11
1.2.2 Sub Masalah
Masalah utama tersebut diperinci dalam beberapa sub masalah sebagai berikut : 1 Bagaimana sistem perencanaan dan proses manajemen di DKJT; 2
Bagaimana sistem pengendalian manajemen dilakukan; 3 Adakah sistem evaluasi kinerja organisasi ? 4 Adakah hambatan dalam pelaksanaan sistem
manajemen dan organisasi di DKJT ?
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai oleh penelitian ini ialah mendeskripsikan kinerja pelaksanaan manajemen organisasi DKJT, menemukan hambatan yang
terjadi dalam pelaksanaan manajemen organisasi dan menawarkan model evaluasi yang dapat dipakai untuk mengevaluasi kinerja manajemen organisasi DKJT.
1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian ini berusaha memperoleh manfaat teoretik, yaitu 1 memperoleh landasan ilmiah mengenai pengelolaan manajemen kesenian pada
Dewan Kesenian Jawa Tengah serta memperoleh rumusanformulasi parameter yang sesuai untuk mengukur efektivitas program kerja kegiatan organisasi.
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK
2.1 Kajian Pustaka
Kajian mengenai hubungan manajemen dengan organisasi kesenian pernah dilakukan oleh Edi Haryono 2005, dengan judul Menonton Bengkel Teater 70
Tahun Rendra. Kajian tersebut merupakan pengamatan perjalanan Bengkel Teater selama lebih dari tiga puluh tahun sebagai sebuah organisasi kesenian. Adapun
unsur-unsur yang diamati mencakup perjalanan kreatif, manajemen organisasi, dan manajemen pertunjukan.
Hasil kajian tersebut mengungkapkan bahwa keberhasilan Bengkel Teater tidak lepas dari pendekatan manajemen organisasi dalam mengelola aktivitasnya.
Proses dan bentuk kreativitas dapat diapresiasi publik hanya dengan aplikasi manajemen organisasi yang profesional.
Kajian hubungan manajemen dengan kreativitas organisasi juga dilakukan oleh Mella Jaarsma dan Nindityo Adipurnomo 2006 dengan judul 15 Years
Cemeti Art House Exploring Vacuum 1988 - 2003. Laporan ini memuat tulisan dan analisis sejumlah pengamat senirupa mengenai eksistensi Galeri Seni
“Cemeti” Yogyakarta, dalam memperkenalkan senirupa Indonesia kontemporer. Simpulan dari antologi tulisan para pakar menyebutkan peranan organisasi
kesenian sebagai mediator atau galeri amat penting dalam memperkenalkan para perupa dan konsep mereka kepada apresian senirupa dari seluruh penjuru dunia.