Instrumen Spektroskopi Fourier Transform Infrared FTIR
28 Sebelum dilakukan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji kenormalan data analisis
menggunakan SPSS 16.0. Sebaran data analisis yang normal selanjutnya dihitung nilai uji t dengan Microsoft Excel 2007 dengan menggunakan uji t berpasangan paired t-test dengan
P two tail karena selisih mean yang signifikan dapat bersifat negatif atau positif. Apabila hasil uji t menunjukkan T
hitung
≤ T
tabel α;df
atau nilai P two tail 0.05, maka H
diterima Efendi Miranto 2008.
Hipotesis dari verifikasi model dengan uji t adalah: H
: hasil analisis FTIRS tidak berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional
H
1
: hasil analisis FTIRS berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional. Apabila verifikasi model kalibrasi yang digunakan untuk menentukan parameter
komposisi sampel recovery produk B menunjukkan hasil analisis FTIR tidak berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional, maka model kalibrasi tersebut sesuai digunakan
untuk penentuan parameter komposisi sampel recovery produk B. Namun, apabila verifikasi model kalibrasi yang digunakan untuk menentukan parameter komposisi sampel
recovery produk B tersebut menunjukkan hasil analisis FTIR berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional, maka model kalibrasi tersebut tidak sesuai digunakan untuk
penentuan parameter komposisi sampel recovery produk B. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penyesuaian model kalibrasi yang digunakan dengan sampel recovery produk B agar dapat
digunakan untuk penentuan parameter komposisi sampel recovery produk B.