89
4.7 Pembahasan
4.7.1 Sistem Organisasi DKJT 4.7.1.1 Tahap Perencanaan : DKJT sebagai Organisasi Kesenian
Berdasarkan temuan beberapa hasil penelitian di atas, pengelolaan manajemen kesenian pada organisasi Dewan Kesenian Jawa Tengah yang
menjadi dasar kegiatan organisasi mencerminkan adanya pragmatisme meskipun tidak berarti DKJT mengabaikan konsep atau wacana idealisme
berkesenian. Hal ini disebabkan karena Dewan Kesenian Jawa Tengah masih harus berkutat dengan masalah-masalah teknis – strategis pada masa
awal kegiatannya yang harus mampu “bermain” pada aras birokrasi maupun komunitas seniman.
Hasil penting yang dicapai DKJT pada tahap perencanaan organisasi sejauh ini adalah tumbuhnya pergeseran opini publik bahwa
DKJT dapat memberikan kontribusi pada kehidupan kesenian, berdasarkan bukti-bukti kegiatan DKJT dalam berbagai peristiwa kesenian, fasilitator
pemibentukan Dewan-dewan Kesenian Daerah, pembangunan Pusat Kesenian Jawa Tengah, serta kemampuannya membuka akses dan
kerjasama dengan berbagai lembaga seni dan kebudayaan. Sementara stigma yang masih melekat adalah peran DKJT sebagai penyelenggara
kegiatan kesenian, bukan murni sebagai “lembaga kebijakan” pengembangan kesenian.
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Dewan Kesenian Jawa Tengah telah menjalankan fungsi pertama manajemen seni yaitu
90
perencanaan kegiatan pada aras penciptaan, penyebarluasan dan pendokumentasian karya seni. Sebagai contoh, penerbitan buku “Direktori
Seni Tradisi” Jawa Tengah telah beredar di dalam dan di luar negeri, beberapa karya seniman wakil Dewan Kesenian Jawa Tengah berhasil
memperoleh penghargaan di tingkat nasional dan internasional, serta keberhasilan DKJT merekayasa “tradisi baru” Festival Dunia Bambu.
Akan tetapi pencapaian prestasi dan keberhasilan program kegiatan DKJT ternyata belum diimbangi dengan pengelolaan manajemen secara
professional. Pengelolaan manajemen yang berlangsung selama ini masih berjalan secara alamiah dan kurang memiliki visi ke depan. Salah satu
ciri-ciri pengelolaan manajemen dalam organisasi yang melibatkan banyak sumberdaya manusia adalah adanya penilaian pelaksanaan program
Siagian, 2001:202. Sementara itu tradisi evaluasi program kegiatan, kinerja organisasi, kredibelitas pengurus dan berbagai komponen
organisasi pada organisasi DKJT tidak dilakukan secara sungguh- sungguh, sehingga mengurangi nilai keberhasilan manajemen dan kegiatan
kreatifnya.
4.7.1.2 Tahap Pengorganisasian : Pengelolaan sistem manajemen
kesenian pada DKJT sebagai sub sistem organisasi kesenian
Untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang pengelolaan manajemen pada objek penelitian agar memperoleh hasil yang
mendekati kebenaran, pembahasan pada objek harus didasarkan pada