juga mempengaruhi distribusi regional dari aliran masuk FDI Cheng et al, 2000; Mai 2002. Kebijakan yang kondusif akan memberikan iklim investasi yang lebih
baik dan memberikan insentif bagi investor menanamkam modalnya.
5.7. Dampak Liberalisasi Perdagangan terhadap Sektoral Ekonomi
Negara Produsen dan Importir Utama Padi, Gandum dan Jag ung
5.7.1. P rodusen dan Importir Padi
Liberalisasi perdagangan sektor pertanian dalam kerangka WTO, yang sampai saat ini belum mencapai kesepakatan, terjadi karena adanya perbedaan
atau gap yang besar antara negara maju yang sebagian besar adalah negara-negara produsen utama dan negara berkembang yang domotori oleh Brazil dan India
yang juga sebagai negara produsen. Sementara negara berkembang lainnya seperti China, dan Indonesia selain sebagai produsen juga merupakan negara importir
utama dunia sekaligus pasar yang besar bagi produk pertanian. Oleh karena itu, macetnya perundingan sektor pertanian berdampak pada keseluruhan perundingan
yang diputuskan melalui pendekatan Single Undertaking. Terkait dengan situasi perundingan sektor pertanian dalam kerangka WTO
tersebut diatas, maka simulasi dampak liberalisasi sektor pertanian denga n mengacu pada posisi perundingan dalam kerangka WTO, dapat menjadi salah satu
bahan analisis yang dapat digunakan bagi Indonesia khususnya dalam menghadapi perundingan sektor pertanian di WTO. Hasil analisis difokuskan pada 3 jenis
komoditi yang diteliti yaitu padi, gandum, dan jagung. Berdasarkan simulasi 2 dan 3 sebagaimana disajikan pada tabel 37 menunjukkan bahwa dampak
liberalisasi padi tidak hanya meningkatkan output di seluruh negara produsen utama padi, tetapi juga mampu memberikan insentif terhadap kenaikan output di
di negara importir yaitu Amerika Serikat US. Peningkatan output di negara produsen utama sesuai dengan teori perdagangan internasional Dunn dan Mutti,
2000, yaitu liberalisasi akan mendorong peningkatan supply di negara produsen dan sebaliknya akan meningkatkan impor di negara importir yang selama ini
mengenakan tarif bea masuk terhadap produk yang diliberalisasikan. Hal ini juga ditunjukan oleh peningkatan impor di seluruh negara importir utama padi.
Namun de mikian, di negara-negara prod usen padi di ka wasan Asia yaitu China, India, Indonesia, Bangladesh, yang juga negara pengkonsumsi padi
terbesar dunia, liberalisasi perdagangan komoditi padi juga mendorong terjadinya peningkatan impor dengan laju yang jauh lebih besar dibandingkan dengan laju
peningkatan ekspornya. Hal ini dapat terjadi karena jumlah penduduk dan laju pertumbuhan pe nduduk di negara- negara tersebut relatif tinggi termasuk di
Indo nesia, sehingga kebutuhan untuk padi jauh melebihi jumlah outputproduksi yang dihasilkan. Bahkan liberalisasi padi secara penuh Simulasi 3- yaitu
penurunan tarif menjadi 0 persen menyebabkan laju impor padi di India dan Thailand akan meningkat dua kali lipat dibandingkan kenaikan ekspor padi. Laju
peningkatan impor padi tersebut disertai kenaikan harga komoditi tersebut di Thailand yang juga meningkat dua kali lipat yaitu dari 6.53 persen Simulasi 2
menjadi 13.92 persen Simulasi 3. Namun demikian, kondisi tersebut tidak terjadi di India, dimana laju kenaikan impor padi yang tinggi tidak disertai oleh
peningkatan harga padi. Sementara itu, tingginya kebutuhan padi beras di Indo nesia juga ditunjukka n oleh jumlah impor be ras Indo nesia yang masih relatif
tinggi yaitu mencapai 1,1 juta ton per tahun atau senilai US 341 juta per tahun selama 1993-2010 BPS, 2011.
Liberalisasi perdagangan padi juga berdampak pada peningkatan penyerapa n tenaga kerja ba ik yang terlatih maupun yang tidak terlatih di negara
produsen utama padi kecuali Bangladesh. Liberalisasi perdagangan padi, berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang terlatih di China, India, dan
Thailand lebih dari 1 persen Simulasi 2 dan lebih dari 2 persen simulasi 3. Namun di Indonesia dampaknya hanya meningkatkan tenaga kerja terlatih di
sektor padi kurang dari 1 persen yaitu masing- masing 0.58 persen pada simulasi 2 dan 0.43 persen pada simulasi 3. Hal ini berarti bahwa pembukaan pasar padi
melalui liberalisasi padi, tidak mendorong tenaga kerja terlatih untuk terjun di sektor pertanian meskipun ada insentif untuk meningkatkan produksi padi karena
terbukanya pasar ekspor di negara importir. Kondisi ini berbeda dengan penyerapan tenaga kerja terlatih di sektor manufaktur yang justru meningkat
diatas 2 persen baik pada simulasi 2 maupun simulasi 3, sebagaimana dijelaskan pada bagian 5.8.
Dampak liberalisasi padi ternyata juga berdampak pada peningkatan jumlah tenga kerja terlatih terutama di Amerika Serikat. Hal ini sejalan dengan kondisi
sebelumnya yang menunjukan bahwa liberalisasi padi menyebabkan peningkatan output padi di Amerika Serikat US, sehingga mendorong penyerapan tenaga
kerja di sektor tersebut terutama tenaga kerja terlatih. Hal ini berarti bahwa liberalisasi padi akan mendorong pertanian padi di US semakin mengarah pada
capital intensive yang dikelola oleh tenaga terampil. Sebaliknya liberaliasi padi
akan mendorong penurunan penyerapan tenaga kerja terampil di Brazil dan EU25 dengan laju pe nur unan yang cukup signi fika n yaitu masing- masing 22.63 persen
dan 89.18 persen pada simulasi 2 dan 22.62 persen dan 89.22 pada simulasi 3.
Tabe l 37. Dampak Liberalisasi Perdagangan terhadap Sektoral Ekonomi Produsen dan Importir Padi
Sim 2 Sim 3
Sim 2 Sim 3
Sim 2 Sim 3
Sim 2 Sim 3
China 1.05
2.86 0.14
-0.11 177.04
454.46 183.62
522.86 India
1.61 2.59
1.08 0.72
156.76 251.55
188.79 525.91
Indonesia 0.96
2.59 -3.07
-8.92 185.23
406.98 152.7
432.84 Bangladesh
0.52 1.27
-3.47 -9.98
198.79 416.83
158.15 447.26
Thailand 0.72
1.33 6.53
13.92 105.92
274.55 213.74
579.07 EU 25
-62.79 -86.49
-4.81 -6.66
194.55 289
143.22 203.41
Brazil -9
-24.01 4.47
7.62 128.67
377.03 197.12
538.82 US
32.8 82.57
5.41 16.05
120.87 279.48
317.58 486.94
Vietnam -0.33
0.81 4.44
8.9 129.77
344.21 197.01
536.44 Bangladesh
0.52 1.27
-3.47 -9.98
198.79 416.83
158.15 447.26
Klasifikasi Negara
Ekspor Sektoral Impor Sektoral
Harga Sektoral Output Sektoral
Negara
Negara Produsen
Utama
Negara Importir
Utama
Sumber: Hasil Simulasi Tabe l 38. Dampak Liberalisasi Perdagangan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di
Negara Produsen dan Importir Padi
Sim 2 Sim 3
Sim 2 Sim 3
China 1.08
1.07 2.77
2.73 India
1.86 1.86
2.75 2.73
Indonesia 0.28
0.22 0.58
0.43 Bangladesh
-0.6 -0.65
-2.02 -2.18
Thailand 2.48
2.6 5.01
5.26 EU 25
-64.75 -64.78
-89.18 -89.22
Brazil -8.11
-8.11 -22.63
-22.62 US
35.1 35.11
89.28 89.3
Vietnam 1.1
1.18 3.68
3.83 Bangladesh
-0.6 -0.65
-2.02 -2.18
Negara Unskilled Labour
Skilled Labour
Negara Produsen
Utama
Negara Importir
Utama
Klasifikasi Negara
Sumber: Hasil Simulasi
5.7.2. Produsen dan Importir Gandum