Analisis Parameter Komposisi Sampel
24 komposisi sampel recovery produk A. Namun, data kuantitatif ini hanya digunakan
untuk melihat apakah hasil pembacaan instrumen NIRS berbeda dengan hasil metode konvensional. Data yang akan digunakan untuk pembuatan model kalibrasi adalah data
spektrum masing-masing sampel yang juga terekam oleh instrumen NIRS saat pembacaan sampel.
ii. Metode Konvensional
Setelah sampel recovery produk A dianalisis dengan instrumen NIRS, selanjutnya dilakukan analisis menggunakan metode konvensional yang dilakukan
secara duplo setiap sampel. Metode konvensional yang digunakan antara lain metode Roese-Göttlieb atau metode Mojonnier untuk analisis kadar lemak AOAC 2006,
metode Kjeldahl untuk analisis kadar protein AOAC 2006, total padatan dengan fiber paper AOAC 2006, dan metode polarimetri untuk pengukuran kadar sukrosa IDF
2004. Karena digunakan dua varian sampel recovery produk A, hasil analisis metode konvensional selanjutnya dilakukan uji t pada keempat parameter komposisi sampel
recovery produk A. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah kedua data analisis konvensional tesebut dapat digabungkan untuk membuat model kalibrasi sampel
recovery produk A. Sebelum dilakukan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji kenormalan data analisis
menggunakan SPSS 16.0. Uji t yang digunakan adalah uji t: two-sample assuming unequal variances dengan P two tail karena selisih mean yang signifikan dapat
bersifat negatif atau positif. Apabila hasil uji t menunjukkan T
hitung
≤ T
tabel α;df
atau nilai P two tail 0.05, maka H
diterima Efendi Miranto 2008. Hipotesis dari uji t varian sampel recovery produk A adalah:
H : hasil analisis konvensional sampel recovery produk A varian X tidak
berbeda nyata dengan sampel recovery produk A varian Y H
1
: hasil analisis konvensional sampel recovery produk A varian X berbeda nyata dengan sampel recovery produk A varian Y