Keterampilan Dasar Peta dan Pemetaan
31
Keberadaan sebuah lokasi industri di suatu wilayah dapat diidentifikasi dari sebuah peta dengan memerhatikan ketampakan
fi siknya. Beberapa ketampakan tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Bentuk bangunan pada umumnya menampakkan bangun matematis persegi panjang. Dalam peta topografi diberi simbol bentuk persegi
panjang warna hitam. b. Lokasinya hampir selalu berdekatan dengan jalan raya.
c. Penempatannya berada pada dataran rendah dan berdekatan dengan sumber air. Pada dasarnya setiap kegiatan industri tidak
dapat melepaskan diri dari kebutuhan akan ketersediaan air. Dataran rendah pada peta topografi dicirikan dengan ketampakan
kontur jarang yang menandakan daerah datar-landai.
d. Bagi beberapa lokasi industri, lokasinya hampir berdekatan dengan pasar untuk mempercepat proses dan distribusi pemasaran barang.
2. Analisis Lokasi Pertanian
Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Sebuah negara yang hampir setiap wilayahnya ditumbuhi oleh vegetasi yang
tumbuh subur dari mulai jenis vegetasi alami sampai vegetasi hasil budidaya manusia. Kita wajib bersyukur dapat hidup dan tinggal di
negeri yang kaya akan ketersediaan potensi sumber daya alam.
Sebagian besar penduduk Indonesia dewasa ini masih ter- konsentrasi di wilayah perdesaan dan mengandalkan sumber mata
pencariannya dari sektor agraris. Hal ini dapatlah dipahami, karena pada dasarnya kemajuan sektor perekonomian Indonesia berawal
dari sektor agraris.
Siklus cara dan teknik pertanian yang dilakukan para petani sekarang ini di setiap wilayah yang berbeda perkembangan sangat
pesat. Beberapa hal di antaranya yaitu penerapan berbagai hasil inovasi teknologi dalam dunia pertanian. Ditemukan nya bibit unggul
membantu petani memperbesar hasil panen karena bibit unggul ini dirancang sedemikian rupa untuk disesuaikan dengan jenis, lahan, dan
hama yang kemungkinan akan menyerang nya. Sehingga, hasil panen yang didapatkan petani dapat melebihi hasil panen dari varietas padi
yang biasa digunakan. Ditemukannya mesin traktor membantu petani dalam menghemat waktu, biaya, dan tenaga yang kemungkinan besar
dikeluarkan dalam mengolah sawah.
Kemajuan dalam cara dan teknik pertanian tentu saja diikuti oleh perkembangan dalam bidang sistem informasi pertaniannya. Dewasa
ini terutama pihak para penentu kebijakan, mulai mengadopsi hasil kemajuan ilmu pengetahuan berupa sistem informasi yang ber basiskan
peta. Sangatlah tepat jika pengadopsian teknologi ini ditujukan untuk meningkatkan kemajuan dalam bidang pertanian.
Output dari hasil sistem informasi tersebut dapat dijadikan sebagai
data acuan pengembangan bagi wilayah-wilayah pertanian yang tersebar hampir di seluruh wilayah negara Indonesia. Setiap wilayah
pertanian tersebut memiliki ciri dan karakteristik berbeda, baik dari kondisi lahan dan kondisi klimatologisnya. Di sinilah peran teknologi
perpetaan sebagai sebuah ilmu analisis wilayah melalui penterjemahan bentuk muka bumi dalam bidang datar.
Ketampakan lahan-lahan pertanian dalam sebuah peta dapat dengan mudah diidentifikasi. Karena, dalam peta telah berisi simbol-
simbol yang dirancang sedemikian rupa, sehingga memudahkan pembaca dalam peng gunaannya.
Gambar 1.38 Penempatan Lokasi Industri
Penentuan lokasi industri didasarkan pada aspek strategis, dekat sumber bahan baku
dan pemasaran.
Sumber: Tempo, 4 April 2006
1. Teori Konsentris
2. Teori Grafik
3. Teori Inti Ganda 4. Teori
Tempat Sentral
Z
oom
32
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII
• Peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-
unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau
benda-benda angkasa.
• Di dalam peta terdapat 3 hal penting yaitu dipilih, bidang
datar, diperkecil. •
Fungsi peta antara lain digunakan untuk: 1. menunjukkan
lokasi; 2. memperlihatkan
ukuran; 3.
memperliharkan kecenderungan bentuk; 4.
menunjukkan ketinggian tempat; dan 5.
mengumpulkan dan menyeleksi data. •
Proyeksi peta adalah suatu sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di bumi dengan di peta.
• Beberapa dasar pertimbangan dalam sistem klasifikasi
proyeksi peta dapat digolongkan sebagai berikut.
Rangkuman
1. Pertimbangan Ekstrinsik
Proyeksi dibedakan ke dalam tiga bagian yaitu berdasarkan bidang proyeksi proyeksi azimutal,
kerucut, dan silinder, berdasarkan bidang persing- gungan tangen, secan, polysuperficial, dan
berdasarkan posisi sumbu simetri terhadap bidang proyeksi proyeksi normal, miring, dan transversal.
2. Pertimbangan Intrinsik
Proyeksi dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan sifat-sifat asli proyeksi ekuivalen, konform,
ekuidistan dan berdasarkan generasi geometris, matematis, dan semi geometris.
• Komponen kelengkapan sebuah peta terdiri atas judul,
skala, legenda atau keterangan, tanda orientasi, warna dan simbol, serta sumber dan tahun pembuatan peta.
• Memperbesar dan memperkecil sebuah peta dapat
dilakukan dengan memperbesar grid dan fotocopy. Ketampakan fisik wilayah pertanian dalam peta topografi dapat
diidentifikasi dari beberapa parameter berikut. 1. Lokasi pertanian terutama pertanian lahan basah terletak pada
dataran rendah. Ketampakan dalam peta topografi dicirikan dengan garis kontur renggang. Penempatan lokasi pertanian
pada dataran rendah dikarenakan jenis pertanian ini sangat membutuhkan ketersediaan air untuk membantu pertumbuhan
tanaman. Khusus untuk jenis tanaman pertanian yang sedikit membutuhkan suplai air, biasanya terletak di dataran yang agak
tinggi. Pada peta topografi dicirikan dengan adanya garis kontur agak rapat. Contoh lokasi pertanian yang berada di dataran rendah
adalah Karawang sebagai lumbung padi provinsi Jawa Barat.
2. Pada beberapa wilayah, lokasi pertanian ini hampir berdekatan dengan sungai dan jalan raya. Hal ini ditujukan untuk mem-
permudah pengangkutan dan distribusi hasil pertanian.
Peta 1.6 Peta Rupabumi Digital Indonesia
Skala1:25.000 Lembar 1209-323 Desa Sukamulya
Ketampakan Fisik Sawah Tadah Hujan Pada Peta Topografi
Sumber: Peta Rupabumi Digital Indonesia Skala1:25.000 Lembar 1209-323 Sukamulya