Sakit Martha Friska telah memenuhi syarat kesehatan sesuai Kepmenkes RI No.1098MenkesSKVII2003.
BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka pembahasan diarahkan untuk memecahkan permasalahan hygiene dan sanitasi di Instalasi
Gizi Rumah Sakit Martha Friska Medan. Pemecahan masalah dilakukan dengan memakai teori dan persyaratan kesehatan yang berhubungan dengan instalasi gizi sebagai tempat
pengelolaan makanan di rumah sakit.
5.1. Lokasi dan bangunan
Berdasarkan hasil penelitian, dijumpai lokasi dan bangunan instalasi gizi Rumah Sakit Martha Friska telah memenuhi syarat kesehatan sesuai Kepmenkes RI
No.1098MenkesSKVII2003. Lokasi instalasi gizi terhindar dari pencemaran kimia,
Universitas Sumatera Utara
pencemaran fisika, pencemaran bakteri karena instalasi gizi berada pada jarak 100 meter dari sumber pencemaran debu, asap, bau dan cemaran lainnya. Lingkungan
instalasi gizi tampak bersih terlihat dari tidak ada sampah berserakan, bunga-bunga tertata rapi. Bangunan instalasi gizi kokoh, kuat, permanen, tidak memungkinkan sebagai
tempat bersarang dan berkembangbiaknya serangga dan tikus, yaitu tidak ada bangunan yang retak, secara konstruksi kuat.
Menurut Depkes RI 2003 Instalasi Gizi rumah sakit harus terletak pada lokasi yang terhindar dari pencemaran yang diakibatkan antara lain oleh debu, asap, serangga,
dan tikus. Bangunan dan rancang bangun harus dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan terpisah dengan tempat tinggal.
5.2. Pembagian ruang
Berdasarkan hasil penelitian, pembagian ruang instalasi gizi Rumah Sakit Martha Friska belum memenuhi syarat kesehatan karena belum mempunyai ruang gudang bahan
makanan dan gudang peralatan makanan. Setiap bahan makanan yang dibeli dihitung sesuai dengan jumlah dan kebutuhan pasien per hari, sehingga bahan makanan tidak ada
yang tersisa selalu habis pada satu hari saja. Untuk itu instalasi gizi tidak memiliki ruang bahan makanan. Ruangan instalasi gizi Rumah Sakit Martha Friska terdiri dari
dapurruang pengolahan makanan, ruang karyawanruang makan, ruang administrasiruang kepala instalasi, dan toilet. Ruang pengolahan makanan berukuran 11
x 4 m, ruang karyawanruang makan berukuran 11 x 4 m, ruang administrasiruang kepala instalasi berukuran 11 x 4 m, toilet berukuran 3 x 2 m. Setiap bahan makanan
yang dibeli dihitung sesuai dengan jumlah dan kebutuhan pasien per hari, sehingga bahan
Universitas Sumatera Utara
makanan tidak ada yang tersisa selalu habis pada satu hari saja. Untuk itu instalasi gizi tidak memiliki ruang bahan makanan.
Menurut Depkes RI 2003 pembagian ruang minimal terdiri dari dapur, gudang, ruang makan, toilet, ruang karyawan dan ruang administrasi. Setiap ruangan harus
mempunyai batas dinding serta ruangan satu dan lainnya dihubungkan dengan pintu. Ruangan harus ditata sesuai dengan fungsinya, sehingga memudahkan arus tamu, arus
karyawan, arus bahan makanan dan makanan jadi serta barang – barang lainnya yang dapat mencemari terhadap makanan.
5.3. Lantai