harus dibuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan, pintu dapat ditutup dengan baik dan membuka kearah luar, setiap bagian bawah pintu setinggi 36 cm dilapisi logam,
jarak antara pintu dan lantai tidak lebih dari 1 cm.
5.8. Penyediaan air bersih
Berdasarkan hasil penelitian, penyediaan air bersih di dapur instalasi gizi Rumah Sakit Martha Friska berasal dari 2 sumber, yaitu PDAM Tirtanadi dan sumur bor. Air
yang bersumber dari PDAM Tirtanadi digunakan untuk proses pengolahan bahan makanan, tetapi air yang bersumber dari sumur bor digunakan untuk mencuci peralatan
masak dan peralatan makan dan minum. Pembagian ini dibuat karena kurangnya kontinuitas air akibat tekanan air yang disalurkan ke dapur masih rendah. Air yang
bersumber dari sumur bor belum memenuhi syarat kesehatan sesuai Permenkes No. 416 Tahun 1990. Dimana hasil yang diperoleh dalam uji laboratorium terdapat Total Bakteri
Koliform sebesar 1600 jml100 ml air bersih hasil laboratorium terlampir. Hal ini akan menyebabkan melekatnya kuman pada peralatan masak dan peralatan makanminum
pasien pada saat setelah dicuci. Menurut Permenkes 416MenkesPerIX1990, jumlah coliform dalam air yang diperbolehkan yaitu 50 jml100 ml. Tingginya coliform
menunjukkan bahwa air bersih yang digunakan di instalasi gizi telah mendapat buangan atau limbah organik dari wilayah sekitar.
5.9. Pembuangan air limbah
Berdasarkan hasil penelitian air kotor dari instalasi gizi tidak mengalir dengan lancar dan disalurkan melalui riol-riol terbuka lalu dialirkan ke septic tank.
Menurut Depkes 2003 saluran air limbah yang terbuka dapat menimbulkan kecelakaan , gangguan bau dan estetika. Menurut pedoman sanitasi rumah sakit, setiap
Universitas Sumatera Utara
ruangan harus dilengkapi dengan satu unit septik tank, bagian yang terbuka diusahakan tertutup dan konstruksi bangunan harus lebih rendah dari sistem saluran pembuangan air
limbah melalui septik tank. Sebaiknya limbah dari dapur instalasi gizi dipasang perangkat lemak dan sebelum disalurkan kepembuangan umum harus dilakukan pengolahan atau
dikumpulkan ke septik tank. Saluran dibuat tertutup dan dipasang lobang kontrol setiap jarak 20 m dan pada setiap belokan.
5.10. Penyediaan Toilet
Berdasarkan hasil penelitian, letak toilet instalasi gizi tidak berhubungan langsung dengan dapur atau ruang makan, tampak bersih, berbentuk leher angsa, tersedia air yang
cukup untuk keperluan pegawai dan pengolahan makanan, tersedia sabun, tetapi toilet untuk karyawan pria tidak terpisah dengan wanita, toilet yang disediakan hanya 1 satu
buah. Dari segi jumlah, toilet belum memenuhi syarat kesehatan. Untuk itu perlu penambahan 1 satu buah toilet agar terpisah antara pria dan wanita. Peturasan air seni
minimal harus tersedia 1 satu buah. Jadi toilet instalasi gizi belum memenuhi syarat kesehatan.
Menurut Depkes RI 2003 letak toilet tidak berhubungan langsung dengan dapur, ruang persiapan makanan, ruang tamu dan gudang makanan, didalam toilet harus tersedia
jamban, peturasan dan bak air, tersedia cermin, tempat sampah, tempat abu rokok, serta sabun, air limbah dibuang ke septic tank, riol atau lubang peresapan yang tidak
mencemari air tanah, jamban harus dibuat dengan type leher angsa dan dilengkapi dengan air penggelontoran yang cukup serta sapu tangan kertas tissue.
Universitas Sumatera Utara
5.11. Penampungan dan Pembuangan Sampah