Sistem Pengelolaan Manajemen Kesenian pada Dewan Kesenian

95 yang memang menjadi bagian dari kehidupan seniman dan organisasi kesenian. 96 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Sejalan dengan masalah, tujuan dan temuan penelitian ini, dapat \dikemukakan simpulan secara umum sebagai berikut : 5.1.1 Pada tahap perencanaan, terdapat korelasi yang signifikan antara pengelolaan manajemen kesenian dengan pencitraan organisasi kesenian: Citra dan eksistrensi organisasi kesenian sangat tergantung pada kemampuan mengelola prisip-prinsip manajemen kesenian. 5.1.2 Pada tahap proses pengorganisasian, telah dilakukan sistem pengelolaan manajemen organisasi terkait dengan pelaksanaan program-program kerja dan kinerja pengurus. Meskipun sudah dilakukan namun masih terdapat pengelolaan fungsi-fungsi manajemen yang belum optimal. 5.1.3 Pada tahap pengendalian dan pengawasan terdapat kendala pada pengelolaan manajemen yaitu fungsi pengawasan masih lemah dan belum adanya perangkat evaluasi parameter manajemen organisasi kesenian. 5.1.4 Pengelolaan manajemen kesenian pada Dewan Kesenian Jawa Tengah kurang optimal, dibandingkan dengan ketersediaan sumberdaya manusia, akses sosial, dan fasilitas yang dimiliki. Selain kesimpulan umum di atas, terdapat catatan-catatan atas pelaksanaan manajemen kesenian pada Dewan Kesenian Jawa Tengah sbb.: 97 5.1.5 Manajemen kesenian Dewan Kesenian Jawa Tengah memiliki berbagai sumberdaya, hambatan, tantangan dan peluang untuk berkembang. Faktor- faktor tersebut memiliki karakteristik permasalahan yang bersifat eksternal yang tidak secara langsung, namun berdampak pada faktor internal sumberdaya manusia dalam organisasi. Keadaan serupa juga terjadi pada organisasi kesenian lainnya. 5.1.6 Kurang adanya kordinasi dan kerjasama dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan pada sistem administrasi dan pelaksanaan program kegiatan antara pengurus DKJT, PKJT dan Komite-komite. 5.1.7 Evaluasi program kerja belum optimal, sementara pengawasan pada sistem administrasi lemah. 5.1.8 Kegiatan administrasi, pelaksanaan program, serta volume penggunaan fasilitas gedung dan fasilitas gamelan, sound system, lighting system dll yang dimiliki selama ini belum optimal, hal ini merupakan parameter indikasi bahwa kinerja manajemen organisasi masih belum efektif. 5.1.9 Masih ada persepsi bahwa keberadaan DKJT tidak relevan dengan kepentingan seniman, kegiatannya tidak terukur dan manajemennya tidak professional. Menurut penelitian, hal itu bukan semata-mata disebabkan kesalahan manajemen, tetapi akibat inferiority complex seniman pada kemapanan, atau kecenderungan menolak realitas yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.