Teori Produksi KERANGKA TEORITIS

71 rumah kaca yang memenuhi atmosfer semakin banyak, maka akan semakin kuat juga menjadi insulator yang menyekat panas dari sinar matahari yang dipancarkan ke permukaan bumi. Diperkirakan proses menghangat dan mendinginnya bumi ini telah saling berganti- ganti dan kurang lebih terjadi selama 4 milyar tahun Rusbiantoro. D, 2008.

3.2. Teori Produksi

Pada model CGE umumnya fungsi produksi yang digunakan adalah fungsi produksi Leontief dan fungsi produksi yang elastisitasnya adalah Constant Elasticity of Substituttion CES Wibowo, 2009. Penggunaan kedua fungsi produksi tersebut bertujuan untuk menyederhanakan dan mengurangi jumlah parameter substitusi yang harus digunakan di dalam persamaan Hakim, 2004. Berdasarkan Nicholson 2005, fungsi produksi Leontief mengasumsikan bahwa setiap penambahan output akan diikuti dengan peningkatan permintaan input produksi dalam proporsi tetap fixed proportion. Hal ini berarti bahwa tidak ada substitusi diantara masing- masing input produksi faktor primer dan input antara. Untuk menjelaskan konsep dasar fungsi produksi Leontief, dijelaskan melalui gambar 9. Mengacu pada konsep teori yang dikemukakan Nicholson 2005, amaka untuk menghasilka n sebuah output misalnya sebanyak q1, diperlukan v unit kapital K dan u unit tenaga kerja L, sehingga untuk output sebesar Y unit akan diperlukan K= vY dan L= uY. Pada kondisi tersebut diasumsikan bahwa LK = u v ada lah merupaka n satu-satunya teknologi produksi yang tersedia. Dengan demikian, untuk menghasilkan sebuah output diperlukan kapital dan tenaga kerja dalam proporsi yang tetap. Perlu diingat bahwa penamba han salah satu input 72 produksi tanpa menambah input lainnya secara proporsional tidak akan dapat menghasilkan tambahan output. Sumber: Nicholson, 2005. Gambar 9. Fungsi Produksi Leontief Sebagaimana dijelakan pada Nicholson 2005, secara matematis, fungsi produksi Leontief dapat dinyatakan dalam be ntuk persamaan seba gai berikut : Y = min Kv, Lu. Mengacu pada gambar 9, dapat dijelaskan bahwa jika K berada pada titik K dan L di titik L’, maka Kv L’u, sehingga Y = Kv. Pada kondisi tersebut berarti bahwa jumlah tenaga kerja yang paling efisien adalah pada titik-titik dimana K v = Lu atau L = uvK, yaitu pada titik L. Dengan demikian akan selalu berlaku persamaan YL = lvKL di sepanjang garis “fungsi produksi sama” isoquant. Sementara itu, fungsi produksi lainnya yang sering digunakan pada model CGE yaitu fungsi produksi CES, yaitu fungs i yang memungkinkan adanya susbtitusi diantara faktor- faktor primer Wibowo, 2009. Sepe rti dijelaskan pada Nicholson 2005, secara umum fungsi CES dinyatakan dengan persamaan sebagai beriut: [ ] ρ ρ ρ α α τ 1 r L K Y − − − − + = , dimana r adalah tingkat homogenitas uv L K K K’ L’ L q=2 q=1 73 dari fungsi produksi; τ 0 adalah parameter yang menunjukka n ukuran dari fungsi produksi; α adalah parameter shares masing-masing faktor produksi yang besarnya : 0 ≤ α ≤ 1; sedangkan ρ adalah parameter substitusi. Dengan fungsi produksi CES tersebut, tingkat permintaan faktor primer akan dipengaruhi oleh harga relatif, nilai elastisitas substitusi, share masing- masing faktor dalam biaya produksi, dan tingkat output yang dihasilkan. Dengan kata lain, elastisitas substitusi memungkinkan bagi sebuah industri atau sektor untuk merespon terhadap perubahan harga relatif dan atau ketersediaan faktor primer Nicholson, 2005. Mankiw 2006 mengemukakan bahwa harga yang diba yarka n untuk setiap faktor produksi-tenaga kerja, tanah, atau modal sama dengan nilai produk marginal dari faktor produksi tersebut. Produk marginal dari setiap faktor produksi akan bergantung pada jumlah faktor tersebut yang tersedia. Karena perilaku penurunan produk marginal, suatu faktor produksi yang ditawarkan dengan berlimpah memiliki produk marginal dan harga yang rendah, dan sebuah faktor produksi yang jarang d itawarkan memiliki produk marginal dan harga yang tinggi. Akibatnya, ketika penawaran faktor-faktor produksi turun, keseimbangan harga faktor produksi meningkat. Berdasarkan Mankiw 2006, djelaskan bahwa ketika penawaran setiap faktor produksi berubah, dampaknya tidak hanya dibatasi pada pasar faktor produksi tersebut. Pada berbagai situasi umum, faktor-faktor produksi digunakan bersama-sama dalam cara tertentu sehingga membuat produktivitas masing- masing faktor bergantung pada jumlah faktor produksi lainnya yang tersedia untuk digunakan dalam proses produksi. Sebagai hasilnya, perubahan dalam 74 penawaran setiap faktor produksi akan mempengaruhi pendapatan dari semua faktor produksi lainnya.

3.3. Teori Produktivitas