Parameter ketepatan tepat waktu, tepat sasaran, tepat

78 parameter yang memiliki tingkat kesulitan tertinggi, dengan standar deviasi 5 untuk tiap-tiap score. Angka deviasi ini dibuat sekadar untuk mempermudah penjumlahan

4.5.4.2.2 Parameter transparansi ;

Adalah tolok ukur berdasarkan kejelasan dan akurasi pertanggungan jawab keuangan yang terbuka dapat diakses siapapun yang memerlukan. Metode evaluasinya adalah dengan membaca secara selektif laporan keuangan berdasarkan bukti-bukti pemasukan dan pengeluaran, kemudian mencocokkannya dengan proposal. Angka penilaian tertinggi diberikan apabila jumlah dan penggunaan anggaran sesuai dengan proposal yang diajukan, dan nilai semakin kurang apabila semakin banyak ditemukan deviasi antara rencana dan pelaksanaan anggaran.

4.5.4.2.3 Parameter apresiasi

; Merupakan tolok ukur keberhasilan sebuah kegiatan dengan melihat pada 1 kualitas kegiatan, 2 lama kegiatan, 3 kualitas pelaksanaan, 4 jumlah dana, 5 jumlah publik dan pejabat yang hadir dalam kegiatan tersebut serta 6 liputan media massa sebagai salah satu bukti adanya respon masyarakat. Dalam konteks ini kegiatan yang mendapat score tertinggi adalah Festival Dunia Bambu, yang memenuhi semua kriteria parameter tersebut sebagaimana data-data yang terlampir. 79

4.5.4.2.4 Parameter Keberlanjutan Kontinyuitas ; Merupakan

parameter keberhasilan dengan melihat kontinuitas pelaksanaannya, apakah acara tersebut hanya sekali dilaksanakan, apakah memiliki follow up lebih lanjut. Pameran senirupa memiliki aspek kontinuitas, terbukti berhasil menyelenggarakan kegiatan pameran setiap tahun, sementara Seminar Tradisi Lisan tidak. Kegiatan ini hanya berlangsung satu kali pada tahun 2003, dan tidak pernah berlangsung lagi.

4.5.4.2.5 Parameter Manfaat Publik ; Adalah keberhasilan organisasi

secara eksternal dilihat dari adanya pengakuan publik terhadap eksistensi organisasi, pengakuan pemerintah, perkembangan kegiatan, kualitas manajemen efektif, transparan, produktif dan terbentuknya komunitas yang mendukung program-program kegiatan di luar pengurus harian dan komite-komite yang terstruktur. Berdasarkan parameter-parameter tersebut maka Festival Dunia Bambu adalah kegiatan yang mendekati semua kriterium parameter. Kegiatan ini memiliki multiplier effect dalam bidang kerajinan bambu, pemberdayaan pengrajin, peningkatan apresiasi seni dan rekayasa lingkungan kawasan hutan bambu. Kegiatan ini memperoleh liputan yang luas dari media massa, berlangsung selama lima hari, dan akan dilanjutkan lagi pada tahun anggaran berikutnya. Banyaknya penonton dan besarnya minat peserta festival merupakan indikasi manfaat kegiatan pada masyarakat, di samping memiliki laporan penggunaan anggaran yang kapabel.