Model Estimas i Dampak Perubahan Iklim terhadap Produktivitas

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Model Estimas i Dampak Perubahan Iklim terhadap Produktivitas

Pertanian Model estimasi dampak perubahan iklim terhadap produktivtas pertanian di berbagai negara mengacu pada model persamaan yang dikemukakan oleh Clien 2007. Dari berbagai model estimasi dampak perubahan iklim terhadap produktivitas pertanian yang ada Mendelson-Schlesinger, 1999; Mendelson dan Neuman, 1999; Mendelson, Dinar dan Sanghi, 2001; Kurukasuriya et al, 2006 menunjukkan bahwa variabel perubahan suhu rata-rata di masing- masing negara, tingkat presipitasi rata-rata tahunan dan tingkat konsentrasi karbon merupakan tiga variabel yang mewakili perubahan iklim dan disepakati mempengaruhi tingkat produktivtas pertanian. Berbagai model estimasi dampak perubahan iklim tersebut juga memiliki kesamaan dalam hal waktu atau periode yang cukup panjang yaitu minimal 10 tahunan sebagai salah satu pertimbangan dalam menyusun model estimasi. Namun demikian, berbagai model estimasi dampak perubahan iklim tersebut hanya memprediksi dampaknya terhadap sektor pertanian secara agregat. Dengan mempelajari berbagai model estimasi dampak perubahan iklim terhadap produktivitas pertanian tersebut, maka dalam penelitian ini disusun model yang dapat mengestimasi dampak perubahan iklim terhadap produktivitas beberapa komoditi pertanian di beberapa negara produsen mapun konsumen komoditi pertanian. Dalam penyusunan model estimasi dampak perubahan iklim terhadap produktivitas komoditi pertanian di setiap negara menggunakan model ekonometrika yaitu mod el regresi berganda. Selanjutnya dengan menggunakan data pa nel yang mencakup suhu rata-rata tahunan, presipitasi, dan konsentrasi karbon yang bersumber dari IPCC 2007 dan data produktivitas komoditi padi, jagung dan gandum dari FAO 2010 diperoleh data panel yang mencakup 11 negara selama 10 tahun yaitu periode 1991-2000. Dari data panel tersebut diperoleh jumlah observasi data sebanyak 110 yang terdiri da ri masing- masing 11 negara untuk setiap komoditi selama 10 tahun pengamatan. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi berdasarkan kriteria ekonomi, kriteria statistik dan kriteria ekonometrika, diperoleh tiga model persamaan estimasi dampak perubahan iklim terhadap produktivitas padi, jagung dan gandum. Mode l persamaan estimasi yang dihasilkan dan selanjutnya digunakan untuk estimasi tingkat produktivitas padi, jagung dan gandum adalah sebagai berikut: 1. Persamaan untuk estimasi tingkat produktivitas padi = 8.97 – 0.259X 1 + 17.267X 3 + 3.648D australia – 4.658 D rusia + 1.965 D indonesia 2. Persamaan untuk estimasi tingkat produktivitas jagung 5.1 = 12.204 – 0.431 X 1 + 21.628 X 3 - 7.063D rusia + 2.263D thailand – 2.259D china + 1.299D indonesia – 1.161D pakistan 3. Persamaan untuk estimasi tingkat produktivitas gandum ............................................................................. 5.2 = 3.26 – 0.067 X 1 – 0.000000 262 X 2 2 + 11.698 X 3 + 1.160D china – 0.917D indonesia + 1.229D india – 1.485D rusia X ...................................................................................5.3 dimana : 1 = Suhu Rata-rata Tahunan °C X 2 = Presipitasi Rata-rata Tahunan mmtahun X 3 = Ln Konsentrasi Karbo n Tahun ke-tKonsentrasi tahun dasar ppm Ketiga model persamaan yang diperoleh, menunjukkan bahwa tanda da n arah dari masing- masing koe fisien variabel independent memenuhi kriteria ekonomi seperti halnya beberapa model estimasi yang dilakukan oleh Mendelson- Schlesinger, 1999; Mendelson dan Neuman, 1999; Mendelson, Dinar dan Sanghi, 2001; dan Kurukasuriya et al, 2006. Selain itu, beberapa asumsi yang harus dipenuhi berdasarkan kriteria ekonometrik yaitu: autokorelasi, multikolinearity dan homoskedastisity juga sudah terpenuhi sebagaimana disajikan pada Lampiran 6-8. Dari ketiga model persamaan tersebut juga diperoleh hasil yaitu koe fisien determinasi adjusted R 2 berkisar antara 0.90 hingga 0.94. Dengan demikian, variabel penjelas di dalam mode l dapat menjelaskan fluktuasi setiap variabel endogen secara baik. Selanjutnya bisa diperoleh hasil bahwa pada masing- masing persamaan, variabel penjelas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabe l endo gen, yang ditunjukka n oleh nilai statistik F berkisar antara sebesar 145.540 sampa i sebesar 299.515. Selain itu, variabel endogen di dalam masing- masing persamaan dipengaruhi secara nyata oleh seluruh variabel- variabel penjelas secara individu pada taraf nyata α 0.05. Hasil validasi ini menunjukkan bahwa model layak digunakan untuk mensimulasi skenario dampak perubahan iklim terhadap produktivitas padi, jagung dan gandum di 11 negara yang diteliti. Model persamaan secara lengkap untuk 3 jenis komoditi tersebut da n hasil test uji validasi mode l selengkapnya disajikan pada Lampiran 1-3. Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan model persamaan regresi berganda diperoleh tingkat produktivitas padi, jagung dan gandum di berbagai negara pada tahun 2070 sebagaimana disajikan pada tabel 24. Hasil estimasi yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat produktivitas padi, jagung dan gandum di berbagai negara yang diteliti bervariasi. Hasil ini berbeda denga n hasil estimasi Clein 2007 yang menghasilkan tingkat produktivitas pertanian di seluruh negara tersebut mengalami penurunan. Untuk produktivitas padi yang mengalami peningkatan adalah di Rusia sebesar 12,12 persen. Untuk produktivitas jagung yang mengalami peningkatan adalah di Rusia sebesar 102,55 persen. Sedangkan untuk produktivitas gandum yang mengalami peningkatan adalah di Rusia sebesar 10.09 persen dan Thailand 24,55 persen. Hasil estimasi untuk Rusia, sejalan dengan hasil penelitian Darwin et.al., 1995 yang menyatakan bahwa negara yang berada di dekat kutub, kualitas tanahnya akan meningkat akibat kenaikan suhu iklim globa l. Tabe l 24. Hasil Estimasi Tingkat Produktivitas Padi, Jagung dan Gandum Tahun 2070 TonHa Hasil Taksiran Produktivitas Padi 2070 TonHa Perubahan Terhadap Tahun Dasar 2000 Hasil Taksiran Produktivitas Jagung 2070 TonHa Perubahan Terhadap Tahun Dasar 2000 Hasil Taksiran Produktivitas Gandum 2070 TonHa Perubahan Terhadap Tahun Dasar 2000 1 Australia 6.6 -20.62 1.9 -60.94 1.8 -0.62 2 Rusia 3.9 12.12 4.3 102.55 1.8 10.09 3 China 5.6 -10.26 4.2 -8.99 3.5 -5.93 4 Indonesia 4.0 -9.42 1.8 -36.60 0.0 - 5 Pakistan 3.0 -0.68 0.9 -46.03 1.9 -24.67 6 Thailand 1.8 -30.67 2.4 -35.58 0.8 24.55 7 India 2.2 -22.56 0.8 -58.04 2.6 -8.01 8 Bangladesh 2.1 -38.63 0.6 -68.54 0.0 - 9 Amerika Serikat 5.8 -17.61 6.7 -21.52 2.5 -11.58 10 Brazil 2.0 -33.38 0.5 -83.46 0.0 - 11 Filipina 2.1 -31.25 0.6 -66.58 0.1 - No Negara Produktivitas Padi Produktivitas Jagung Produktivitas Gandum Sumber: Hasil Estimasi Model Perubahan iklim menggunakan model ekonomet rik Hasil estimasi tersebut sedikit berbeda dengan hasil penelitian Fuglie 2010 terhadap Total faktor produktiviti di tingkat global untuk sektor pertanian. Hasil penelitian Fugli menemukan bahwa tidak ada bukti adanya penurunan produktivitas pertanian minimal sampai dengan tahun 2007 di beberapa negara seperti Brazil dan China. Hasil penelitian Fuglie justru menunjukkan bahwa produktivitas pertanian di kedua negara tersebut mengalami peningkatan termasuk di negara-negara Eropa Timur bekas pecahan uni Soviet.

5.2. Kondisi Dasar di Negara Produsen dan Importir Komoditi Pangan