Tabel 45. Dampak Skenario Perubahan Iklim dan Liberalisasi Perdagangan
Terhadap Keragaan Makroekonomi Lanjutan
Negara Sim 4
Sim 5 Sim 4
Sim 5 Sim 4
Sim 5 Sim 4
Sim 5 Sim 4
Sim 5
Australia 1.56
3.42 0.03
-0.1 1.52
3.32 1.29
2.58 3.09
5.86 Rusia
-2.99 -3.96
0.62 0.46
-0.95 -1.48
3.12 4.98
5.61 8.88
China -0.19
-0.51 -0.16
0.08 -0.27
-0.5 0.61
1.66 0.64
2.19 Indonesia
-0.89 -2.67
-0.64 -0.5
-1.08 -2.37
1.49 3.88
1.11 3.54
Philippines -0.06
-0.75 -2.47
-1.3 -0.72
-1.15 2.69
4.86 1.99
4.62 EU_25
-0.76 -1.15
0.17 -0.1
-0.29 -0.47
3.14 4.67
3.23 4.65
Pakistan -0.66
-2.02 -0.54
-0.5 -0.68
-1.77 3.95
8.78 1.75
4.48 Thailand
-1 -0.4
-5.64 -5.4
-1.31 -0.55
1 0.81
-0.4 -0.06
Vietnam 0.77
0.75 -0.55
-0.9 0.6
0.59 0.29
1.18 0.26
1.01 India
0.97 0.76
-0.88 -1
-0.17 -0.2
1.14 3.13
0.12 1.75
Bangladesh -4.28
-6.97 -3.46
-3.2 -6.94
-8.75 10.7
16.62 3.1
8.4 US
-0.26 -0.2
-0.2 -0.5
-0.2 -0.12
2.74 4.5
1.91 3.14
Brazil 1.53
3.31 0.61
1.48 1.24
3.02 -0.55
0.7 3.71
8.61 RestofWorld
-0.25 -1.14
-0.01 0.23
-0.14 -0.66
1.88 5.01
1.96 5.43
Investasi Pengeluaran
Pemerintah Ekspor
Impor Konsumsi
Sim 4: Skenario Perubahan Iklim dan Liberalisasi Perdagangan untuk Komoditi Pertanian sebesar 70 Persen untuk Negara M aju dan 36 Persen untuk Negara Berkembang
Sim 5: Skenario Perubahan Iklim dan Liberalisasi Perdagangan untuk Komoditi Pertanian sebesar 100 Persen untuk Negara M aju dan Negara Berkembang
Sumber: Data Diolah
5.10. Dampak Perubahan Iklim dan Liberalisas i Perdagan ga n Terhadap
Sektoral Ekonomi Indonesia Dampak perubahan iklim dan liberalisasi perdagangan terhadap sektoral
ekonomi Indo nesia dianalisis dampaknya terhadap output, ekspor- impor dan penyerapa n tenaga kerja baik terdidik maupun tidak terdidik. Skenario perubahan
iklim disertai dengan liberalisasi perdagangan berdampak pada penurunan output di keseluruhan sektor pertanian baik pada skenario 4 maupun 5 seperti terlihat
pada tabel 46. Perubahan iklim bersama-sama dengan liberalisasi perdagangan menekan peningkatan output sektoral terutama di sektor pertanian. Perubahan
iklim yang ditandai dengan peningkatan suhu bumi memicu kondisi ekstrim seperti El Nino da n La Nina yang mempengaruhi produksi dan produktivitas
komoditi pertanian sehingga cenderung mengurangi pasokan komoditi sektor pertanian. Sedangkan liberalisasi perdagangan yang berimplikasi pada dibukanya
hambatan tarif menimbulkan konsekuensi terhadap komoditi sektor pertanian domestik untuk bersaing dengan komoditi impor. Beberapa sektor yang
meningkat outputnya disinya lir komoditi yang memiliki daya saing tinggi. Sektor yang mengalami peningkatan output antara lain hasil hutan forest pada skenario
4 dan 5, vegetable oil vol pada scenario 5, leather lea pada skenario 4, mining dan manufaktur pada skenario 4 dan 5. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian
Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan Widyastutik dan Lukytawati 2010 yang menunjukkan beberapa komoditi tersebut diatas memiliki daya saing
tinggi. Dari 99 komoditi yang dianalisis selama periode 1996-2009, terdapat 10 komoditi yang memiliki tingakat daya saing Revealed Comparative
Advantage RCA tinggi yaitu:
1. HS 27 Mineral fuels, mineral oils and products of their distillation; bituminous substances; mineral waxes
2. HS 15 Animal or vegetable fats and oils and their cleavage products; prepared edible fats; animal or vegetable waxes
3. HS 44 Wood and articles of wood; wood charcoal 4. HS 62 Articles of apparel and clothing accessories, not knitted or crocheted
5. HS 87 Vehicles other than railway or tramway rolling-stock, and parts and accessories thereof
6. HS 26 Ores, slag and ash 7. HS 40 Rubber and articles thereof
8. HS 48 Paper and paperboard; articles of paper pulp, of paper or of paperboard
9. HS 03 Fish and crustaceans, molluscs and other acquatic invertebrates
10. HS 64 Footwear, gaiters and the like; parts of such articles
Tabel 46. Dampak Skenario Perubahan Iklim dan Liberalisasi Perdagangan terhadap Keragaan Ekonomi Sektoral Indonesia
persen
Sim 4 Sim 5
Sim 4 Sim 5
Sim 4 Sim 5
Sim 4 Sim 5
Paddyrice
-2.77 -1.14
14.02 8.17 141.23 362.98 166.09 447.62
Cereal grains nec
-5.53 -6.59
52.37 45.36
-8.86 69.43
71.53 138.66
Vegetables, fruit, nuts
-1.89 -3.16
0.03 -7.4
65.96 176.89 58.87
155.5
Oilseed
-7.95 -16.83
-1.99 -11.37
77.14 199
69.69 188
Forestry
0.67 1.12
-0.22 -0.36
-0.05 0.31
0.91 1.58
Fishing
-0.64 -0.23
-1.47 -1.22
2.57 3.22
-2.42 -2.19
Other Agriculture
-3.2 -0.64
4.82 0.02
-18.8 -0.82
4.01 -4.01
Vegetable oils and fats
-0.11 4.64
-2.52 -8.98
-0.89 5.3
-8.22 -16.47
Food and Beverage
-2.37 -0.25
1.33 -2.94
-8.75 0.73
1.54 -2.18
Leather products
0.95 -0.15
-0.63 -1.08
1.93 0.33
0.54 2.18
Mining, Oil,and Gas
1.19 1.35
-0.35 -0.36
2.62 2.81
-0.5 -0.36
Manufacturing products
1.14 2.05
-0.37 -0.67
1.96 3.43
-0.45 -0.41
Service
-0.44 -0.44
-0.56 -0.86
1.85 2.75
-1.18 -1.49
Ekspor Sektoral Impor Sektoral Sektor
Output Sektoral Harga Output
Sektoral
Keterangan: Sim 4: Skenario Perubahan Iklim dan Liberalisasi Perdagangan untuk Komoditi Pertanian sebesar 70
Persen untuk Negara M aju dan 36 Persen untuk Negara Berkembang Sim 5: Skenario Perubahan Iklim dan Liberalisasi Perdagangan untuk Komoditi Pertanian sebesar 100
Persen untuk Negara M aju dan Negara Berkembang Sumber: Data Dio lah
Untuk kasus Indonesia, perubahan iklim cenderung menurunkan produksi sektor pertanian sehingga tidak terjadi excess supply, insentif pe nurunan dan
eliminasi tarif lebih dominan sehingga mendorong terjadinya peningkatan ekspor. Apabila kembali pada skenario 2 dan 3 yang hanya fokus pada skenario
liberalisasi perdagangan menunjukkan bahwa dampak terhadap output dan ekspor cenderung searah. Pada skenario 2 dan 3, liberalisasi perdagangan memberikan
insentif bagi produsen untuk meningkatkan output. Peningkatan output menyebabkan terjadinya excess supply pada pasar domestik sehingga mendorong
peningkatan ekspor. Dalam hal impor-pun dampak liberalisasi perdagangan lebih dominan dibandingkan dengan dampak perubahan iklim. Penurunan bahkan
penghapusan tarif memberikan insentif bagi konsumen untuk meningkatkan impornya. Namun demikian, apabila dilihat untuk keseluruhan negara yang
diteliti, maka dampak perubahan iklim lebih dominan mempengaruhi tingkat kesejahteraan da n PDB negara yang diteliti.
Sesuai dengan teori ekonomi bahwa permintaan tenaga kerja merupakan permintaan turunan derived demand terhadap permintaan output. Penurunan
output pada hampir keseluruhan sektor pertanian berdampak pada penurunan penyerapan tenaga kerja di hampir seluruh sektor pertanian baik yang terlatih
maupun tidak terlatih. Sedangkan wheat dan forest frs yang outputnya mengalami peningkatan, penyerapan tenaga kerjanya baik yang terlatih maupun
tidak terlatih juga mengalami peningkatan. Sedangkan paddyrice maupun cereal grain
yang merupakan sektor yang terkenal sebagai sektor yang menyerap tenaga kerja cukup banyak tidak terpengaruh terhadap penurunan outputnya. Penyerapan
tenaga kerja di kedua sektor tersebut tetap meningkat walaupun outputnya mengalami penurunan. Dampak skenario perubahan iklim dan liberalisasi
perdagangan terhadap kondisi penyerapan tenaga kerja Indonesia dapat dilihat pada Tabel 47.
Tabe l 47. Dampak Skenario Perubahan Iklim dan Liberalisasi Perdagangan terhadap Kondisi Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia
UnSkLab SkLab
UnSkLab SkLab
Paddyrice 7.75
7.76 8.06
7.97 Cereal grains nec
34.75 34.76
32.07 31.98
Vegetables, fruit, nuts -1.65
-1.64 -4.56
-4.64 Oilseed
-8.35 -8.34
-19.66 -19.75
Forestry 0.75
0.76 1.29
1.22 Fishing
-0.96 -0.95
-0.29 -0.37
Other Agriculture -3.09
-3.07 -1.87
-1.98 Vegetable oils and fats
-0.06 -0.01
4.92 4.49
Food and Beverage -2.31
-2.26 0.08
-0.35 Leather products
1 1.06
0.19 -0.29
Mining, Oil,and Gas 1.56
1.59 2.04
1.74 Manufacturing products
1.2 1.26
2.47 1.98
Service -0.37
-0.3 0.04
-0.48
Sektor Sim 4
Sim 5
Keterangan: Sim 4: Skenario Perubahan Iklim dan Liberalisasi Perdagangan untuk Komoditi Pertanian sebesar 70
Persen untuk Negara M aju dan 36 Persen untuk Negara Berkembang Sim 5: Skenario Perubahan Iklim dan Liberalisasi Perdagangan untuk Komoditi Pertanian sebesar 100
Persen untuk Negara M aju dan Negara Berkembang Sumber: Data Diolah
5.11. Dampak Perubahan Iklim dan Libe ralisas i Pe rdaga nga n terhadap