Produsen dan Importir Gandum

Tabe l 37. Dampak Liberalisasi Perdagangan terhadap Sektoral Ekonomi Produsen dan Importir Padi Sim 2 Sim 3 Sim 2 Sim 3 Sim 2 Sim 3 Sim 2 Sim 3 China 1.05 2.86 0.14 -0.11 177.04 454.46 183.62 522.86 India 1.61 2.59 1.08 0.72 156.76 251.55 188.79 525.91 Indonesia 0.96 2.59 -3.07 -8.92 185.23 406.98 152.7 432.84 Bangladesh 0.52 1.27 -3.47 -9.98 198.79 416.83 158.15 447.26 Thailand 0.72 1.33 6.53 13.92 105.92 274.55 213.74 579.07 EU 25 -62.79 -86.49 -4.81 -6.66 194.55 289 143.22 203.41 Brazil -9 -24.01 4.47 7.62 128.67 377.03 197.12 538.82 US 32.8 82.57 5.41 16.05 120.87 279.48 317.58 486.94 Vietnam -0.33 0.81 4.44 8.9 129.77 344.21 197.01 536.44 Bangladesh 0.52 1.27 -3.47 -9.98 198.79 416.83 158.15 447.26 Klasifikasi Negara Ekspor Sektoral Impor Sektoral Harga Sektoral Output Sektoral Negara Negara Produsen Utama Negara Importir Utama Sumber: Hasil Simulasi Tabe l 38. Dampak Liberalisasi Perdagangan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Negara Produsen dan Importir Padi Sim 2 Sim 3 Sim 2 Sim 3 China 1.08 1.07 2.77 2.73 India 1.86 1.86 2.75 2.73 Indonesia 0.28 0.22 0.58 0.43 Bangladesh -0.6 -0.65 -2.02 -2.18 Thailand 2.48 2.6 5.01 5.26 EU 25 -64.75 -64.78 -89.18 -89.22 Brazil -8.11 -8.11 -22.63 -22.62 US 35.1 35.11 89.28 89.3 Vietnam 1.1 1.18 3.68 3.83 Bangladesh -0.6 -0.65 -2.02 -2.18 Negara Unskilled Labour Skilled Labour Negara Produsen Utama Negara Importir Utama Klasifikasi Negara Sumber: Hasil Simulasi

5.7.2. Produsen dan Importir Gandum

Berbeda dengan dampaknya terhadap produsen padi, dampak liberalisasi perdagangan gandum justru memberikan dampak yang berbeda pada negara produsen itu sendiri. Liberalisasi perdagangan gandum menyebabkan penurunan output di negara produsen utama yaitu EU25, dan China, tetapi menyebabkan peningkatan produksi gandum di negara produsen lainnya yaitu India, US dan Rusia sebagaimana terlihat pada tabel 39. Meskipun produksi gandum di EU25 dan China turun, ekspor dari kedua negara tersebut masih mengalami peningkatan baik pada simulasi 2 maupun simulasi 3. Kedua negara tersebut, selain sebagai produsen juga merupakan konsumen gandum yang cukup besar didunia, sehingga selain terjadi peningkatan ekspor gandum, dampak liberalisasi perdagangan juga menyebabkan peningkatan impor gandum yang cukup signifikan yaitu di EU25 impornya mengalami peningkatan sebesar 207.78 persen pada simulasi 2 dan 293.77 persen pada simulasi 3, sementara di China masing- masing meningkat sebesar 79.16 persen pada simulasi 2 dan 221.16 persen pada simulasi 3. Sementara itu, dampak liberalisasi perdagangan gandum menyebabkan penurunan output pada negara produsen yaitu EU25, China, dan Philipina, tetapi menyebabkan peningkatan output pada negara importir lainnya yaitu Brazil dan Indo nesia. Peningkatan output gandum di Indo nesia da n Brazil yang sebe narnya merupakan importir utama gandum, terjadi karena di kedua negara tersebut industri pengolahan gandum berkembang cukup baik, sehingga merangsang produsen gandum lokal di kedua negara untuk meningkatkan produksinya. Namun berdasarkan data FAO, 2010, produksi gandum di Brazil dan Indonesia relatif kecil, sehingga laju peningkatan produksi gandum di Indonesia yang mencapai 53.11 persen simulasi 2 dan 137 persen simulasi 3 hanya terjadi pada angka volume produksi yang relatif kecil yaitu US 4 ribu. Sementara nilai impor gandum Indonesia mencapai 3.8 juta ton per tahun atau senilai US 840.8 juta per tahun selama periode 1993-2010 BPS, 2011. Selanjutnya, dampak liberalisasi perdagangan terhadap penyerapan tenaga kerja baik tidak terdidik maupun terdidik konsisten dengan peningkatan atau penurunan output di masing- masing negara produsen. Penyerapan tenaga kerja di EU25 dan China yang juga merupakan negara konsumen terbesar dunia, mengalami penurunan baik tenaga kerja tidak terdidik maupun terdidik. Berdasarkan tabel 40, pe nurunan pe nyerapan tenaga kerja di sektor gandum di kedua negara tersebut pada simulasi 2 lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan pada simulasi 3 kecuali China di simulasi 3. Hal ini berarti bahwa, pembukaan pasar gandum yang lebih luas memberikan peluang bagi peningkatan penyerapa n tenaga kerja di sektor tersebut, sehingga liberalisasi perdaganga n komoditi gandum dalam kerangka WTO diperkirakan akan mendapat dukungan dari kedua negara tersebut. Tabel 39. Dampak Liberalisasi Perdagangan terhadap Sektoral Ekonomi Produsen dan Importir Gandum Sim 2 Sim 3 Sim 2 Sim 3 Sim 2 Sim 3 Sim 2 Sim 3 EU_25 -10.37 -2.84 -2.41 -2.87 194.47 321.43 207.78 293.77 India 2.6 7.1 0.95 1.55 89.5 240.9 181.13 503.2 US 48.23 113.07 6.52 17.61 65.93 149.04 283.78 418.03 China -11.48 -32.11 -1.98 -5.86 97.32 263.54 79.16 221.16 Rusia 17.88 38.76 -9.17 -9.81 197.9 372.94 266.89 429.42 EU 25 -10.37 -2.84 -2.41 -2.87 194.47 321.43 207.78 293.77 China -11.48 -32.11 -1.98 -5.86 97.32 263.54 79.16 221.16 Indonesia 53.11 137.31 0.87 1.42 107.49 284.21 0.99 3.3 Brazil 0.71 7.19 1.69 1.05 97.69 278.13 41.17 111.43 Phillipines -47.46 -128.92 -14.59 -41.7 300.61 674.04 26.67 74.76 Impor Sektoral Output Sektoral Harga Sektoral Negara Negara Produsen Utama Klasifikasi Negara Ekspor Sektoral Negara Importir Utama Sumber: Hasil Simu lasi Tabel 40. Dampak Liberalisasi Perdagangan terhadap Penyerapan Tenaga Kerjadi Negara Produsen dan Importir Gandum Sim 2 Sim 3 Sim 2 Sim 3 EU_25 -11.59 -4.15 -11.62 -4.19 India 2.93 7.67 2.94 7.65 US 51.02 120.5 51.02 120.52 China -12.17 -34.18 -12.17 -34.22 Rusia 16.47 37.78 16.25 37.49 EU 25 -11.59 -4.15 -11.62 -4.19 China -12.17 -34.18 -12.17 -34.22 Indonesia 57.88 149.36 57.82 149.21 Brazil 1.89 9.52 1.89 9.53 Phillipines -51.27 -139.76 -51.29 -139.86 Negara Importir Utama Negara Produsen Utama Klasifikasi Negara Negara Unskilled Labour Skilled Labour Sumber: Hasil Simu lasi Berdasarkan tabel 40 juga menunjukkan bahwa dampak liberalisasi perda gangan gandum aka n meningka tka n pe nyerapa n tenaga kerja yang cukup signifikan di Indonesia dan Brazil. Hasil ini mendukung fakta selama ini yang mengindikasikan bahwa Indonesia dan Brazil sangat kuat untuk mendorong negara prod usen gandum mencabut subs idinya termasuk melakuka n liberalisasi perdagangan komoditi tersebut, karena akan memberikan benefit yang cukup bagi Indonesia maupun Brazil. Dari hasil simulasi tersebut juga dapat disimpulkan bahwa posisi Indonesia dalam perundingan liberalisasi sektor pertanian harus berupaya untuk membuka pa sar ga ndum ne gara prod usen, agar Indo nesia memperoleh benefit dari penurunan harga komoditi maupun peningkatan tenaga kerja di sketor gandum dan olahannya.

5.7.3. Produsen dan Importir Jagung