24
manajemen adalah suatu ketrampilan seperti keterampilan yang lain, sesuatu yang dapat diajarkan kalau prinsipnya dipahami. Berikutnya, teori manajemen
dikembangkan dan direvisi oleh Max Weber 1864 – 1920, Mary Parker Follet 1868 – 1933, Chester I Barnard 1886 – 1961 dst. Teori Manajemen
berkembang dari teori Aliran Tingkah Laku Hawthorne, 1933, Konsep Kendali Mutu 1970, hingga teori Pendekatan Ilmiah Maslow, Gregor; 1980:42 dan
belum lama disusul dengan teori Pendekatan Sistem, yaitu yang memandang organisasi sebagai sistem yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian
yang saling berkaitan. Pendekatan ini membuka kemungkinan untuk melihat organisasi secara
keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas. Teori sistem meramalkan bahwa aktivitas setiap segmen organisasi mempengaruhi
segmen lainnya dengan tingkat pengaruh yang berbeda. Tingkat perbedaan pengaruh pada tiap segmen berkaitan dengan
kemampuan para manajer dalam mengorganisasikan sistem-sistem manajemen yang ada dalam organisasi. Pada segmen inilah akan terlihat seberapa jauh
efektivitas manajemen, yaitu dengan memperbandingkan kenyataan, fakta dan data yang ada pada tiap-tiap unit organisasi.
2.5.2 Manajemen Tahun 2000: Tesis Chandler
Pada penghujung tahun 2000 dan sesudahnya, dengan semakin luasnya cakupan globalisasi, berbagai organisasi harus mengagendakan kembali peran,
fungsi dan strategi mereka menghadapi perkembangan teknologi, perubahan
25
ideologi, persaingan pasar, pluralisme nilai-nilai, gangguan keamanan, bencana alam dan lain-lain hal yang bisa maupun tidak bisa diprediksikan. Para praktisi
manajemen harus mendesain ulang strategi masing-masing, terkait dengan pengembangan organisasinya. Stategi tersebut dipelopori oleh Chandler dengan
doktrinnya yang terkenal bahwa pertumbuhan dan perkembangan strategi dan struktur sebuah organisasi bergantung pada organisasinya.
Sebagai contoh - menurut Chandler - organisasi di Amerika Serikat biasanya melewati tiga tahap perkembangan strategis dan struktural, yaitu pada saat organisasi
itu berubah dari satu unit, menjadi organisasi fungsional, dan kemudian menjadi perusahaan multi divisi. Pada awalnya, sebuah organisasi dimulai dari ukuran kecil di
satu lokasi, menghasilkan produk tunggal, dan memiliki pembuat keputusan tunggal. Ketika organisasi ini tumbuh, semakin banyaknya volume dan tambahan lokasi
menciptakan masalah baru. Organisasi menjadi sebuah unit perusahaan, dengan beberapa unit lapangan dan sebuah kantor administrasi untuk menangani koordinasi,
spesialisasi dan standarisasi diantara unit. Ketika perusahaan tumbuh dan mengakibatkan integrasi vertikal, organisasi berkembang menjadi organisasi
fungsional dengan divisi-divisi keuangan, pemasaran dan, produksi serta sub divisi yang lain, dan sistem penetapan anggaran membuat rencana yang dibuat formal.
Akhirnya, dalam tahap ketiga, organisasi melakukan diversifikasi dan menjadi perusahaan multi divisi yang beroperasi hampir seperti kumpulan sejumlah bisnis
yang lebih kecil. Uraian perkembangan manajemen organisasi dari Fayol sampai Chandler,
dari periode klasik hingga periode kontemporer, sebenarnya menyimpulkan hal