Kadar Protein AOAC 991.20, 2006 Prosedur Analisis

32

b. Standard Error of Cross Validation SECV EMEA 2012

Standard Error of Cross Validation SECV adalah perhitungan statistik yang menghitung perbedaan antara nilai prediksi NIRS dengan nilai hasil pengukuran menggunakan metode konvensional untuk pembuatan validasi silang. Cross Validation merupakan teknik validasi internal yang digunakan untuk optimasimemilih model kalibrasi. Validasi merupakan tahap untuk meyakinkan model kalibrasi yang telah terbentuk. Validasi internal dilakukan dengan melakukan sampling ulang data statistik secara acak 13 data dari keseluruhan sampel yang digunakan untuk kalibrasi dan diberlakukan berbagai macam proses statistik untuk mengidentifikasi model kalibrasi dilakukan oleh software yang sesuai dengan data yang ada EMEA 2012. SECV 1 menunjukkan model yang semakin baik. Standard Error of Cross Validation SECV diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: √ ∑ - 12 dimana: Y lab = nilai hasil analisis metode konvensional Y NIR = nilai hasil analisis metode NIR n = jumlah sampel

c. Koefisien Determinasi Kalibrasi R

2 dan Cross Validation 1-VR Wahyono 2010 Koefisien determinasi menunjukkan kemampuan model menerangkan keragaman nilai peubah tak bebas. Semakin besar nilai R 2 dan 1-VR maka model semakin mampu menerangkan perilaku peubah tidak bebas. Data yang digunakan untuk perhitungan nilai R 2 adalah data yang digunakan untuk perhitungan pada tahap kalibrasi, sedangkan data yang digunakan untuk perhitungan nilai 1-VR adalah data untuk perhitungan validasi silang cross validation. Kisaran nilai R 2 dan 1-VR mulai dari 0 hingga 1 Wahyono 2010. Koefisien determinasi diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Koefisisen Determinasi ∑ - ̅ - ̅ √∑ - ̅ ∑ - ̅ 13 R 2 = 1- SECSD 2 14 1-VR = 1- SECVSD 2 15 dimana: Y lab = nilai hasil analisis metode konvensional Y NIR = nilai hasil analisis metode NIR ̅ = rata-rata hasil analisis metode konvensional ̅ = rata-rata hasil analisis metode NIR R 2 = koefisien determinasi kalibrasi 1-VR = koefisien determinasi cross validation 33 SEC = Standard Error of Calibration SECV = Standard Error of Cross Validation SD = standar deviasi

d. Bias EMEA 2012

Bias adalah rata-rata error yang dihasilkan antara hasil analisis metode spektroskopi dengan hasil analisis metode konvensional. Kisaran nilai bias adalah 0-1 dan dapat dihitung dengan persamaan: Bias = ∑ ̅ 16 dimana: Y manual = nilai hasil analisis metode konvensional Ȳ FTIR = nilai rata-rata hasil analisis metode FTIR n = jumlah sampel

e. Uji T: Two Sample Assuming Unequal Variances Shier 2004

Uji t ini sering disebut juga Welch‟s t-test dan digunakan untuk membandingkan dua varian populasi yang dianggap berbeda jumlah sampel mungkin tidak sama Shier 2004. Rumus yang digunakan untuk perhitungan Welch‟s t-test adalah: t ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ 17 dimana: ̅ = rata-rata sampel X 1 ̅̅̅̅ X 2 ̅̅̅̅ =√

f. Uji T Berpasangan Paired T-Test Shier 2004

Uji t berpasangan digunakan untuk membadingkan dua populasi rata-rata yang dihasilkan dari satu sampel yang mengalami dua perlakuan berbeda Shier 2004. Rumus yang digunakan untuk perhitungan uji t berpasangan adalah: t = d̅ S d √n ⁄ 18 dimana: đ = rata-rata beda hasil analisis instrumen dengan hasil analisis metode konvensional S d = standar deviasi beda hasil analisis n = banyaknya sampel