bangunan suatu proyeksi peta, Bumi biasanya digambarkan sebagai
bola jari-jarinya R = 6.370,283 km, volume elipsoida sama dengan volume bola.
Menurut Arthur H. Robbinson 1963 esensi proyeksi peta
adalah penyajian bidang lengkung ke bidang datar atau bidang konvensional. Pada kenyataannya, penggambaran bidang lengkung
globe atau bola bumi tidak dapat dibentangkan begitu saja menjadi bidang datar tanpa mengalami perubahan dan penyimpangan
distorsi. Untuk mengurangi tingkat distorsi itulah, diperlukan proyeksi peta.
Gambar 1.3 Peta Dunia Pertama, Circa 600 SM
Peta ini menunjukkan kota Babylonia seba- gai sebuah kotak yang dibagi dua oleh dua
garis vertikal yang menunjukkan Sungai Eufrat. Lingkaran kecil berarti kerajaan
yang ada di sekitarnya dan samudra yang mengelilingi bumi.
Sumber: National Geographic Magazine, Februari 1998
Gambar 1.4 Bidang Elipsoida Bumi
Bidang elipsoida Bumi melintang dengan sumbu kutub.
Sumber: Physical Geography, 1975
Ekuatorial diameter
Kutub sumbu
Elips Elips
7900 mil 12,714 km
7927mil 12,757 km
6
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII
Beberapa ketentuan umum dalam proyeksi peta, antara lain sebagai berikut:
a. bentuk yang diubah harus tetap; b. luas permukaan yang diubah harus tetap;
c. jarak antara satu titik dengan titik lainnya di atas permukaan
yang diubah harus tetap; dan d. sebuah peta yang diubah tidak mengalami penyimpangan
arah. Untuk dapat memenuhi keempat persyaratan dalam mengubah
bidang lengkung menjadi sebuah bidang datar tersebut merupakan hal yang tidak mungkin. Apabila dipenuhi salah satu persyaratan,
persyaratan lainnya pasti terabaikan. Akibatnya, timbullah berbagai macam jenis proyeksi peta yang dikembangkan oleh para kartograf,
dasar pertimbangan, seperti Proyeksi Azimuth, Kerucut, Silinder, Goode Homolosin, Homolografis
, dan sebagainya. Secara umum metode proyeksi peta dapat diklasifikasikan
menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut. a. Proyeksi Langsung Direct Projection, yaitu metode transformasi
atau penggambaran obyek geografis secara langsung dari bidang elipsoida bidang proyeksi, seperti kertas bidang datar, silinder,
atau kerucut.
b. Proyeksi Double merupakan transformasi atau penggambaran
obyek geografis secara bertingkat, dari bidang elipsoida bidang bola kemudian bidang bola ke bidang proyeksi.
Adapun pemilihan jenis proyeksi yang digunakan sangat ber- gantung pada dua hal berikut ini.
a. Bentuk, letak, dan luas daerah yang dipetakan. b. Ciri-ciri tertentu atau ciri-ciri asli yang akan dipertahankan.
Sumber: Physical Geography, 1975
Gambar 1.5 Proyeksi Sinusoidal
Proyeksi Sinusoidal memiliki kesamaan wilayah proyeksi terutama untuk lintang
rendah.
Sebagaimana telah dikemukakan banyak sekali jenis proyeksi peta karena berbagai dasar pertimbangan. Beberapa dasar pertimbangan
dalam sistem klasifikasi proyeksi peta dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Pertimbangan Ekstrinsik
Berdasarkan pertimbangan ekstrinsik, proyeksi dibedakan atas tiga, yaitu sebagai berikut.
1 Bidang Proyeksi
Berdasarkan proyeksi yang digunakan dapat dibedakan ke dalam tiga jenis proyeksi, yaitu sebagai berikut.
a Sistem proyeksi azimuthal zenithal projection yang menggunakan bidang datar atau sehelai kertas sebagai
bidang proyeksi.
Proyeksi peta dalam kartografi diperlukan untuk ....
a. memperbesar peta
b. menggambarkan muka bumi yang bulat ke bidang datar
c. memperkecil peta
d. mengetahui luas daerah pada peta
e. mengetahui isi peta
JAWABAN
Proyeksi peta diperlukan dalam kartografi untuk menggambarkan
muka bumi yang bulat ke bidang datar.
Jawab: b
Soal SPMB 2004