d. Clostridium Perfringens, masa inkubasi 8-24 jam, rata-rata 10-12 jam dengan gejala kolik perut yang diikuti diare, mual kadang-kadang disertai muntah. Jarang
menyebabkan kematian pada orang sehat, pada orang lemah atau berpenyakit kronis dapat terjadi penyakit yang berat. Keracunan jenis ini biasanya dari makanan daging
atau kuah daging yang dicemari oleh bakteri. Bakteri ini terdapat pada tinja, kotoran atau sampah dan tanah, sumber penularan berasal dari saluran pencernaan makanan
manusia ataupun binatang. e. Vibrio parahaemolitikus, masa inkubasi 12-24 jam, dengan gejala secara klinis
dengan ditandai diare, perut kram disertai mual, muntah, panas dan sakit kepala. Penyakit ini berlangsung 1-7 hari, tetapi jarang menimbulkan kematian. Keracunan
akibat jenis ini biasanya dari makanan jenis kerang-kerangan ikan yang dimasak tidak sempurna.
2.12. Bakteri 2.12.1. Defenisi Bakteri
Nama bakteri berasal dari bahasa yunani , yaitu bakterion yang berarti tongkat atau batang. Sekarang nama itu dipakai untuk menyebut sekelompok mikroorganisme
yang bersel satu, tidak berklorofil meskipun ada kecualinya, berbiak dengan pembelahan diri serta demikian kecilnya sehingga hanya tampak dengan mikroskop.
Berbagai jenis bakteri dapat dibedakan menurut bentuknya yang kadang tercermin pada namanya Purnawijayanti, 2001.
2.12.2. Morfologi Bakteri
Berdasarkan bentuk morfologinya, maka bakteri dapat dibagi atas tiga golongan yaitu golongan basil, golongan kokus dan golongan spiril.
Universitas Sumatera Utara
Basil dari bacillus berbentuk serupa tongkat pendek, silindris. Sebagian besar bakteri berupa basi. Basil dapat bergandeng-gandengan panjang disebut streptobasil,
bergandengan dua disebut diplobasil. Kokus dari coccus adalah bakteri yang bentuknya serupa bola-bola kecil.
Golongan ini tidak sebanyak golongan basil. Kokus ada yang bergandeng-gandengan panjang serupa tali leher disebut streptococcus, ada yang bergandengan dua disebut
dicoccus, ada yang mengelompok berempat disebut tetracoccus, kokus yang mengelompok merupakan suatu untaian disebut stafilococcus, sedang kokus yang
mengelompok seperti kubus disebut sarsina. Spiril dari sprilium atau vibrio ialah bakteri yang bengkok atau berbengkok-
bengkok serupa spiral. Bakteri yang berbentuk spiral tidak banyak terdapat. Golongan ini merupakan golongan yang paling kecil, jika dibandingkan dengan golongan kokus
maupun golongan basil. Pada umumnya bakteri itu kecil sekali, sehingga kita memerlukan mikroskop
untuk mengamatinya. Kokus berdiameter antara 0.5-2.5. basil lebarnya antara 0,2-2.0 , sedang panjangnya antara 1-1.5. sel bakteri ini terdiri atas dinding sel, sitoplasma dan
bahan inti nukleus. Kebanyakan dari bakteri mati jika tidak ada makanan atau dalam keadaan yang
tidak cocok. Tetapi bakteri tertentu dapat membentuk spora. Istilah spora pada bakteri mempunyai arti yang lain. Spora bakteri adalah bentuk bakteri yang sedang dalam usaha
mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar atau bentuk tidak aktif dari bakteri apabila lingkungannya tidak sesuai. Misalnya, suhu tinggi atau rendah, kondisi kering
dan kondisi lain yang tidak menguntungkan. Dalam bentuk spora, bakteri ini tidak mati.
Universitas Sumatera Utara
Segera setelah keadaan luar baik lagi bagi bakteri, maka pecahlah bungkus spora dan tumbuhlah bakteri sebagaimana biasanya Purnawijayanti, 2001.
2.13. Escherichia Coli 2.13.1. Klasifikasi Escherichia Coli