Parameter transparansi ; Parameter apresiasi

79

4.5.4.2.4 Parameter Keberlanjutan Kontinyuitas ; Merupakan

parameter keberhasilan dengan melihat kontinuitas pelaksanaannya, apakah acara tersebut hanya sekali dilaksanakan, apakah memiliki follow up lebih lanjut. Pameran senirupa memiliki aspek kontinuitas, terbukti berhasil menyelenggarakan kegiatan pameran setiap tahun, sementara Seminar Tradisi Lisan tidak. Kegiatan ini hanya berlangsung satu kali pada tahun 2003, dan tidak pernah berlangsung lagi.

4.5.4.2.5 Parameter Manfaat Publik ; Adalah keberhasilan organisasi

secara eksternal dilihat dari adanya pengakuan publik terhadap eksistensi organisasi, pengakuan pemerintah, perkembangan kegiatan, kualitas manajemen efektif, transparan, produktif dan terbentuknya komunitas yang mendukung program-program kegiatan di luar pengurus harian dan komite-komite yang terstruktur. Berdasarkan parameter-parameter tersebut maka Festival Dunia Bambu adalah kegiatan yang mendekati semua kriterium parameter. Kegiatan ini memiliki multiplier effect dalam bidang kerajinan bambu, pemberdayaan pengrajin, peningkatan apresiasi seni dan rekayasa lingkungan kawasan hutan bambu. Kegiatan ini memperoleh liputan yang luas dari media massa, berlangsung selama lima hari, dan akan dilanjutkan lagi pada tahun anggaran berikutnya. Banyaknya penonton dan besarnya minat peserta festival merupakan indikasi manfaat kegiatan pada masyarakat, di samping memiliki laporan penggunaan anggaran yang kapabel. 80

4.5.5 Prestasi Program Manajemen Seni Dewan Kesenian Jawa Tengah

Lebih dahulu harus dibedakan mengenai definisi prestasi kegiatan manajemen dengan prestasi keseniankegiatan kreatif. Menurut Sayuti 2003:26 prestasi kegiatan kreatif memiliki cakupan kegiatan penciptaan dan sosialisasi karya seni, sesuai dengan wilayah kegiatan kreativitas yaitu kegiatan penciptaan, sosialisasi dan dokumentasi karya seni. Sedangkan menurut LPPM Prasetya Mulya, mencakup kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi kegiatan organisasi. Dalam konteks program kerja manajemen seni terdapat ciri yang spesifik, yaitu output kegiatan yang berbentuk kegiatan atau peristiwa kesenian, sehingga manajemen seni dapat didefinisikan sebagai “ kegiatan manajemen organisasi yang mencakup wilayah perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi program-program kesenian. Praksis manajemen kesenian pada Dewan Kesenian Jawa Tengah dapat diamati secara konkret, diukur dan ditimbang aktivitasnya melalui tiga parameter kegiatan berikut : 1 Meyakinkan pemerintah dan masyarakat perlunya pelembagaan organisasi kesenian sebagai mitra kerja pemerintah dalam bidang pembinaan dan pengembangan kesenian, dengan mendorong Pemerintah Kota Kabupaten se Jawa Tengah untuk membentuk Dewan Kesenian Daerah di tingkat Kota Kabupaten masing-masing serta mencantumkan nomenklaturnya pada pos anggaran APBD KotaKabupaten tersebut.