36
Menurut Rangkuty, strengths dan weakness merupakan lingkungan internal organisasi, sedangkan opportunities dan threats merupakan lingkungan
luar organisasi. Analisis SWOT membandingkan kedua faktor tersebut melalui empat buah kuadran dimana masing-masing kuadran menunjukkan ke arah mana
“bandul” kecenderungan organisasi bergerak: mendukung pertumbuhan organisasi, atau sebaliknya lihat diagram Analisis SWOT di bawah ini.
DIAGRAM MATRIK SWOT
Internal
Eksternal
STRENGTHS
1. Dukungan Seniman 2. Dukungan Pemda
3. Diversivikasi Budaya lokal 4. Jaringan dengan DKD
5. Fasilitas Anggaran APBD
WEAKNESSES
1. Persepsi seniman beragam
2. Lokasi agak terpencil 3. Dana terbatas
4. SDM manajerial kurang 5. Banyak pilihan acara
senihiburan yang lebih menarik
OPPORTUNITIES Strategi SO
Memperluas jaringan kerjasama secara ekspansif
Strategi WO
Bikin program kerja sesuai kemampuan anggaranSDM
THREATS Strategi ST
Kerjasama Program Kerja dengan DKD secara intensif
Strategi WT Intensifikasi program kerja
secara minimalis dan pragmatis
Praksis analisis SWOT dalam evaluasi kinerja Dewan Kesenian Jawa Tengah selanjutnya dapat dilihat pada studi kasus penilaian kinerja organisasi DKJT, yaitu
upaya membandingkan faktor internal dan eksternal dalam rangka melihat seberapa jauh efektivitas manajemen dalam sistem organisasi DKJT tersebut.
2.7.2 Analisis Sistemik
Yang dimaksud dengan Analisis Sistemik adalah analisis berdasarkan pelaksanaan program kegiatan dan kinerja pengurus yang terjadual secara
sistemik dalam program kerja organisasi.
37
Analisis program kegiatan dilihat dengan sejumlah tolok ukur parameter yang inherent pada program kegiatan yang dilakukan, mencakup aspek-aspek
ketepatan waktu, sasaran, anggaran, transparansi, apresiasi, keberlanjutan dan manfaat publik, sedangkan kinerja pengurus dianalisis berdasarkan kriteria
loyalitas, tanggung jawab, kepemimpinan, inisiatif, kejujuran dan kerjasama. Metode pendekatan dapat menggunakan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif
demi untuk menghasilkan hasil penilaian yang mendekati objektivitas.
2.8 Model Kerangka Teoretis
Penelitian ini berusaha mengungkapkan peranan manajemen dalam kegiatan organisasi kesenian; dua kegiatan yang merupakan realitas dari sebuah sistem
sub sistem yang benar-benar ada nyata dalam masyarakat. Oleh karena itu kerangka teoretis yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan sistem
emics, sistem kultur atau berdasarkan kenyataan di lapangan grounded in sebagaimana diajukan oleh Amirin 1987 dan Rohidi 2001.
Konsep dan pendekatan teoretik tersebut pada dasarnya merupakan cara memandng dan menempatkan objek penelitian dalam rangka menganalisis suatu
masalah, fenomena dan atau kasus sebagai satu satuan dari unsur-unsur yang saling berinteraksi, interdependen dan mempunyai interrelasi satu sama lain
secara integral, bulat dan utuh. Kerangka terori dan pendekatan tersebut akan dipergunakan untuk mengkaji objek penelitian yaitu sistem organisasi dan
manajemen Dewan Kesenian Jawa Tengah, dalam kaitannya dengan 1 Perencanaan Manajemen 2 Proses Manajemen 3 Sistem Pengendalian