Tahap Perencanaan : Pola Hubungan Manajemen Organisasi

85 Pada kenyataannya, permasalahan teknis dalam pengelolaan manajemen organisasi merupakan gejala umum yang terjadi pada organisasi kesenian di Indonesia. Namun, sambil mengusung segala kekurangan itu organisasi kesenian terus berjalan membawa permasalahan yang nyaris menjadi stereotip organisasi seni di negeri ini.

4.6.2 Tahap Pengorganisasian : Aplikasi sistem manajemen

pada kegiatan kinerja organisasi. Aplikasi teori prinsip-prinsip manajemen planning, organising, actuating, directing, controlling pada Dewan Kesenian Jawa Tengah terkesan disusun secara temporer, misalnya menjelang pengajuan APBD dan dilaksanakan secara sporadis. Akibat model pengelolaan manajemen secara temporer dan sporadis tersebut timbulah sejumlah kelemahan yang biasanya terjadi ketika harus mengeksekusi sebuah program, atau ditengah program yang sudah mulai berjalan. Pencatatan, penetapan dan pelaksanaan sasaran atau tujuan kegiatan sering menyimpang dari prosedur atau rencana yang telah disusun. Karena itu terdapat dugaan adanya korelasi antara penyimpangan schedule kegiatan dengan konsistensi pengelolaan sistem manajemen yang terjadi pada Dewan Kesenian Jawa Tengah, meskipun bentuk penyimpangan yang terjadi tidak sampai menimbulkan dampak negative. 86

4.6.3 Tahap Pengendalian Pengawasan : Apresiasi publik terhadap

keberadaan organisasi dan manajemen Dewan Kesenian Jawa Tengah Meskipun sudah lebih dari dua belas tahun berkegiatan, banyak orang kurang peduli pada keberadaan DKJT. Dari 100 lembar kuesioner yang dibagikan pada 100 orang responden hanya kembali 29 lembar, sementara dari 29 lembar tersebut 14 orang menyatakan tahu tentang DKJT, 8 orang menyatakan pernah mendengar, dan 7 orang menyatakan tidak tahu. Secara acak, dari lembar jawaban yang masuk diketahui bahwa prosentase apresiasi publik terhadap DKJT adalah sbb.: Prosentase pemahaman publik pada Dewan Kesenian Jawa Tengah Uraian jumlah responden tahu setengah tahu tidak tahu Nama, lokasi, kegiatan 29 14 = 51 8 = 27 7 = 22 Susunan pengurus 29 7 = 22 3 = 8 19 = 70 Program kegiatan 29 4 = 12 3 = 8 22 = 80 Manfaat 29 13 = 47 9 = 34 7 = 22 Dari angka-angka dan prosentase di atas dapat dilihat bahwa kepedulian dan pengawasan publik pada keberadaan Dewan Kesenian Jawa Tengah organisasi kesenian masih cukup rendah, seimbang dengan tingkat kepedulian apresian pada kegiatan yang dilakukan. Dengan kata lain, minat, kepedulian dan pengawasan publik masyarakat pada organisasi kesenian sebanding dengan tingkat keacuhan mereka pada kegiatan kesenian itu sendiri.