Model Kalibrasi Metode Spektroskopi NIR
38 yang diperoleh untuk parameter total padatan adalah
Y
total padatan
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ ...... + b
48
X
48
.
Model kalibrasi yang diperoleh untuk parameter kadar lemak adalah
Y
kadar lemak
= a + l
1
X
1
+ l
2
X
2
+ ...... + l
46
X
46
.
Model kalibrasi yang diperoleh untuk parameter sukrosa adalah
Y
sukrosa
= a + s
1
X
1
+ s
2
X
2
+ ...... + s
47
X
47
.
Model kalibrasi yang diperoleh untuk parameter protein adalah
Y
protein
= a + p
1
X
1
+ p
2
X
2
+ ...... + p
42
X
42
. Hasil kalibrasi metode spektroskopi NIR dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil kalibrasi dan validasi internal NIRS sampel recovery produk A Parameter
n Mean
Kalibrasi Cross Validation
SEC R
2
SECV 1-VR
Total Padatan 48
18.5054 0.1014
0.9998 0.1558
0.9996 Lemak
46 2.2504
0.0375 0.9981
0.0524 0.9962
Sukrosa 47
11.5474 0.1329
0.9992 0.2369
0.9976 Protein
42 1.4036
0.0766 0.9921
0.1281 0.9783
Berdasarkan hasil kalibrasi 48 sampel Tabel 2, model kalibrasi parameter total padatan sampel recovery produk A memiliki nilai SEC sebesar 0.1014. Nilai ini
memperlihatkan hasil analisis total padatan metode spektroskopi NIR dengan hasil kuantitatif metode konvensional memiliki perbedaan sebesar 0.1014. Hasil SEC 1 menunjukkan
bahwa model kalibrasi parameter total padatan sampel recovery produk A cukup baik. Nilai R
2
parameter total padatan sampel recovery produk A adalah 0.9998. Nilai koefisien determinasi total padatan hampir mendekati 1. Nilai ini menujukkan pendugaan absorbansi total padatan
metode spektroskopi NIR 99.98 mendekati hasil analisis metode konvensional. Setelah dilakukan kalibrasi, software selanjutnya melakukan validasi internal yang
disebut “cross validation” pada 13 data yang digunakan untuk kalibrasi. Tujuan dari validasi internal adalah untuk membantu menguji kecocokan model kalibrasi dalam kemampuan
memprediksi hasil kuantitatif dengan tepat. Validasi internal mampu memperlihatkan bahwa semua sampel spektrum tersebut dapat diidentifikasi atau memenuhi syarat menurut prosedur,
tanpa melebihi ambang batas EMEA 2012. Berdasarkan hasil validasi internal Tabel 2, model kalibrasi parameter total padatan memiliki nilai SECV sebesar 0.1558. Nilai ini
menunjukkan bahwa perbedaan hasil analisis total padatan metode spektroskopi NIR dengan hasil analisis metode konvensional berdasarkan validasi internal adalah sebesar 0.1558. Hasil
SECV 1 menunjukkan akurasi prediksi parameter total padatan sampel recovery produk A cukup baik. Nilai 1-VR yang dihasilkan pada parameter total padatan sampel recovery produk
A adalah 0.9996. Nilai ini menunjukkan pendugaan absorbansi total padatan metode spektroskopi NIR 99.96 mendekati hasil analisis metode konvensional berdasarkan metode
validasi internal. Model kalibrasi parameter kadar lemak sampel recovery produk A memiliki nilai SEC
sebesar 0.0375 Tabel 2. Nilai ini memperlihatkan hasil analisis kadar lemak metode spektroskopi NIR dengan hasil kuantitatif metode konvensional pada 46 sampel recovery
produk A memiliki perbedaan sebesar 0.0375. Hasil SEC 1 menunjukkan model kalibrasi parameter kadar lemak yang dihasilkan cukup baik. Nilai R
2
yang dihasilkan parameter kadar lemak sampel recover y produk Aadalah 0.9981. Nilai koefisien determinasi
kadar lemak ini hampir mendekati 1. Nilai ini menunjukkan pendugaan absorbansi kadar lemak metode spektroskopi NIR 99.81 mendekati hasil analisis metode konvensional.
39 Berdasarkan hasil validasi internal Tabel 2, model kalibrasi parameter kadar lemak
sampel recovery produk A memiliki nilai SECV sebesar 0.0524. Hasil ini menunjukkan bahwa validasi internal menghasilkan perbedaan hasil analisis kadar lemak metode
spektroskopi NIR dengan hasil analisis metode konvensional sebesar 0.0524. Hasil SECV 1 menunjukkan bahwa akurasi prediksi parameter kadar lemak sampel recovery produk A
dikatakan cukup baik. Nilai 1-VR yang dihasilkan pada parameter kadar lemak sampel recovery produk A adalah 0.9962. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai pendugaan absorbansi
kadar lemak metode spektroskopi NIR 99.62 mendekati hasil analisis metode konvensional dengan metode validasi internal.
Model kalibrasi parameter sukrosa sampel recovery produk A memiliki nilai SEC sebesar 0.1329 Tabel 2. Hasil ini menunjukkan bahwa hasil analisis sukrosa metode
spektroskopi NIR memiliki perbedaan sebesar 0.1329 dengan hasil kuantitatif metode konvensional pada 47 sampel recovery produk A. Hasil SEC 1 menunjukkan bahwa model
kalibrasi parameter sukrosa yang dihasilkan cukup baik. Nilai R
2
yang dihasilkan pada parameter sukrosa sampel recovery produk A adalah 0.9992. Nilai koefisien determinasi
sukrosa ini hampir mendekati 1. Hal ini menunjukkan bahwa nilai pendugaan absorbansi sukrosa metode spektroskopi NIR 99.92 mendekati hasil analisis metode konvensional.
Berdasarkan hasil validasi internal Tabel 2, model kalibrasi parameter sukrosa sampel recovery produk A memiliki nilai SECV sebesar 0.2369. Hasil ini menunjukkan bahwa
validasi internal menghasilkan perbedaan hasil analisis sukrosa metode spektroskopi NIR dengan hasil analisis metode konvensional sebesar 0.2369. Hasil SECV 1 menunjukkan
bahwa akurasi prediksi parameter sukrosa dikatakan cukup baik. Nilai 1-VR yang dihasilkan pada parameter sukrosa sampel recovery produk A adalah 0.9976. Hasil ini menunjukkan
bahwa nilai pendugaan absorbansi sukrosa metode spektroskopi NIR 99.76 mendekati hasil analisis metode konvensional berdasarkan validasi internal.
Model kalibrasi parameter protein sampel recovery produk A memiliki nilai SEC sebesar 0.0766 Tabel 2. Hasil ini memperlihatkan bahwa dari 42 sampel recovery produk A
diperoleh perbedaan antara hasil analisis protein metode spektroskopi NIR dengan hasil kuantitatif metode konvensional sebesar 0.0766. Hasil SEC 1 menunjukkan bahwa
model kalibrasi parameter protein yang dihasilkan cukup baik. Nilai R
2
yang dihasilkan pada parameter protein sampel recovery produk A adalah 0.9921. Nilai koefisien determinasi
sukrosa ini hampir mendekati 1. Nilai ini menunjukkan pendugaan absorbansi protein metode spektroskopi NIR 99.21 mendekati hasil analisis metode konvensional.
Berdasarkan hasil validasi internal Tabel 2, model kalibrasi parameter protein sampel recovery produk A memiliki nilai SECV sebesar 0.1281. Hasil ini menunjukkan bahwa
validasi internal menghasilkan perbedaan hasil analisis protein metode spektroskopi NIR dengan hasil analisis metode konvensional sebesar 0.1281. Hasil SECV 1 menunjukkan
bahwa akurasi prediksi parameter protein dikatakan cukup baik. Nilai 1-VR yang dihasilkan pada parameter protein sampel recovery produk A adalah 0.9783. Nilai ini menunjukkan
pendugaan absorbansi protein NIR 97.83 mendekati hasil analisis metode konvensional berdasarkan validasi internal. Parameter protein sampel recovery produk A memiliki nilai R
2
dan 1-VR terendah di antara tiga parameter lainnya. Hal ini disebabkan penggunaan data analisis protein metode konvensional dua varian sampel recovery produk A yang seharusnya
tidak digabungkan meskipun spektrumnya hampir sama.
40