Pembersihan lantai yang dilakukan hendaknya tidak hanya pada bagian yang mudah dijangkau saja, tetapi juga ditempat tertutup atau sela-sela tempat masak.
Pembersihan dilakukan sebelum dan sesudah proses pengolahan makanan oleh petugas khusus yang telah ditunjuk. Pembersihan secara gotong royong dapat dilakukan sekali
seminggu bertepatan dengan hari Jumat Bersih.
5.4. Dinding dan ventilasi
Berdasarkan hasil penelitian, dinding instalasi gizi sudah memenuhi syarat kesehatan karena dinding rata, bersih, kedap air, dan dilapisi keramik setinggi 2 meter
dari lantai. Ventilasi alam instalasi gizi belum mencapai 10 dari luas lantai. Ventilasi buatan exhauster sebanyak 5 buah berfungsi dengan baik. Menurut Depkes RI 2003
udara dalam ruangan akan selalu segar jika ruangan tersebut mempunyai ventilasi yang baik sehingga menghasilkan suhu antara 20C – 25C dengan kelembaban 40 - 50.
Sesuai dengan persyaratn kesehatan tempat pengolahan makanan, dimana harus terdapat perlengkapan ventilasi untuk mengatur sirkulasi udara ruangan sehingga terasa nyaman
dan segar. Menurut Depkes RI 2003 ventilasi alamiah sebaiknya diupayakan sistem silang
cross ventilation yaitu pemasangan lubang-lubang udara yang saling berseberangan dan berlawanan arah. Dengan penempatan yang demikian, maka tidak akan menimbulkan
masuk angin, tidak menimbulkan silau pada siang hari dan ada gerak udara dari bawah keatas, dan cukup menjamin peredaran udara dengan baik. Perlu juga dijaga agar lubang-
lubang udara tidak terhalang sehingga aliran udara ruangan tetap lancar.
5.5. Pencahayaanpenerangan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian, penerangan diruang pengolahan instalasi gizi sudah memenuhi syarat kesehatan yaitu dengan memakai lampu neon 40 watt sebanyak 7 buah.
Pengukuran intensitas cahaya dengan luxmeter yang diletakkan 80 cm diatas permukaan lantai diperoleh hasil sebesar 29 fc. Keadaan ini sudah memenuhi syarat kesehatan yang
menyatakan bahwa kuat penerangan di dapur minimal 10 fc Depkes RI, 2003. Penerangan yang kurang dapat menyebabkan kecelakaan pada saat bekerja,
kelelahan mata, dan menurunnya efisiensi kerja. Hal ini dapat diatasi dengan mengganti bola lampu yang sudah tidak berfungsi lagi atau menambah jumlah lampu sampai
penerangan mencapai lebih 10 fc.. Penempatan letak lampu sedapat mungkin harus dapat menghasilkan penyinaran yang optimum, sehingga tidak menimbulkan silau dan tersebar
merata. Bola lampu yang digunakan harus tetap terjaga kebersihannya.
5.6. Atap dan langit-langit
Berdasarkan hasil penelitian, atap dan langit-langit instalasi gizi sudah memenuhi syarat kesehatan. Atap yang kuat, tidak bocor, dan cukup landai akan mencegah
bersarangnya serangga dan tikus. Demikian juga langit-langit tampak bersih, rata, tidak terdapat lubang-lubang, berwarna terang, dan tinggi 2,6 meter dari lantai. Menurut
Depkes RI 2003 langit-langit instalasi gizi harus berwarna terang, permukaan rata serta mudah dibersihkan, tidak terdapat lubang-lubang, tinggi langit-langit sekurang-
kurangnay 2,4 meter dari lantai.
5.7. Pintu
Berdasarkan hasil penelitian pintu instalasi gizi terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan namun pintu tersebut tidak menutup rapat dengan lantai sehingga
kemungkinan besar serangga dan tikus dapat masuk. Menurut Depkes RI 2003 pintu
Universitas Sumatera Utara
harus dibuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan, pintu dapat ditutup dengan baik dan membuka kearah luar, setiap bagian bawah pintu setinggi 36 cm dilapisi logam,
jarak antara pintu dan lantai tidak lebih dari 1 cm.
5.8. Penyediaan air bersih