37
Analisis program kegiatan dilihat dengan sejumlah tolok ukur parameter yang inherent pada program kegiatan yang dilakukan, mencakup aspek-aspek
ketepatan waktu, sasaran, anggaran, transparansi, apresiasi, keberlanjutan dan manfaat publik, sedangkan kinerja pengurus dianalisis berdasarkan kriteria
loyalitas, tanggung jawab, kepemimpinan, inisiatif, kejujuran dan kerjasama. Metode pendekatan dapat menggunakan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif
demi untuk menghasilkan hasil penilaian yang mendekati objektivitas.
2.8 Model Kerangka Teoretis
Penelitian ini berusaha mengungkapkan peranan manajemen dalam kegiatan organisasi kesenian; dua kegiatan yang merupakan realitas dari sebuah sistem
sub sistem yang benar-benar ada nyata dalam masyarakat. Oleh karena itu kerangka teoretis yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan sistem
emics, sistem kultur atau berdasarkan kenyataan di lapangan grounded in sebagaimana diajukan oleh Amirin 1987 dan Rohidi 2001.
Konsep dan pendekatan teoretik tersebut pada dasarnya merupakan cara memandng dan menempatkan objek penelitian dalam rangka menganalisis suatu
masalah, fenomena dan atau kasus sebagai satu satuan dari unsur-unsur yang saling berinteraksi, interdependen dan mempunyai interrelasi satu sama lain
secara integral, bulat dan utuh. Kerangka terori dan pendekatan tersebut akan dipergunakan untuk mengkaji objek penelitian yaitu sistem organisasi dan
manajemen Dewan Kesenian Jawa Tengah, dalam kaitannya dengan 1 Perencanaan Manajemen 2 Proses Manajemen 3 Sistem Pengendalian
38
Manajemen 4 Sistem Evaluasi dam Parameter Kinerja. Langkah pendekatan sistem dilakukan dengan membuat deskripsi, menyusun katergori dan sifat-sifat
program yang dilaksanakan dan menyusun laporan hasil penelitian. Mengingat penelitian ini dilakukan terhadap pelaksanaan sistem
manajemen organisasi kesenian sebagai parameter efektivitas program kegiatan organisasi kesenian, maka analisis untuk menafsirkan informasi atau data adalah
dengan teori sistem, dan bilamana diperlukan akan mengutip konsep filsafat ilmu, teori seni, teori organisasi dan teori manajemen.
Selanjutnya, mengacu pada permasalahan di atas serta kebutuhan menganalisis informasi, data dan kenyataan di lapangan mengatur sistem
komunikasi antar anggota pimpinan, staf, pembagian tugas, wewenang, kerjasama, dan tanggung jawab masing-masing, diajukan tiga model bentuk
organisasi kesenian sebagaimana bagan berikut: Model 1
Kinerja Sistem Organisasi dan
Manajemen DKJT Sistem
Perencanaa
Sistem Pengorganisasian
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Evaluasi
Sistem Manajemen Organisasi Kesenian