Keadaan peralatan makanminum Hygiene penjamahkaryawan

4.2.7. Penyajian makanan

Berdasarkan hasil observasi, diperoleh skor dari variabel penyajian makanan adalah sebagai berikut : Tabel 4.9 Distribusi Hasil Observasi Berdasarkan Cara Penyajian Makanan Instalasi Gizi RS Martha Friska Tahun 2011 NO VARIABEL BOBOT KOMPONEN YANG DINILAI NILAI SKOR TOTAL SKOR KET 1 2 3 4 5 6 7 8 G Penyajian makanan a. Suhu penyajian makanan hangat tidak kurang dari 60ÂșC 3 15 MS b. Pewadahan dan penjamah makanan jadi menggunakan alat yang bersih 3 15 MS c. Cara membawa dan menyajikan makanan dengan tertutup 2 10 MS 28 Cara penyajian 5 d. Penyajian makanan harus pada tempat yang bersih 2 10 45 MS Sumber : Kepmenkes RI No. 1098MenkesSKVII2003 KET : MS Memenuhi Syarat TMS Tidak Memenuhi Syarat Tabel 4.9 menunjukkan bahwa berdasarkan variabel cara penyajian, skor yang diperoleh adalah 45 dan telah memenuhi syarat kesehatan.

4.2.8. Keadaan peralatan makanminum

Berdasarkan hasil observasi, diperoleh skor dari variabel keadaan peralatan makanminum adalah sebagai berikut : Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keadaan Peralatan Makan Dan Minum Instalasi Gizi RS Martha Friska Tahun 2011 NO VARIABEL BOBOT KOMPONEN YANG DINILAI NILAI SKOR TOTAL SKOR KET 2 3 4 5 6 7

H. Keadaan Peralatan Makan dan Minum

a. Cara pencucian, pengeringan, dan penyimpanan peralatan memenuhi persyaratan agar selalu dalam keadaan bersih sebelum digunakan 4 60 MS 1 29 Ketentuan peralatan 15 b. Peralatan dalam keadaan baik dan 2 30 120 MS Universitas Sumatera Utara utuh c. Peralatan makan dan minum tidak boleh mengandung angka kuman yang melebihi nilai ambang batas yang ditentukan 2 30 TMS d. Permukaan alat yang kontak langsung dengan makanan tidak ada sudut mati dan halus 1 15 MS e. Peralatan yang kontak langsung dengan makanan tidak mengandung zat beracun 1 15 MS Sumber : Kepmenkes RI No. 1098MenkesSKVII2003 KET : MS Memenuhi Syarat TMS Tidak Memenuhi Syarat Tabel 4.10 menunjukkan bahwa berdasarkan variabel ketentuan peralatan, skor yang diperoleh adalah 150 dan telah memenuhi syarat kesehatan karena pada peralatan makan piring dan sendok terdapat angka kuman yang tidak melebihi batas yang ditentukan yaitu pada piring terdapat E. Coli 10 jml100 ml baku mutu E. Coli 100 jml100 ml, dan pada sendok terdapat E. Coli 8 jml100 ml.

4.2.8. Hygiene penjamahkaryawan

Berdasarkan hasil observasi, diperoleh skor dari variabel hygiene penjamhkaryawan adalah sebagai berikut : Tabel 4.11 Distribusi Hasil Observasi Berdasarkan Hygiene PenjamahKaryawan Instalasi Gizi RS Martha Friska Tahun 2011 NO VARIABEL BOBOT KOMPONEN YANG DINILAI NILAI SKOR TOTAL SKOR KET 1 2 3 4 5 6 7 8 I Tenaga kerja a. Pemilikpengusaha pernah mengikuti kursustemu karya 2 8 MS b. Supervisor pernah mengikuti kursus 2 8 MS c. Semua penjamah makanan pernah mengikuti kursus 4 TMS 30 Pengetahuan sertifikat hygiene sanitasi makanan 4 d. Salah seorang penjamah pernah 2 8 24 MS Universitas Sumatera Utara mengikuti kursus a. Bersih 3 6 MS b. Tersedia pakaian kerja seragam 2 stel atau lebih 2 4 MS c. Penggunaan khusus waktu kerja saja 2 4 MS 31 Pakaian kerja 2 d. Lengkap dan rapi 3 6 20 MS a. Karyawanpenjamah 6 bulan sekali check up kesehatan 3 TMS b. Pernah vaksinasi chotyphathypoid 2 TMS c. Check up penyakit khusus 1 2 MS d. Bila sakit tidak bekerja dan berobat ke dokter 2 4 MS 32 Pemeriksaan kesehatan 2 e. Memiliki buku kesehatan karyawan 2 6 TMS a. Setiap karyawanpenjamah makanan berperilaku bersih dan berpakaian rapi 3 21 MS b. Setiap mau kerja cuci tangan 3 21 MS c. Menutup mulut dengan sapu tangan bila batuk-batuk atau bersin 2 TMS 33 Personal hygiene 7 d. Menggunakan alat yang sesuai dan bersih bila mengambil makanan 2 14 56 MS Sumber : Kepmenkes RI No. 1098MenkesSKVII2003 KET : MS Memenuhi Syarat TMS Tidak Memenuhi Syarat Tabel 4.11 menunjukkan bahwa berdasarkan variabel sertifikat hygiene sanitasi makanan, skor yang diperoleh adalah 24 dan belum memenuhi syarat kesehatan karena semua penjamah makanan belum pernah mengikuti kursus hygiene sanitasi makanan. Berdasarkan variabel pakaian kerja, skor yang diperoleh adalah 20 dan telah memenuhi syarat kesehatan. Berdasarkan variabel pemeriksaan kesehatan, skor yang diperoleh adalah 6 dan belum memenuhi syarat karena penjamahkaryawan tidak memeriksakan kesehatan setiap 6 bulan sekali, tidak mendapat vaksinasi thypoid, dan tidak memiliki buku kesehatan karyawan. Berdasarkan variabel personal hygiene, skor yang diperoleh adalah 58 dan telah memenuhi syarat kesehatan. Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Penjamah Makanan Berdasarkan Keikutsertaan KursusPelatihan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Makanan Di Instalasi Gizi RS Martha Friska Medan Tahun 2011 Universitas Sumatera Utara No Pelatihan Hygiene Sanitasi Makanan Jumlah f Persen 1. Ya 2 6,9 2. Tidak 27 93,1 Jumlah 29 100 Tabel 4.12 menunjukkan bahwa tenaga penjamah yang pernah mengikuti pelatihan hygiene sanitasi makanan sebanyak 2 orang 93,1 , sedangkan yang tidak pernah mengikuti pelatihan hygiene sanitasi makanan sebanyak 27 orang 6,9 . Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Penjamah Makanan Menurut Tindakan Bila Bersinbatuk Di Instalasi Gizi RS Martha Friska Medan Tahun 2011 No Tindakan Bila BersinBatuk Jumlah f Persen 1. Menutup mulut dengan tangan 20 69 2. Menutup mulut dengan sapu tangan 9 31 Jumlah 29 100 Tabel 4.13 menunjukkan bahwa tenaga penjamah makanan yang menutup mulut dengan tangan bila batukbersin sebanyak 20 orang 69 , sedangkan menutup mulut dengan sapu tangan bila batukbersin sebanyak 9 orang 31 Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Penjamah Makanan berdasarkan Kepemilikan Buku Kesehatan Karyawan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Martha Friska Tahun 2010 No Serfifikat Kesehatan Karyawan Jumlah f Persen 1. Ada 2. Tidak 29 100 Jumlah 29 100 Tabel 4.14 menunjukkan bahwa semua tenaga penjamah makanan belum mempunyai buku kesehatan karyawan. Total skor dari seluruh variabel yang telah diobservasi pada Instalasi Gizi Rumah Sakit Martha Friska adalah 737,5 sedangkan skor yang memenuhi syarat menurut Kepmenkes RI No. 1098MenkesSKVII2003 adalah 700, maka Instalasi Gizi Rumah Universitas Sumatera Utara Sakit Martha Friska telah memenuhi syarat kesehatan sesuai Kepmenkes RI No.1098MenkesSKVII2003.

BAB V PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka pembahasan diarahkan untuk memecahkan permasalahan hygiene dan sanitasi di Instalasi Gizi Rumah Sakit Martha Friska Medan. Pemecahan masalah dilakukan dengan memakai teori dan persyaratan kesehatan yang berhubungan dengan instalasi gizi sebagai tempat pengelolaan makanan di rumah sakit.

5.1. Lokasi dan bangunan

Berdasarkan hasil penelitian, dijumpai lokasi dan bangunan instalasi gizi Rumah Sakit Martha Friska telah memenuhi syarat kesehatan sesuai Kepmenkes RI No.1098MenkesSKVII2003. Lokasi instalasi gizi terhindar dari pencemaran kimia, Universitas Sumatera Utara